Epilog

2.7K 593 258
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya, Gea Amanda Prasetya binti Prasetya dengan maskawin seperangkat alat solat, satu set perhiasan berlian dan satu unit rumah, dibayar tunai."

Semua beban dipundak Geri terasa lenyap begitu saja, melebur menjadi angin dan terbang kesana kemari saat lelaki itu berhasil mengucapkan janji suci dengan lantang meskipun harus mengulangnya dua kali.

"Kalo sampe gagal lagi gue guyur dia pake air limbah, tadinya" gumam Bams

"Gimana saksi, Sah?"

Teriakan "SAH" yang terdengar hampir seluru tamu undangan yang hadir dan ikut berteriak, doa kemudian dipanjatkan.

Gea yang sudah membaca surah Al-fatihah menatap Geri, namun lelaki itu masih memejamkan matanya

"Ger" panggil Gea pelan. Lelaki itu tak merespon, bahkan saat Gea menyentuh pahanya dibawah meja pelaminan, Geri tetap tak membuka matanya

"Ngapain sih? Mau salim ini" ujar Gea

"Bentar yangg, gue lagi bayangin malem pertama kita."

Jawaban Geri tentu saja membuat gelak tawa terdengar dimana-mana. Gea tentu saja malu bukan main mendengarnya, gadis itu memang tak mengatakan apapun, tapi wajahnya yang memerah menunjukkan betapa malunya ia

***

Geri yang tak berhenti menyalami para tamu undangan dengan istri barunya, menatap Gea dengan khawatir. Pasalnya gadis disampingnya yang nampak cantik dengan gaun berwarna putihnya itu tidak pernah memakai heels, namun hari ini justru dipaksa untuk mengenakannya

"Kaki lo gapapa?" Tanya Geri

Gea menempelkan kepalanya pada pundak Geri membuat beberapa asesoris dikepala gadis itu mencolok mata Geri

"Sakit kakinya"

"Buka aja" suruh Geri "Gak bakal keliatan sama gaun, kan?"

"Iya sih"

"Yaudah, bisa lepasnya?"

Gea mengangguk dan melepaskan heels dikakinya dengan mudah, tak berselang lama gadis itu terkekeh "Gue pengantin pertama yang nyeker diacara resepsinya sendiri."

"Gak perlu maksain diri kalo gak nyaman di lo-nya" ujar Geri "Selagi belom ada yang dateng lo duduk aja. Mau makan?"

Gea duduk diatas kursi pelaminannya "Gue belom makan sih"

"Gue ambilin, ya?"

"Nggak ah, gue terlalu seneng buat makan" Gea nyengir

"Refi patah hati, yangg" beritahu Geri pada lelaki yang kini menangis dalam pelukan Zidni

Gea terkekeh "Gue bener-bener gak nyangka kalo dia beneran suka sama gue. Soalnya dia gampang jatuh cinta orangnya, jadi gue selama ini bodo amat sama dia. Tapi ternyata dia beneran suka sama gue."

"Lagian siapa yang bisa nolak lo sih, yangg?" Tanya Geri "Gue aja sampe harus masukin orang ke penjara karena lo terlalu cantik"

"Jadi sekarang istri lo ini cantik? Udah gak kaya ban dalem lagi?"

Geri tertawa mengingat itu "Lo emang punya ingatan yang kuat."

Sarah menghampiri kedua mempelai dengan Bagas yang menggendong Anna dipinggangnya

"Lo duduk aja" ujar Sarah "Pasti capek"

Geri mengambil alih Anna dari Bagas dan meletakannya disamping Gea

"Gue gatau kalo lo punya niatan semateng ini nikahin Gea" ujar Bagas

"Gue emang udah siapin rumah buat ditinggalin nanti"

[BUKAN] Couple Goals 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang