BAB : 1. Perkenalan tokoh

3.1K 292 138
                                    

Jam weker yang berdering di sebelah ranjang itu berbunyi dengan nyaringnya, melakukan tugasnya untuk mengingatkan sang majikan yang sepertinya tidak merasa terusik sedikitpun.

"Bang ... bangun!" Usik seorang gadis yang tak lain adalah adik dari pria yang masih terlelap di sana.

"Heemmmm," gumam pria itu sambil berganti posisi.

Shandy Maulana. Kang lawak, bobrok, konyol, pria dengan gestur badan tinggi jangkung, berambut gondrong, pipi tirus, berkulit putih, senyum manis, bergigi rapih, membuatku tersadar kalau kamu itu ... haluan ku. Canda haluan xixixi.

"Ihhhh bang Shan!!!! Ayoo bangun, entar telat loh ke sekolah!!" Lagi-lagi gadis itu menggoyangkan badan Shandy dengan keras.

"Kamu berangkat duluan ajah sana, nanti abang nyusul," tutur Shandy tanpa dosa sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Tapi ini udah siang bang, entar abang telat gimana?"

Tak ada jawaban dari Shandy, membuat gadis itu menghela nafas pelan. Ia benar-benar tak habis pikir dengan abang nya itu!

"Kalo gitu Kayla duluan deh, yang ada nanti Kayla ikutan telat lagi. Tapi abang jangan lupa berangkat! Awas ajah kalo sampe bolos!!" Peringat gadis itu untuk yang terakhir kali nya.

Masih tetap tak ada jawaban dari sana, Kayla menghembus nafas kasarnya lalu beranjak pergi dari ruangan itu.

Tak lama suara tutupan pintu terdengar.

Shandy menyibak selimutnya, menatap jam weker yang menunjukan pukul 06:30. Ia termenung sejenak, menatap datar foto yang masih bertengger rapih di meja tepat di depan ranjang besarnya.

Foto yang menunjukan sepasang insan berbeda generasi, terlihat begitu bahagia.

Beberapa menit berlalu, kini Shandy mulai tersadar dan beranjak menuju kamar mandi, tanpa membawa handuk. Yah ... karena memang dia tidak berniat untuk mandi.

Berdiri di hadapan cermin terbesar versi kamarnya, mencuci muka lalu menggosok gigi. Selesai itu ia beranjak menuju lemari bajunya, mengambil seragam lalu memakai nya. Tak habis di situ kegiatan paginya, ia mengambil parfum dengan wangi kesukaan nya lalu menyemprotkan di beberapa bagian tubuh.

"Gak usah mandi, yang penting wangi hahah," monolognya sambil menyibak rambutnya yang sedikit gondrong.

Yah ... dan begitulah Shandy, dengan kebiasaan luar biasanya di setiap pagi.

Berbeda dengan Shandy yang terlalu santay, seorang pria kini tengah tergesah mengejar waktu. Terduduk gelisah di dalam angkot, takut-takut jika ia akan telat masuk ke sekolah.

Sesekali ia menatap jam yang terpasang di tangan nya, sudah nampak pukul 06:56.

"Duhhhh pasti telat nih," panik Aji.

Ini Aji, bujang sunda dengan sejuta pesona. Bernama lengkap Ahmad Maulana Fajri, orang Cimahi asli.

"Bang, bisa ngebut dikit gak? Saya udah telat nih ke sekolah," ujarnya meminta tolong pada supir angkot.

"Gak bisa dong de ini juga kan lagi macet banget, sabar ajah de nanti juga nyampe ko," jawaban sang supir.

Aji menggaruk kepalanya mendengar jawaban itu, "aduuuhhh Bu Nunik lagi pelajaran pertama."

Kejadian pagi ini mungkin akan menjadi kejadian terburuk dalam hidup nya, di waktu yang se mepet ini ia harus terkena musibah berupa motor yang mogok di tengah jalan, kalian tau bagaimana rasanya berolahraga di pagi hari mendorong motor mogok mencari bengkel terdekat yang nyatanya jarak nya tak sedeket katanya.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang