36. Tidur bareng, yuk!

1.9K 95 0
                                    


Suasana malam ini begitu berisik, karena adik bungsu dari Bara akan menginap selama beberapa hari di rumah mewah tersebut. Ya, Felia bersikukuh akan menginap di rumah mewah sang kakak kandung dan Kiara-- kakak iparnya, dengan alasan menemani Kiara agar tidak kesepian. Tentu Kiara akan dengan senang hati Felia menginap di rumah. Sedangkan, Bara hanya bisa mengangguk pasrah. Entahlah, apa yang akan terjadi selama beberapa hari kalau Felia menginap di rumahnya.

"Kak, nonton drakor yuk!" Felia begitu semangat mengajak Kiara untuk menonton drakor malam ini.

Kiara mengangguk dan berjalan mendekat ke arah Felia yang sedang sibuk mencari tontonan drakor nantinya. "Mau nonton drakor yang mana nih?"

"Apa aja sih, Kak. Yang penting seru, menguras air mata dan bisa bikin kita ketawa juga," ujar Felia tersenyum.

"Kak Ara suka juga ya nonton drakor?" lanjutnya bertanya.

"Suka. Apalagi nontonnya pas lagi gabut," sahut Kiara nyengir.

"Ya ampun, Kak Ara ada-ada aja sih." Felia terkekeh kecil begitu juga dengan Kiara.

"Udah nemu belum filmnya?" tanya Kiara.

Felia menggeleng, melirik ke arah Kiara sebentar lalu pandangannya fokus ke televisi yang tersambung dengan aplikasi YouTube tersebut. "Belum, Kak. Bentar lagi."

Kiara mengangguk mengerti. "Gak ngajak Kak Bara untuk nonton drakor juga?" tanya Kiara pelan. Gadis cantik itu berdecak kesal saat mendengar pertanyaan itu, ya jelas Felia masih kesal sama kakaknya yang sudah menyebut masakannya secara langsung tidak enak.

"Malas," jawabnya memutar bola matanya.

Kiara mengangguk lagi, maklum kakak beradik itu masih tidak mau mengalah satu sama lain.

"Kuy nonton, Felia udah nemu film yang seru!" ujar Felia mengajak Kiara menonton drakor. Kiara pun mendekati sang adik ipar dan ikut duduk di sebelahnya.

Saat sedang asyik menonton drakor, tiba-tiba saja Bara ikut duduk nimbrung bersama kedua gadis cantik itu yang tengah serius bahkan sesekali tersenyum, tertawa, menangis seperti orang aneh saja, pikir Bara.

"Eh, eh, eh ... apa-apaan sih. Kak Bara!" Felia menatap kesal Bara. Pasalnya, Bara ikut duduk di tengah-tengah mereka berdua dengan wajah tanpa dosa.

"Apa?" tanya Bara menoleh ke arah adik bungsunya itu.

"Isshh ... sumpah ganggu banget sih!" ketus Felia.

Kiara mulai siaga dua saat keributan ini terjadi lagi. Ia hanya diam dan menyimak keributan yang diciptakan oleh kakak beradik itu. Ia akan menunggu, apakah peran ia akan masuk dalam keributan itu?

"Kak Ara," panggil Felia memelas.

Kiara siaga satu, dengan wajah polosnya. Ia menoleh ke arah Felia yang terlihat memelas, rasanya Kiara tak tega melihat tatapan memelas Felia. Duhay, adik bungsu yang malang.

"Ada apa, Fel?" tanya Kiara tersenyum kikuk.

"Coba liat, Kak Bara." Felia menunjuk kakak sulungnya itu dengan jari telunjuknya.

Tatapan mata Kiara ikut menoleh ke arah jari telunjuk Felia. Dan mendapati wajah Bara begitu datar, flat euy! Untung tampan.

"Udah liat, Fel. Kenapa?" tanya Kiara mulai kebingungan. Disaat seperti ini, sikap polos Kiara muncul kepermukaan.

Secara tiba-tiba Felia menepuk keningnya dengan pelan. "Astaga, Kak Ara!" decak Felia.

Ingin rasanya Bara tertawa melihat ekspresi istri kecilnya yang terlihat begitu polos. Tapi, ia tahan jangan sampai kelepasan. Jaga image.

Married With CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang