Happy reading
"Ara ...!" Fadil memanggil Kiara dengan sedikit berteriak, setelah melihat Kiara berjalan di koridor sekolah.
Gadis yang dipanggil namanya, menoleh ke belakang, tak lupa dengan senyuman di bibir mungilnya. "Ada apa, Kak?"
"Ara sudah ngerjain PR?" tanya Fadil dengan napas tersengal-sengal.
"Oh, astaga! Ara lupa!" pekik Kiara.
"Mikirin apa sih, sampai lupa gitu?" Fadil terkekeh melihat wajah keterkejutan Kiara.
"Mikirin Fadil," celoteh Kiara nyengir kuda.
Fadil menggelengkan kepalanya sembari terkekeh geli. "Sini, aku bantuin ngerjain PR-nya."
"Iya Kak," balas Kiara mengangguk.
Kiara tengah menatap Fadil yang sedang mengerjakan PR-nya dengan serius, sebelum bel pelajaran pertama dimulai.
"Udah selesai!" ucap Fadil tersenyum.
"Hebat. Makasih ya, Kak," sahut Kiara begitu antusias.
Fadil mengangguk kemudian membelai surai panjang milik Kiara. Entah kenapa, saat berada di dekat Kiara ia merasa nyaman.
________
"Aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" tanya Fadil.
"Boleh," jawab Kiara mengangguk.
"Apakah kamu pernah jatuh cinta, sama cowok yang membuat kamu nyaman berada di dekatnya?" pertanyaan yang dilontarkan oleh Fadil membuat Kiara bergeming.
"Hmm ...." Kiara nampak berpikir sejenak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh temannya itu.
"Gak tau, Kak," lanjut Kiara menggeleng pertanda tidak. Ia bukannya tidak tahu, tapi ia masih bingung kalau dekat sama cowok yang membuatnya merasa nyaman.
Fadil menaik-turunkan kedua alis tebalnya, setelah mendengar jawaban yang polos dari mulut Kiara. Lalu setelahnya, cowok itu terkekeh kecil.
"Kalau Kak Fadil pasti udah merasakan yang namanya jatuh cinta, 'kan?" Kiara melontarkan pertanyaan yang sama untuk cowok itu.
"Pernah. Tapi, yang aku rasakan jatuh cinta yang sekarang ini benar-benar berbeda," jawab Fadil menatap manik Kiara lekat.
Seketika Kiara jadi salah tingkah, disaat Fadil menatapnya dengan tatapan yang tak biasa.
"Berbeda gimana, Kak?"
"Jujur. Kalau aku suka sama kamu." Fadil mengungkapkan perasaannya kepada Kiara. Kiara bergeming, jujur ia juga suka kepada Fadil sejak dulu. Kenapa cowok itu baru sekarang menyatakan perasaan kepada Kiara? Sedangkan sekarang Kiara, sudah menikah dengan pria lain.
_______
"Makasih ya, sayang. Kamu udah belanjain aku barang mahal!" ucap Naura yang begitu kegirangan saat Bara membelikan ia barang mahal dan tentunya mewah.
Bara tersenyum menanggapi ucapan dari sang kekasih yang begitu kegirangan saat dibelikan barang mahal. Demi sang pacar, pria itu tak bisa menolak, selagi masih dalam batas kewajaran. Why not?
Setelah puas berbelanja barang apapun yang Naura inginkan. Kedua sejoli itu pergi ke sebuah restoran yang tentunya itu mahal dan hanya beberapa orang saja yang masuk ke restoran itu.
Didalam restoran tersebut sangat mewah dan eksklusif untuk para pengunjung yang datang. Bara dan Naura duduk di meja bernomor 17, waiters yang ada di restoran dengan sigap melayani para pengunjung yang ingin memesan menu makanan dan minuman yang lezat.
Beberapa menit pesanan makanan yang mereka pesan telah siap. Waiters dengan segera menaruh beberapa hidangan lezat di meja Bara dan Naura. Lalu waiters tersebut berlalu pergi meninggalkan kedua sejoli itu.
"Sayang," panggil Naura dengan suara manjanya.
"Iya, ada apa?" tanya Bara menatap wajah sang kekasih.
"Sayang, kamu kapan sih mau menikahi aku?" tanya Naura tersenyum. Pertanyaan yang dilontarkan oleh sang kekasih membuat Bara tersedak makanan yang baru saja ia makan.
"Uhukk ... uhukk!" Bara segera mengambil minuman supaya menetralkan kembali tenggorokannya.
Melihat sang kekasih yang tersedak membuat gadis itu menjadi panik.
"Kamu gak kenapa-napa, kan sayang?" tanya Naura begitu perhatian terhadap sang kekasih. Tangan gadis itu mengusap lembut punggung belakang Bara.
"Aku gak kenapa-napa, kok," jawab Bara menggelengkan kepalanya.
"Jadi, kapan kamu mau menikahi aku?" Naura mengulang pertanyaan yang ia ajukan tadi.
Bara menghela napas. "Kamu kan tahu, kalau aku sibuk banget."
"Sibuk, sibuk, sibuk terus!" sahut Naura kesal. Tentu saja, gadis itu merasa kesal karena jawaban yang ia harapkan tak sesuai dengan ekspektasinya.
"Nunggu bulan yang tepat. Aku akan melamar kamu," ujar Bara membelai lembut tangan sang kekasih.
"Serius?" tanya Naura tersenyum. Bara hanya mengangguk sebagai jawaban.
'Semoga ini pilihan yang tepat.' batin Bara.
TBC ....
Next lagi?
Hope you like this part 😄✨Fadil Arkasa
Kiara Selena Wells
Bara Carel Adiwijaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With CEO
ChickLitKiara tak menyangka di usianya yang masih sangat muda, telah dijodohkan dengan seorang CEO muda sukses. Sepertinya keegoisan dari sang ayah yang menginginkan putri bungsunya itu menikah dengan Bara Carel Adiwijaya, semata-mata hanya karena perusahaa...