16

1.4K 200 79
                                    

Author pov.
Lee Chaeyeon sedang berjalan seorang diri di belakang sekolah karena hendak kembali ke kelasnya sehabis nyebat.
Namun saat sampai di depan gang pembuangan sampah, chaeyeon melihat seorang gadis cantik tampak seperti sedang kebingungan.



"Kenapa ?"



Gadis cantik itu langsung menoleh dengan sedikit terkejut karena kemunculan chaeyeon yang sangat tiba-tiba.



"ee.. mm.. i-itu un.."



Pandangan chaeyeon langsung tertuju pada segerombolan anak laki-laki yang baru saja ditunjuk oleh gadis cantik itu.



"Oh..
Yuk."



Seakan mengerti kecemasan gadis itu, dengan sangat tiba-tiba sampai-sampai membuat gadis itu sangat gugup, chaeyeon menggenggam tangan gadis itu lalu diajaknya untuk berjalan bersama.



"Minggir."
Ujar chaeyeon dengan dingin kepada anak laki-laki yang sedang berdiri menghalangi jalan mereka.

"Lah kalian pacaran ?"

"Ck kepo lo tai, gue bilang minggir, kalian udah jadi sampah sekolah jangan makin menyampahkan diri dengan berdiri di deket pembuangan sampah kayak gini."



Chaeyeon mah tidak banyak bacot tapi sekalinya bacot langsung menusuk sampe ke tulang-tulang.



"Eh sial.."



Perkataan salah satu anak laki-laki itu terhenti saat temannya memberi isyarat untuk tidak melanjutkan ucapannya, karena jujur saja nyali mereka tidak sebesar itu jika berurusan dengan anak-anak swaggy.

Ya cuma Han aja yang sok-sok an berani ngelawan mereka. Tapi nanti kalau diapa-apain langsung ngadu ke pacarnya yang punya jabatan ketua OSIS.

Melihat chaeyeon memberikan tatapan dinginnya, mereka langsung menggeser posisi untuk memberi chaeyeon jalan.



"Kalau lagi jam istirahat kayak gini mending jangan buang sampah sendirian, mereka emang suka nyampah di situ." Ujar chaeyeon kepada gadis itu saat mereka sudah kembali berjalan.



Gadis itu merasa sangat amat beruntung dan bersyukur karena chaeyeon datang seperti seorang pahlawan sehingga dirinya bisa dengan mudahnya melewati gerombolan anak laki-laki yang merupakan kakak kelasnya itu.



"M-makasih ya un."



Chaeyeon menoleh untuk menatap gadis cantik yang tangannya masih digenggam olehnya itu lalu menunjukkan senyuman hangatnya.



"Iya."



Aduh siapa yang ga meleyot kalau disenyumin sama bang chae sambil tangannya digenggam kayak gitu coba.

Pantes aja banyak yang ngerasa diphp sama lo chae, perlakuan lo ke mereka aja semanis gulali abang-abang di depan SD.



"Wony kan ?"



Tebakan benar chaeyeon itu berhasil membuat orang yang tidak lain adalah wonyoung merasa gugup.



"K-kok unnie tau ?"



Chaeyeon kembali menunjukkan senyum menawannya.



"Tau dong, kan lo temen deketnya chaeryeong."

"A-ah, aku pikir unnie ga sadar kalau aku temenan sama chaeryeong."

"Hahaha gue tau kali siapa aja temennya chaeryeong.
Chaeryeong nyebelin ga anaknya kalau jadi temen ?"

Extraodinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang