Married With CEO update lagi:)
18+⚠️Happy reading!
"Uluh-uluh ada apa ini? Asyik banget ketawanya."
Suara Desika-lah yang mengalihkan pandangan Bara dan Kiara ke arah pintu kamar. Pintu kamar terbuka, menampilkan kedua orangtua Bara yang tengah menatapnya bersama Kiara dengan tatapan penuh arti.
"Ada apa ya, Pa? Kok kita gak diajak ketawa juga?" tanya Desika menyindir putra sulungnya.
"Nggak tau, Ma," jawab Gionino mengendikkan bahunya tak acuh.
"Ih, Papa ngeselin deh!" sungut Desika yang mulai kesal.
Bara hanya menggelengkan kepalanya heran, melihat tingkah laku sang Mama yang suka sekali menyindirnya. Sedangkan Kiara, ia tak lepas pandang dari sosok kedua mertuanya itu. Sangat lucu, pikir Kiara.
"Kalo ke sini nggak bawa apa-apa, mending balik lagi, beli makanan sama!" ketus Bara seketika mendapat cubitan kecil dari sang istri.
"Awwsh, sakit sayang," ringis Bara mengusap bekas cubitan Kiara.
"Mulutnya," tegur Kiara pelan dan Bara abaikan saja.
"Mana makanannya?" todong Bara dengan menengadahkan tangan kanannya pada sang Mama.
Kiara memutar bola matanya, melihat tingkah laku Bara yang seperti itu. Tanpa dikasih tahu, ia sudah membelikan sang putra sulung sesajen saat sedang sakit begini. Kemudian Desika memberikan sekotak martabak manis dan beberapa cemilan yang lain pada Bara.
"Kamu ini Mama sama Papa telepon, tapi gak diangkat!" Desika berdecak kesal, kemudian duduk di samping sang suami.
Bara tak menjawab, Kiara berjalan ke arah ponsel Bara yang tergeletak dilantai dengan layar yang sudah retak. "Ini, Ma. Hp Bara."
Desika membulatkan bibirnya, sedikit terkejut. "Retak?" tanyanya lagi. Kenapa putra sulungnya ini terlalu bar-bar?
"Iya Ma," jawab Kiara.
"Kok bisa?"
"Mama kepo kaya Dora!" cibir Bara memutar bola matanya.
"Bibir kamu kenapa?" tanya Gionino yang sedari tadi memperhatikan bibir putra sulungnya yang lebam.
Bara menghela napasnya. "Ditonjok, Pa," jawabnya singkat.
Gionino tersenyum sinis pada Bara. "Lemah kamu, masa lawan Marco aja gak bisa!"
"Bara bukannya takut, cuma tempat dan keadaannya sangat nggak mendukung buat berantem," papar Bara menjelaskan.
Kiara mengernyit bingung. "Marco siapa?" tanyanya begitu penasaran.
Bara menatap datar gadis kecilnya. "Nanti aku kenalin sama kamu."
"Serius nih?" Kiara menatap wajah sang suami dengan puppy eyes-nya.
Bara mengangguk malas. "Iya. Tapi nanti," peringat Bara dan dibalas anggukan oleh Kiara.
"Benar, 'kan kata Papa. Bara cuma babak belur aja," ucap Gionino terdengar santai, tiba-tiba saja gelak tawa dari Desika dan Kiara menggema di dalam kamar itu. Sedangkan Bara, ia sudah menghunuskan tatapan permusuhan pada sang ayah.
_________
Beberapa menit yang lalu, Kiara mengantarkan kedua mertuanya sampai di depan pintu utama. Karena Gionino dan Desika besok ada kesibukan masing-masing, jadi membuatnya tidak bisa berlama-lama di rumah putra sulung dan menantunya. Sembari menunggu, Kiara--sang istri masuk ke kamar, Bara benar-benar merasa kesal karena istri kecilnya itu lama sekali masuk kembali ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With CEO
ChickLitKiara tak menyangka di usianya yang masih sangat muda, telah dijodohkan dengan seorang CEO muda sukses. Sepertinya keegoisan dari sang ayah yang menginginkan putri bungsunya itu menikah dengan Bara Carel Adiwijaya, semata-mata hanya karena perusahaa...