54. Wedding dream

2.4K 68 5
                                    

             Wedding dream Naura and Elang💐

  

Seorang gadis cantik terbangun dari tidurnya. Mulutnya menguap dan tangannya mengucek matanya beberapa kali. Di sampingnya, ada sang kekasih tertidur pulas dengan memeluk pinggangnya erat. Naura menyunggingkan senyuman manis ke arah Elang, tangannya terulur mengelus pipi Elang dengan sayang. Ia merasa senang dan nyaman berada bersama Elangnya.

Masih berada di kamar hotel, ia merasa semakin bahagia setelah kejadian dimana sang kekasih melamarnya dengan cara yang begitu romantis. Tak disangka akan secepat ini, ia juga semakin yakin bahwa Elang sangat serius dengan ucapannya, yang akan mewujudkan impian pernikahan mewah mereka berdua. Sebentar lagi, janji suci itu akan diucapkan oleh keduanya di depan Pastor. Ah, membayangkannya saja membuat Naura tersenyum bahagia!

"Good morning, By," ucap Elang secara tiba-tiba, ia masih setia memeluk erat pinggang Naura.

"Morning too, By." Naura masih menampilkan senyuman kepada kekasihnya itu.

Elang meraih tangan sang kekasih, kemudian mengecup jari manis Naura yang terselip cincin tanda ikatan sebelum mereka berdua menuju ke pernikahan. Mendapat perlakuan manis seperti itu, membuat jantung Naura berdegup kencang. Aish, ia tak bisa menahan bahwa ia benar-benar baper!

"Cie, salting," goda Elang dengan suaranya yang masih serak itu, mampu membuat semburat merah merona di pipi Naura.

"Gombal, ih!" Spontan Naura menyembunyikan wajahnya yang sudah merah merona di dada bidang sang kekasih. Dia memeluk erat tubuh Elang yang dibalas pelukan erat juga dari kekasihnya.

Drrttt drrttt!

Panggilan telepon membuat aksi berpelukan mereka berdua tidak terganggu sama sekali. Tangan kanan Elang berusaha menggapai handphonenya diatas nakas, sedangkan satu tangannya menjadikan sebagai bantal untuk Naura.

Setelah beberapa menit panggilan telepon itupun berakhir. Naura mendongakkan kepalanya menatap wajah sang kekasih dari bawah, pandangan mereka berdua bertemu saat Elang menatapnya dari atas. Posisinya masih saling berpelukan.

"Siapa yang telepon?" tanya Naura.

"Mama mertua nelpon, suruh kita cepat prepare buat fitting baju pengantin," jawab Elang tersenyum hangat.

"Udah nggak sabar, ya?" Naura bergumam pelan, namun masih bisa didengar oleh Elang.

"Iya, katanya."

Eh? Naura tersentak kaget, saat Elang pipinya singkat. Baru saja ingin melayangkan protes, sang kekasih terlebih dahulu memasuki kamar mandi dengan tergesa-gesa. Melihat itu, Naura menggelengkan kepalanya, tingkah laku Elang  sangat lucu, pikirnya.

"Ngeselin, tapi aku sayang."

                     + _-_+

"Kiara, tolong pasangin dasiku." Bara melemparkan dasinya kepada Kiara yang dengan cepat mengambil dasi itu. Kiara mendengkus kesal, berjalan ke arah sang suami dengan menghentakkan kakinya.

"Nunduk," titah Kiara berdecak, ia sedikit kesusahan memasangkan dasi ke leher sang suami.

Bara terkekeh kecil, ia menundukkan kepalanya agar mudah bagi gadis kecilnya memasangkan dasinya. Cukup mudah bagi Kiara melakukan pekerjaan seperti ini. Dulu, ia juga pernah memasangkan dasi untuk ayah kandungnya. Bara terus memperhatikan wajah Kiara dari dekat, tangannya sedari tadi melingkar di pinggang sang istri.

"Perfect!" Kiara merasa puas dengan hasil yang dilakukannya itu. Tak sia-sia ia belajar melakukan hal seperti itu. Agar dianggap sebagai istri yang baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married With CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang