Selamat pagi/siang/malam/sore
Gimana kabarnya?Sorry banget baru update sekarang. Bukan maksud aku buat ingkar janji dengan gak update everyday, tapi sekarang alhamdulillah aku udah kerja. Dan lagi sedang dalam tahap merevisi BCG yang pertama. Udah setengah jalan juga. Jadi gaada waktu buat update cerita ini atau yang lainnya.
Semoga kalian paham yah. Susah bagi waktunya euy.
Tapi kalo ada waktu luang aku up kok ke permukaan, tenang aja.
Aku lagi usahain BCG yang pertama. Soalnya ada salahsatu aplikasi yang tertarik buat kontrak naskah gak jelas aku, dan dituntut update setiap seminggu sekali. Dengan aku revisi, kerja, update juga, kayaknya bakal susah. Jadi aku ambil yang penting dulu
Semoga author notenya membantu yah. Pasti ada yang berfikiran aku ingkar? Yekan!
Udah yah, kepanjangan, jadi langsung baca aja.
Happy reading
Typo kasih tau, oke!
***
Abizar memasuki rumahnya dengan langkah lelah karna seharian bekerja.
"Aku pulang!" Serunya lesu dan mendudukkan tubuhnya disofa. Jas putih yang dipakainya selama jam kerja lelaki itu taruh diatas meja, dan menggulung lengan kemejanya sampai siku dengan dua kancing baru teratas terbuka.
"Kamu udah pulang? Mau aku buatin teh gak? Pasti capek banget kan seharian ini?"
Mendengar suara yang amat sangat familiar di indera pendengarannya, Abizar menoleh dan mendesis malas saat tau siapa pemilik suara tersebut "Ngapain lo disini?" Tanyanya datar
"Mau teh atau kopi?" Tanya gadis itu, tak mengindahkan pertanyaan Abizar dan malah mengajukan pertanyaan baru
"Orang rumah pada kemana? Kenapa cuma ada lo?"
"Mereka pergi cari gedung." Jawabnya "Kamu belom jawab pertanyaan aku, aku udah jawab pertanyaan kamu. Gantian yah, aku ulang, kamu mau kopi atau teh?"
"Pergi!"
"Oke, teh. Kamu udah makan? Mau aku bawain makan sekalian?"
"Gue pesenin tiket buat lo pulang sekarang" Abizar meraih ponselnya disaku jas putih miliknya
"Kalo gitu aku bawain kue kering yah, kebetulan aku barusan beli. Ada toko kue yang baru buka, aku nyobain testernya enak, aku beli deh. Kamu cobain yah"
Abizar menatap tajam perempuan yang berdiri lima langkah dari tempatnya duduk tersebut. Perempuan itu masih menyunggingkan senyum manisnya meskipun sikap Abizar ketus dan kasar padanya
"Ada nastar, kastangel, choco chip, kamu mau yang mana?"
"Nadine" panggil Abizar dingin
"Oke nastar" perempuan tersebut berlalu dari hadapan Abizar dan tubuh kecilnya hilang begitu memasuki area dapur
Abizar memijat pelipisnya pelan, tangannya bergerak menelpon seseorang disebrang sana
"Kenapa dia disini?" Tanya Abizar bergitu sambungan terhubung
"Dia bakal tinggal dirumah sampe hari pernikahan kalian" jawab sang Papa disebrang sana
"Nggak!"
"Abizar!"
"Apa kurang dengan Abizar jadi dokter, sampe Papa harus urus percintaan Abizar juga Pa? Papa gak punya permainan lain yang lebih menyenangkan gitu selain jadiin Abizar bonekanya Papa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[BUKAN] Couple Goals 2
Teen FictionSequel [Bukan] Couple Goals "Lo kenapa sih marah-marah mulu?" "Hormon" "Hello, lo tiap hari marah-marah, itu haid apa pendarahan?" Seru Geri pelan Gea nyengir "Lo kan tau, gue sambil berak aja bisa kerja" "Bukan berak, tapi pup" koreksi Geri "Apa be...