Geri buru-buru turun sampai beberapa kali hampir terhuyung saat menuruni tangga dan menyenggol beberapa orang yang berpapasan dengannya.
"Bukannya udah sewajarnya yah kalo salah itu minta maaf!" Pekik salah satu pengunjung restoran yang ikut menjadi korban Geri
Geri hanya balas "Sorry" seraya terus berlari sampai ke parkiran
"Gue tadi parkir mobil dimana yah?" Lelaki itu bingung sekaligus kesal dengan dirinya sendiri "Kenapa ada-ada aja sih bangsat! Lagi kayak gini juga!"
Tintin!
Geri terlonjak karna sedang sibuk mencari kunci mobil. Sebuah mobil Ferari yang sangat Geri yakini jika itu adalah mobil miliknya. Namun siapa yang berada didalam sana? Geri saja baru menemukan kuncinya didalam saku celana
Kaca jendela kursi penumpang terbuka, Geri berjalan mendekat
"Naik" suruh Gea
"Kok lo bisa bawa mobil gue? Ini kuncinya" Geri menjawil kunci mobil berbentuk hello cat ditangannya
"Cadangannya digue, buru masuk"
Terlalu sering pinjem mobil sampe cadangannya aja dia yang pegang
Tiiin!
"Sabar elaah. Gue yang bawa"
Jendela tertutup dan Gea mengunci pintu
"Yangg! Iya lo yang bawa. Buka" Geri menggedor dan masuk saat Gea membukanya
Keadaan hening.
Gea fokus pada jalanan, sedangkan Geri terlalu takut untuk membuka suara
"Udah makan?" Tanya Geri
"Udah kenyang liat orang selingkuh"
"Gue gak selingkuh"
Gea mendesis "Kalimat itu lagi"
"Amandaaa" panggil Geri manja. Gea menoleh sebentar dan kembali fokus ke jalanan
"Jangan kayak gini. Gue iseng Ndaaa."
"Kenapa?" Dengan tenang Gea bertanya
"Biasanya pembunuh keliatan tenang"
Gea cukup terkejut mendengar ucapan Geri, namun akhirnya menjawab "Bener sih"
"Yangg!" Seru Geri kesal "Dimobil ini cuma ada kita berdua. Berenti buat gue takut"
Gea menghentikan mobil yang dikemudikannya ditepi jalan yang sepi dan sedikit gelap.
"Yangg, lo—"
Gea membungkam ucapan Geri dengan pelukan. Gadis itu memeluk Geri dengan erat dan menyandarkan kepalanya pada dada lelaki itu.
"Semuanya bakal baik-baik aja kan? Gue percaya sama lo itu tindakan yang bener kan? Gue berusaha ngerti tanpa tanya ada apa itu benerkan Ger?"
Geri diam tidak mengerti.
"Geri" Gea menggigit dada lelaki itu
Geri mengaduh dan membalas pelukan Kekasihnya. "Lo udah lakuin tindakan yang bener yangg. Lo bener. Semuanya bakal baik-baik aja."
"Gak bakal tanya ada apa?"
"Gue fikir gatau apa-apa itu penting"
"Gue siap ceritain semuanya, kapanpun lo minta."
Gea mengangguk "Nanti, kalo suatu saat gue bilang 'sekarang saatnya' itu berarti saat itu juga lo ceritain semuanya."
Geri mengeratkan pelukan mereka "Seenggaknya gue punya banyak waktu buat kumpulin keberanian dari sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BUKAN] Couple Goals 2
Teen FictionSequel [Bukan] Couple Goals "Lo kenapa sih marah-marah mulu?" "Hormon" "Hello, lo tiap hari marah-marah, itu haid apa pendarahan?" Seru Geri pelan Gea nyengir "Lo kan tau, gue sambil berak aja bisa kerja" "Bukan berak, tapi pup" koreksi Geri "Apa be...