4. Full time with kakak tiri

2.9K 218 17
                                    

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Seorang gadis cantik tertidur pulas lengkap dengan seragam sekolahnya dan mata sembab akibat terlalu lama menangis. Gadis yang malang. Tertidur adalah solusi yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran yang sedang kacau.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu dari luar, tidak membangunkan Kiara dari tidurnya.

Ceklek!

Seseorang membuka pintu, kemudian berjalan menuju kasur mendekati Kiara yang sedang tertidur pulas. Pemuda itu duduk di samping kasur dan membelai pelan surai panjang Kiara. Pemuda tersebut adalah, Bayu Pratama-- kakak tirinya.

"Engghh ... Kak Bayu!" lenguh Kiara dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Kamu kenapa, Ra?" tanya Bayu menatap Kiara dengan intens.

Tanpa aba-aba, air mata jatuh di pelupuk matanya. "Ara kangen sama Mama sama Kak Axel," lirih Kiara.

Bayu memeluk tubuh mungil Kiara dengan erat. Begitu juga dengan Kiara  membalas pelukan dari sang kakak tirinya itu. Ia rindu dengan pelukan hangat dari kakak kandungnya-- Axel. Entah kapan, ia dan sang kakak kandung akan dipertemukan nantinya. Yang jelas sekarang, ia benar-benar rindu sosok Clara dan Axel.

Pelukan itu terurai, Bayu menangkup kedua pipi Kiara dan berkata. "Sabar, ya. Mungkin ini skenario dari Tuhan."

Kiara mengangguk mengerti, perlahan perasaan hatinya menjadi sedikit lebih tenang. "Iya, Kak. Makasih, udah buat perasaan Ara jadi tenang."

"Iya, sama-sama adikku yang lucu ini!" sahut Bayu yang begitu gemas dengan wajah cantik Kiara.

"Hehehe ... Kakak bisa aja." Kiara terkekeh kecil.

"Yaudah, ganti baju gih. Terus mandi," titah Bayu kepada Kiara.

"Setelah mandi baru kita makan bareng, Kakak tunggu dibawah ya," lanjut Bayu, Kiara pun mengangguk cepat.

"Iya, Kak."

______

Kiara sudah selesai dengan ritual mandi. Sesuai dengan janji Bayu tadi akan mengajak Kiara makan bersama, walaupun makannya hanya di rumah. Kiara bergegas menuruni tangga dan menuju ke dapur untuk menemui sang kakak tiri.

Bayu sedang menunggu Kiara di meja makan. Ada yang spesial untuk makan hari ini, karena Bayu-lah yang memasak makanan buat ia dan Kiara.

"Hey, Kak Bayu!" seru Kiara tak lupa juga ia tersenyum simpul.

"Hey juga," balas Bayu tersenyum juga.

"Wah ... banyak banget makanannya. Siapa yang masak, Kak?" tanya Kiara begitu antusias, melihat banyaknya makanan yang tersedia diatas meja.

"Siapa lagi, kalau bukan chef Bayu Pratama," jawab Bayu dengan menyombongkan dirinya.

Kiara mengulum senyum. "Hahaha ... emang Kak Bayu bisa masak?"

"Bisa dong. Ini semua 'kan buktinya."

Bayu menunjuk semua makanan yang ada diatas meja makan.

"Yaudah, kita makan, yuk!" ajak Bayu, sekaligus mempersilahkan Kiara untuk duduk.

Kiara mengangguk. "Makasih, Kak."

Mereka berdua menyantap hidangan yang sudah tersedia diatas meja makan. Kiara dengan lahap makan masakan dari sang kakak tiri. Bayu yang melihat Kiara begitu lahap makan masakannya, dia pun merasa senang.

"Gimana, enak enggak makanannya?" tanya Bayu di sela-sela makannya.

Kiara mengacungkan kedua jempol. "Ewnak bwanget, Kak!"

Bayu terkekeh geli, tatkala Kiara berbicara saat mulutnya penuh dengan makanan. Bayu berinisiatif mengelap sisa makanan di dekat bibir mungil Kiara. Kiara tertegun saat Bayu mengelap sisa makanan di sudut bibirnya. Pandangan mereka berdua bertemu untuk sesaat, tetapi Kiara berdehem pelan membuat lamunan Bayu buyar.

"Gak usah dilihat gitu juga, Kak. Ara tau, Ara tuh cantik!" kata Kiara mengambil segelas air, kemudian meneguknya hingga tandas.

"Kepedean," sungut Bayu.

"Hehehe ... by the way. Makasih ya, Kak. Semua makanannya enak," ucap Kiara memuji makanan yang dibuat oleh Bayu.

"Iya, Ra. Sama-sama," sahut Bayu tersenyum dan mengangguk.

______

"Malam ini indah banget, ya?" tanya Bayu menatap Kiara dari arah samping.

Ya, malam ini Kiara dan Bayu menghabiskan malam bersama diatas balkon kamar milik Kiara. Kiara merasa senang bisa menghabiskan malam ini bersantai bersama sang kakak tiri. Bayu pun menyetujui ajakan dari Kiara untuk datang ke balkon kamar Kiara.

"Hmm ... iya, Kak. Indah banget," jawab Kiara tengah menatap bintang di langit.

"Tapi, ada satu yang lebih indah dari bintang malam ini." Seketika Kiara menoleh ke arah Bayu dengan tatapan bingung.

"Apa tuh, Kak?" Kiara bertanya balik.

"Seseorang yang ada di sampingku."

Jangan ditanya, bagaimana wajah Kiara sekarang. Yang jelas sudah merah merona, akibat perkataan yang dilontarkan oleh Bayu. Jantung Kiara kembali berkerja tidak normal, bisa-bisa Kiara jadi salah tingkah gara-gara gombalan dari kakak tirinya.

"Kenapa tuh, muka merah merona?" Bayu menggoda adik tirinya, Kiara pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia malu, benar-benar malu sekarang. Apalagi Bayu terus saja menggodanya.

"Gombal!" sergah Kiara.

Mereka pun larut dalam malam yang indah itu. Canda dan tawa menghiasi wajah dari kedua sejoli itu. Setelah sekian lama berstatus sebagai kakak dan adik tiri, disaat inilah mereka terlihat sangat akrab.

Kiara tidak menyangka kalau Bayu-- sang kakak tiri sikapnya baik seperti ini. Bukan seperti sikap Vina-- ibu tirinya. Apakah sikap baik Bayu ada maksud lain? Atau Bayu memang seperti itu sikapnya? Arrghh ... kenapa Kiara jadi suudzon sama Bayu?

Bayu melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. "Sudah larut malam nih, mending Ara tidur. Besok 'kan sekolah."

"Iya, Kak." jawab Kiara.

"Good night, adikku tersayang," ucap Bayu sebelum keluar dari kamar Kiara.

"Night too, Kak." Setelah mengatakan itu, Kiara pun menutup mata dan menuju ke alam mimpi."

TBC ....
Hope you like this part🤗👍

Married With CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang