"Ara, ada yang mau Papa bicarakan sama kamu," ucap seorang pria paruh baya dengan serius.
Gadis cantik yang baru saja pulang dari sekolah, menolehkan kepalanya ke arah sumber suara mendapati ayahnya yang sedang menatap lekat dirinya.
Melangkahkan kakinya dan mengambil tempat duduk di depan ayahnya. "Mau ngomong apa, Pa?" tanyanya seraya tersenyum simpul.
Pria paruh baya itu menghela napasnya sejenak. "Semoga keputusan dari Papa, bisa kamu terima dengan baik."
Gadis cantik itu mengerutkan keningnya. "Keputusan apa, Pa?" tanyanya semakin bertanya-tanya.
"To the point aja, Pa," lanjutnya lagi.
"It's okay, keputusan Papa hanya ingin menjodohkan kamu sama anak rekan kerja Papa," jelas Deo Mahendradatta.
"Apa? Dijodohkan? Sama anak rekan kerja Papa?!" tanya Kiara menaikkan intonasi suaranya.
"Ara gak mau, Pa!" tolak Kiara merasa tidak suka dijodohkan.
Sang ayah yang geram dengan penolakan dari putri bungsunya itu berkata. "Terserah. Mau tidak mau, kamu tetap Papa jodohkan!" tegas Deo pada pendiriannya.
"Papa tuh egois! Ara gak mau dijodohkan. Please, Pa ... Ara masih sekolah, Ara juga ingin bebas seperti anak remaja yang lain. Apa Papa sudah gak sayang lagi sama Ara, sampai mau jodohin Ara sama anak rekan kerja Papa?"
"Bukan gitu, Ara. Papa menjodohkan kamu ada alasannya, kamu jangan salah paham dulu. Papa menjodohkan kamu itu juga tanda Papa sayang sama kamu," ucap Deo menjelaskan semuanya, tetapi ucapan dari pria paruh baya itu tidak digubris sama sekali oleh Kiara. Karena gadis itu sudah pergi menuju ke kamarnya.
"Ara, dengerin dulu penjelasan dari Papa," pinta Deo sambil menggedor-gedor pintu kamar Kiara.
"Gak-gak. Ara gak mau, Pa." Lirihnya menangis tersedu-sedu dari dalam kamarnya.
Deo menghela napasnya. Percuma untuk saat ini menjelaskan kepada sang anak, pasti tidak digubris sama sekali. Deo hanya mampu bersabar menghadapi sikap keras kepala dan manja Kiara. Ia tahu sang anak masih sekolah, tapi ada alasan tertentu sehingga membuat Deo berniat menjodohkan sang anak dengan anak rekan kerjanya.
Melihat pertikaian yang terjadi antara anak tiri dan suaminya itu, seseorang yang sedari awal melihat pertikaian itu tersenyum senang.
"Gimana, Mas. Apa dia mau dijodohkan?" tanya Vina-- istri Deo.
Lagi, Deo menghela napasnya dan mengembuskan secara perlahan. Kemudian menggeleng tanda tidak.
"Terus gimana dong, Mas. Kalau Ara gak mau dijodohkan, rencana kita bisa gagal," jawab Vina sedikit kesal.
"Ya, mau bagaimana lagi. Ara keras kepala. Sabar sayang, nanti aku bicarakan lagi sama dia." Deo berusaha menenangkan sang istri dengan mengelus punggung belakang.
"Pokoknya Mas harus bisa meyakinkan Ara, agar mau menerima perjodohan ini."
Deo mengangguk saja. "Hmm ... yaudah, Mas besok bujuk Ara lagi." Deo mengakhiri pembicaraan mereka, sedikit pusing memikirkan perjodohan ini.
Sebenarnya Deo masih sayang pada putri bungsunya itu. Ia juga belum mau berpisah dari sang anak, kalau putri bungsunya menikah dengan anak rekan kerjanya. Pasti Kiara akan jarang sekali menemui dirinya di rumah. Tapi, inilah kondisi yang harus ia hadapi antara Kiara atau keinginan dari Vina-- sang istri.
TBC ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With CEO
ChickLitKiara tak menyangka di usianya yang masih sangat muda, telah dijodohkan dengan seorang CEO muda sukses. Sepertinya keegoisan dari sang ayah yang menginginkan putri bungsunya itu menikah dengan Bara Carel Adiwijaya, semata-mata hanya karena perusahaa...