Minggu pagi ini cuaca sedang cerah, terdengar suara kicauan burung yang bersahutan dan udara pagi ini yang mulai terasa panas. Kali ini seorang gadis kecil tengah bangun pagi-pagi sekali untuk melakukan tugas yang belum pernah ia lakukan selama tinggal di rumah keluarganya. Ya, dia adalah Kiara Selena Wells.
Pagi ini Kiara akan berkutat dengan peralatan dapur. Kiara akan memasak makanan untuk Bara--sang suami. Ini pengalaman pertama Kiara memasak, lebih tepatnya baru belajar memasak.
Gadis cantik itu juga sudah menyuruh maid untuk sementara waktu tidak memasak makanan untuk hari ini. Karena ia yang akan memasak, para maid hanya mengangguk walau tidak yakin dengan Nona mudanya itu untuk memasak. Kalau tidak dituruti, Kiara akan ngambek seharian.
"Masak apa, ya, buat Tuan Bara?" Kiara bertanya pada diri sendiri, ia lupa tidak menanyakan makanan kesukaan dari sang suami.
Setelah beberapa menit memikirkan masakan apa yang akan dibuat. Akhirnya, Kiara akan memasak nasi goreng spesial.
Meski begitu, para maid yang lain masih memantau Nona mudanya itu memasak dari kejauhan. Kalau terjadi sesuatu pada Nona-nya, bisa-bisa maid itu dipecat oleh Bara.
Kiara mulai mengambil bumbu dan juga bahan-bahan makanan yang akan ia masak. Kiara juga mengikuti langkah membuat nasi goreng dari video YouTube. Demi Bara--sang suami, ia rela belajar memasak, memang seharusnya ia perlu belajar memasak agar sang suami betah di rumah.
Saat akan memasukkan bawang, tiba-tiba Kiara terkena cipratan minyak goreng. Gadis cantik itu meringis sembari mengusap bagian tangannya yang terkena cipratan minyak goreng.
"Awwhh ... sakit," ringis Kiara pelan.
"Ok. Sabar Ara, ini baru permulaan." Kiara bermonolog, menghela napas lalu mengembuskannya secara perlahan.
Kiara melanjutkan memasaknya, jujur ia belum terbiasa berkutat dengan peralatan dapur seperti ini. Ia hanya tau makan, bukan memasak.
Tak berapa lama, Bara bangun dari tidur paginya. Ia juga mendengar suara berisik yang berasal dari lantai bawah. Bara menuruni anak tangga, lalu berjalan menuju ke dapur. Bara menggeleng pelan, saat mengetahui bahwa yang berisik di dapur adalah, Kiara--sang istri.
"Bisa masak?" tanya Bara berdiri tepat di samping Kiara.
Seketika Kiara menoleh ke arah Bara, lalu ia fokus lagi pada masakan yang akan ia masak. "Bisa," jawab Kiara seadanya.
"Baru belajar sih," lanjut Kiara nyengir kuda.
"Siapa orang yang pertama kali akan mencobanya?" tanya Bara masih memperhatikan cara Kiara memasak.
"Tuan." Seketika Bara bergeming saat Kiara yang baru belajar memasak, menyuruhnya untuk mencoba makanan yang Kiara masak.
Saat asyik mengobrol dengan Bara--sang suami, masakan yang ada di wajan tiba-tiba jadi gosong.
"Omoo ...!" Kiara berteriak histeris saat melihat masakan nasi goreng spesial jadi gosong.
Bara hanya diam melihat kelakuan dari gadis kecilnya itu yang heboh sendiri. Kiara masih saja berteriak tidak jelas dan bersembunyi di balik badan kekar Bara. Bara berjalan mendekati wajan dan mematikan kompor.
"Kalo gak bisa masak, jangan suruh maid untuk gak masak hari ini," ucap Bara memberitahu.
"Maaf. Ara cuma belajar memasak aja, Tuan."
"Ya sudah, aku aja yang masak," ujar Bara mulai mengambil alih. Pria itu mulai mengambil bahan-bahan masakan yang baru.
Kiara mengangguk patuh. "Terus Ara, ngapain?" tanyanya sambil memandang ke arah sang suami.
"Duduk dan lihat cara aku memasak dari situ," jawab Bara menoleh ke arah Kiara sebentar.
Kiara mengangguk lagi, ia hanya memperhatikan cara Bara memasak. Ternyata Bara cukup lihai dalam hal memasak, lihat saja cara Bara yang mulai dari memotong bawang dan bahan lainnya seperti sudah terbiasa.
Setelah beberapa menit berkutat dengan masakan. Akhirnya, Bara menyajikan makanan di atas piring.
"Humm ... wanginya," ucap Kiara sangat antusias saat Bara menyajikan nasi goreng spesial untuknya.
Bara menyodorkan sepiring nasi goreng spesial untuk Kiara--sang istri kecilnya.
"Kok cuma satu piring aja sih?" tanya Kiara mengerucutkan bibir mungilnya.
"Buat kamu," jawab Bara tersenyum tipis.
Kiara menghela napas, lalu mulai mengambil sesendok nasi goreng itu dan memasukkan ke mulutnya.
"Gimana, enak?" tanya Bara menatap Kiara yang sedang lahap menyantap nasi goreng buatannya itu.
"Enak pake banget!" sahut Kiara sembari mengacungkan kedua jempol di udara. Ternyata nasi goreng spesial buatan Bara sangat enak!
"Makasih ya, udah buatin Ara nasi goreng spesial," kata Kiara sambil mengelap bibirnya yang sedikit belepotan.
"Makasih doang nih?" tanya Bara seraya menaik-turunkan alis tebalnya.
Seketika Kiara mengerutkan keningnya. "Masa sama istri sendiri, harus ada imbalan sih?"
"Emang," jawab Bara kelewat santai.
Gadis cantik itu mendengkus kesal, suaminya itu selalu saja menjawab menyebalkan. Kiara mengabaikan sang suami dan melanjutkan acara makannya lagi.
"Imbalannya cuma satu kok, serius deh."
"Apa?"
"Morning kiss dong, sayang," ujar Bara sedikit manja. Jarang-jarang, 'kan lihat Bara manja seperti ini.
"Gak mau, kamu belum mandi." Kiara menggelengkan kepalanya, saat Bara meminta morning kiss.
Pria itu mengembuskan napasnya, perlahan ia mendekati Kiara yang sedang duduk di kursi. Ia tak akan menyerah begitu saja, lihat saja ia harus bisa membuat Kiara memberinya morning kiss pagi ini. Sedikit was-was saat Bara mendekat ke arahnya, Kiara mulai gugup.
"Gak mau ya? Emang kalo aku udah mandi, kamu bakalan kasih aku morning kiss gitu?"
"Ehmm, mmm ...." Kiara gugup dan mulai gelisah karena Bara sudah berada tepat di belakangnya. Kepala pria itu menelusup ke leher Kiara, mengendus aroma strawberry yang membuatnya menjadi candu saat dicium.
Kiara merasa merinding sekaligus geli tatkala Bara memulai aksinya di leher sang istri kecilnya.
"Sshhh ...." Kiara meringis kecil. Sebagai awalan, Bara hanya mencium leher Kiara, lama-kelamaan menjadi gigitan kecil membuat leher Kiara ada bercak merah.
"SAKIT BARA!!!"
Teriakan dari Kiara, membuat para penghuni rumah mewah itu, terkejut. Sedangkan Bara, ia malah terkekeh geli mendengar teriakkan dari istri kecilnya itu. Suka sekali pria itu menjahili istri kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With CEO
ChickLitKiara tak menyangka di usianya yang masih sangat muda, telah dijodohkan dengan seorang CEO muda sukses. Sepertinya keegoisan dari sang ayah yang menginginkan putri bungsunya itu menikah dengan Bara Carel Adiwijaya, semata-mata hanya karena perusahaa...