Selepas perginya Geri kerumah Rion, Gea yang hendak bersiap pergi ke kantor redaksi kembali turun ke lantai bawah saat bel rumahnya berbunyi.
Gadis dengan roll rambut dikepalanya itu membuka pintu dan tersenyum ramah pada kurir yang lebih dulu menyapanya dengan senyuman
"Rumahnya mbak Gea?"
"Betul"
"Mbak Geanya ada?"
"Saya"
"Oh, ini ada kiriman mbak" ujarnya dengan memberikan sebuket bunga mawar merah pada Gea
Gadis itu menerimanya dengan kening mengkerut "Dari siapa?"
"Saya gatau, cuma disuruh anterin soalnya"
Kurir tersebut menyerahkan surat tanda terima pada Gea menyuruh gadis itu menandatanganinya. Setelah selesai tanda tangan kurir tersebut pergi dengan Gea yang masih berdiam didepan rumahnya, bingung dengan kiriman bunga yang tiba-tiba
"Apaan coba ngasih bunga." Kesal Gea "Dia kira gue kuburan baru kali yah"
Gea membawa masuk bunga tersebut dan meletakkannya keatas meja. Mengambil botol minum dalam kulkas dan membawanya naik ke kamar.
Menyelesaikan acara siap-siapnya yang tertunda, Gea langsung duduk didepan meja rias dan memoles sedikit wajahnya dengan make up.
Menyelesaikan itu semua Gea membuka botol yang tadi ia bawa dan menegaknya. Tak sengaja menatap kaktus pembeian Geri, gadis mendekatinya dan menaburkan setengah air didalam botol tersebut kedalam sana.
"Berdoa lo semoga gue gak lupa terus buat siram lo. Eh tapi lo mah mandiri, gak disiram juga gak bakal mati. Gak kaya dompet gue yang mesti diisiin terus, gak mandiri emang"
***
Gea baru saja sampai di redaksi saat Refi menyodorkan sebuket bunga mawar padanya
"Modus baru?" Gea berdecak
"Ambil" ujar Refi dengan wajah dongkolnya "Bukan dari gue"
"Terus dari siapa?" Gea duduk dikursinya dan mendongak menatap lawan bicaranya
"Gatau. Kurir yang kasih"
"Terus ada apa sama ekspresi lo itu?" Melihat wajah kesal Refi yang sangat kentara Gea heran sendiri
"Gue kesel, tau lo? Haruskah di dokter itu bertingkah norak dengan kirim bunga lewat gojek, pagi-pagi begini?"
"Hubungannya bunga yang dikirim pake gojek pagi-pagi sama muka kesel lo apa?"
"Gue cemburu"
"Makin ajaib lo yah lama-lama." Gea mengambil buket bunga ditangan Refi dan menaruhnya diatas meja kerjanya "Mending keluar sana cari pacar jangan ganggu gue terus kerjaan lo."
Disuruh seperti itu Refi malah mendudukkan pantatnya diatas meja yang langsung Gea pukul kakinya
"Jangan duduk diatas meja, pamali. Banyak utang lo nanti" tegurnya
"Lo tenang aja. Hutang gue udah banyak sebelum gue duduk diatas meja." Jawab Refi tenang "FYI, gue kemaren punya pacar"
"Berapa lama?"
"Dua minggu"
"Kenapa lagi kali ini?"
"Pacaran sama dia buat hidup gue berat anjir, bahagianya cuma 2 hari doang mungkin" jawab Refi dengan menggebu. Gea terkekeh. "Jadi dari sana gue berfikir kalo gue lebih tenang gue sendiri, dari pada kayak mereka yang foto berdua tapi setelah itu diem-dieman, kayak lo misalnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BUKAN] Couple Goals 2
Teen FictionSequel [Bukan] Couple Goals "Lo kenapa sih marah-marah mulu?" "Hormon" "Hello, lo tiap hari marah-marah, itu haid apa pendarahan?" Seru Geri pelan Gea nyengir "Lo kan tau, gue sambil berak aja bisa kerja" "Bukan berak, tapi pup" koreksi Geri "Apa be...