“Lo ikut kerumah yah, gue mau sekalian minta tolong”
“Minta tolong apa?”
“Tolong foto prewedding sama gue. Mau kan?”
“Apaan banget dah lo, gue masih mau ngejar cita-cita gue dulu. Baru deh abis itu”
“Nikah?”
“Buka outlet kue”
“Lo kalo nikah sama gue, maharnya mau apa?”
“Surat kuning”
“Surat janda?” pekik Geri membuat Gea menggangguk ditengah tawanya
"Yaaa, kirain mau jadi istri gue"
"Eh, bener lho Ge. Berasa pegang tangan yang sama yang nantinya bakalan cium tangan gue didepan penghulu"
Gea benar, hubungan mereka sudah sirna, semuanya sudah hambar. Ikatan mereka tak lagi sama, tak lagi seperti dulu, tak seasik kemarin.
Rasanya Geri ingin memaki diri nya yang dewasa saat ini, karna berkat kedewasaannya, banyak yang berubah dari dirinya, juga hubungannya.
Lebih 20 menit Geri berdiam didalam mobil didepan gedung pencakar langit di hadapannya. Cowok itu bingung, haruskan ia turun?
Namun jika tidak turun, semuanya akan semakin kalut. Akhirnya memilih Geri turun, cowok itu berjalan memasuki gedung tersebut dan berdiri didepan meja resepsionis
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya nya ramah.
"Siang, saya kesini cari–"
"Geri!"
Ucapan Geri terpotong karna seruan dibelakangnya. Cowok itu berbalik dan menemukan orang yang hendak dicarinya, melambai, menyuruhnya mendekat
"Saya cari dia. Makasih mbak." Geri berlari kecil mendekat kearah cowok yang memakai stelan formal juga sepatu mengkilap tersebut
"Mau ngapain lo kesini?" tanya cowok tersebut seraya masuk kedalam lift, menekan angka 8 dan lift perlahan bergerak naik
"Mau ketemu sama lo."
"Mau cere lo?" ledeknya lalu terkekeh
"Emangnya nemuin pengacara mau cere doang?"
"Yaa nggak sih. Terus, apa gerangan kakanda berkunjung kekantor hamba?" masih dengan nada meledek, cowok tersebut terkekeh
Geri mendengus dan mulai berjalan keluar saat litf sudah terbuka, dan berjalan mengekor dibelakang cowok berambut klimis tersebut "Gue mau jual tanah." celetuk Geri
"Ini kantor pengacara, bukan makelar tanah bego." ketusnya dan masuk kedalam ruangan bertuliskan 'Bagas Aditya. SH.' "Emang lo punya tanah Ger?"
"Punya" Geri mengangguk "Gak banyak sih. Cuma cukup lah buat nutup eek kucing."
"Tai lo." sinis Bagas dan menaruh dua kaleng soft drink diatas meja
KAMU SEDANG MEMBACA
[BUKAN] Couple Goals 2
Novela JuvenilSequel [Bukan] Couple Goals "Lo kenapa sih marah-marah mulu?" "Hormon" "Hello, lo tiap hari marah-marah, itu haid apa pendarahan?" Seru Geri pelan Gea nyengir "Lo kan tau, gue sambil berak aja bisa kerja" "Bukan berak, tapi pup" koreksi Geri "Apa be...