18- All for Amanda

4.2K 564 61
                                    

Gea menatap hampa hamparan air laut dihadapannya. Sesekali netranya menatap lelaki yang duduk bersila dihadapannya, sedang memainkan jari-jari tangannya yang tambun, Geri

"Kenapa lo ajak gue ke pantai?" Tanya Gea, gadis itu senang karena akhirnya bisa kembali bermain dipantai, namun juga bingung

"Kan lo suka"

"Tapi gak jam dua siang juga Geri, ini matahari kayak ngeledikin kita tau gak, terik banget" omel Gea "Mana ada coba orang waras yang ke pantai jam dua siang?"

"Gaada orang waras? Berarti kita gila?" Geri mendongak

"Lo doang, gue nggak"

"Bego gue kayaknya. Ngomong sama orang bego makin bego"

"Bangsat"

Geri memasang cengiran lebarnya lalu kembali menunduk

"Berani masukin tangan gue ke idung lo, gue jilid muka lo" ancam Gea. Geri terkekeh

"Bahkan dulu lo sendiri yang masukkin tangan lo ke idung gue yangg"

Hembusan napas pelan Gea hembuskan gadis itu menggerutu setelahnya "Sampe rumah Mama pasti gak bakal ngenalin anaknya nih. Kulit mulus gue terkontaminasi sama sinar ultraviolet"

Geri berdecak, lebay sekali kekasihnya itu. Padahal keduanya duduk dibawah pohon rindang yang tentu saja sejuk, jadi seharusnya tidak perlu khawatir kulitnya terkontaminasi oleh sinar ultraviolet

"Lo gak bilang abisan mau kemana" ujar Geri, membela diri, tak mau disalahkan

"Yah lo gak nanya babi"

"Mau pergi?"

"Udah tanggung disini. Kalo difikir-fikir udah lama juga gue gak liat sunset"

"Jadi keputusan gue buat bawa lo ke pantai jam 2 siang gak salahkan? Gak gila?"

"Sedikit" jawab Gea dan menggelosor berbantalkan paha Geri setelahnya

Decakan itu kembali keluar "Kalo mau tidur pulang ayo, tidur dirumah aja, pake bantal, jangan tiduran disini pake paha"

"Daripada banyak omong mending elusin kepala gue"

"Males banget"

"Yaudah diem aja lo kalo gitu!" Sentak Gea pelan, Geri terkikik dan menggerakkan tangannya diatas kepala gadis itu

"Amanda" panggil Geri dan menunduk, menatap wajah gadisnya yang terpejam karena sinar matahari menerpa wajahnya

Satu tangan Geri yang menganggur lelaki itu gunakan untuk menutupi sinar matahari yang menerpa wajah teduh itu, begitu tatapannya sedikit menggelap, Gea membuka matanya

"Mangkanya kalo mau ke pantai jam segini itu langitnya lo terpalin dulu Geri" ujarnya "Kenapa manggil?"

Jakun Geri bergerak turun, cowok itu menelan ludah kasar "Gue- gue punya rahasia yang selama ini gue sengaja sembunyiin dari lo"

Cowok yang sudah berganti pakaian dengan mengenakan jaket parasut berbalut kaos hitam polos tersebut sudah memikirkan semua kemungkinan jika masih nekat memberitahu Gea mengenai ini. Cowok itu bahkan sudah belajar ikhlas jika nantinya Gea akan membencinya bahkan menganiayanya, seperti biasa, Geri akan terima semua itu

"Oh"

Sahutan cuek dari cewek dipangkuannya membuat Geri menatapnya heran. Padahal menurut asumsinya, Gea akan bertanya, mungkin sesederhana 'Apa'

"Lo gak penasaran?"

"Nggak"

"Kenapa?"

"Gue tau, lo sembunyiin itu dari gue itu gak gampang. Dan lo gak bakal lakuin hal yang susah itu kalo bukan gue alesannya. Singkatnya, lo lakuin semua itu buat gue. Lo rela lakuin apapun cuma buat pastiin gue bahagia. Jadi, kalo emang alasan dibalik 'rahasia' yang lo sembunyiin itu beneran gue, gue minta buat lo tetep tutupin itu, jangan sampe gue tau. Gue bakal bantu lo buat gak ceritain itu"

[BUKAN] Couple Goals 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang