17- Bulan dan pintu

3.6K 598 69
                                    

Part nya agak panjang. Sengaja, biar gak habis satu hari

Part selanjutnya dua hari dari sekarang!!

***

Abizar KM : Kucing lo ketinggalan digue

Geaa.manda : Kucing?

Abizar KM : Kucing yang waktu itu gue kasih ke lo itu lho, yang waktu nganterin lo ke tempat bokap. Inget?

Geaa.manda : Oh, itu iya inget

Geaa.manda : Beneran buat gue ternyata, gue fikir lo boongan waktu itu

Abizar KM : Yakaleng!

Geaa.manda : Yaudah mau ketemu dimana?

Abizar KM : Kirim alamat lo aja, gue anterin nanti

Geaa.manda : Gapapa? Lo kan sibuk

Abizar KM : Sans lagi, sift gue malem hari ini

Geaa.manda : Yaudah, Jl. Kediri 4 komplek pahlawan

Abizar KM : Otewe

Geaa.manda : Yang 5M

Abizar KM : Gue baru tau lo anaknya sombong. Gimana bisa gue tau rumah seharga itu Gea? Door to door?

Geaa.manda : Gue ngakak sumpah. Maksud gue nomor rumahnya 5 M, bukan harga rumahnya

Geaa.manda : Gue mah anak baik-baik yah, gaada niatan buat nyombong

Sekali lagi Abizar menunduk untuk kembali membaca ulang roomchatnya dengan Gea semalam, lalu kembali mendongak untuk memastikan jika rumah dengan gerbang tinggi menjulang dihadapannya adalah rumah Gea.

Tak ingin salah rumah sekalipun papan didepan rumah tersebut menunjukkan angka 5M, lelaki itu memilih memvideo call-nya saja.

Dering pertama tidak diangkat, begitu juga yang kedua, dan dipercobaan ketiga, barulah wajah gadis itu terpampang di layar ponselnya dengan handuk kecil yang membungkus kepalanya.

Pantas saja panggilan Abizar tidak diangkat

"Kenapa video call?" Tanya gadis yang sudah membuat Abizar tergila-gila itu disebrang sana

"Males ngetik"

"Kan bisa voice note"

"Oh iya lupa" lelaki berambut keriting tersebut mematikan panggilan mereka dan mengumpati dirinya sendiri dalam hati keras-keras.

Bagaimana mungkin lelaki itu lupa jika instagram kini memiliki fitur voice note? Bodoh!

"Gue didepan rumah lo." Begitu merasa oke, Abizar mengirimkan suaranya pada Gea

Tak lama berselang gerbang kecil disebelah kanan terbuka lebar-lebar, Gea muncul dari sana dengan kedua tangan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil yang tadi bertengger dikepalanya

Abizar berkedip sekali. Wajah gadis itu nampak segar dan fresh. Senyum itu sungguh menenangkannya. Meskipun yang gadis itu kenakan hanyalah kaos oblong gombrang dengan celana sebatas paha juga sandal jepit berwarna biru, tapi tidak meluncurkan kecantikannya.

Lelaki dengan kaos navy tersebut tersenyum begitu Gea berjalan mendekat kearahnya.

"Hai" sapanya

"Kenapa gak masuk?" Tanya Gea, tak mengindahkan sapaan lelaki dihadapannya

"Takut salah rumah"

"Kan udah dikasih alamatnya semalem"

[BUKAN] Couple Goals 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang