33. masih lakik

525 125 75
                                    

Fenly mengerjap, membuka perlahan kedua bola mata nya itu. Rasa pusing masih menghinggapi kepalanya.

Perlahan pandangan nya menyapu sekeliling, ruangan yang sedikit gelap. Hanya ada beberapa cahaya yang mengintip masuk dari gordeng yang terpasang di balik jendela.

Kini ia mencoba duduk, terlihat kain bekas kompresnya terjatuh. Ia tertegun, menatap kain itu sedikit lama.

"Ini pasti kerjaan lo yah Ji ... " lirih nya dengan tersenyum.

Kini mata nya mulai mengitari seisi ruangan, sampai tatapan nya jatuh pada nampan yang terisi penuh di sana.

Ada secarik kertas yang tertinggal.

Fenly membaca sekilas, lagi-lagi seulas senyum lolos dari bibir pucat itu.

Ia mengambil semangkuk bubur yang Aji masak tadi pagi, sedikit mendingin tapi tetap Fenly coba.

Fenly terkekeh saat mencicipi bubur buatan Aji, jika boleh jujur rasa nya ... hanya hambar. Entah apa karena lidah nya yang tak bisa merasa karena sedang sakit, atau memang Aji yang tak pandai memasak.

"Ji ... ji, besok gue ajarin bikin bubur yah Ji."

Kini ia menatap obat-obatan yang juga Aji siapkan di sana.

"Jadi gini rasa nya punya temen yang perduli." Fenly menunduk sejenak, "Gue gak salah kan kalo gue juga pengen ngerasain hal ini juga?"

Ingatan nya kini kembali pada Mamah yang terisak semalam, air mata Fenly kembali meluncur.

"Maafin Oven yah Mah ... Oven udah kecewain Mamah."

Entah kenapa hidup Fenly serumit ini, tidak bisa kah ia hidup seperti orang normal lain nya?

Yang bisa merasakan indah nya bahagia, tanpa ada kekangan seperti dirinya.

Fenly mengggeleng, membuang jauh-jauh semua pemikiran buruk nya.

Yang terpenting sekarang, ia berada di tempat yang tepat.

"Makasih banyak yah Ji ... karena lo udah mau nerima gue di sini, dan perlakuin gue dengan baik juga."

Fenly kini mencari ponsel nya, mengetikan sesuatu di sana untuk ia kirimkan pada Aji.

______________________________________
Fenly
Thaks yah Ji, bubur nya enak. Obat nya juga udah gue minum. Sorry karena gue ngerepotin lo.

Aji
Syukur deh kalo lo udah bangun, lo gak ngerepotin sama sekali ko Fen, santay ajah kali.
Oh iyah, kalo lo laper bubur nya masih ada ko di dapur.
Cepet sembuh yah Fen.

Fenly.
Iyah, makasih.

______________________________________

Aji tersenyum tatkala mendapat pesan dari Fenly.

Ia sedikit lega, syukurlah jika teman nya itu sudah bangun.

"Heh!! Chatan ama siapa lu? Adik gue?" Shandy bertanya.

Yah ... saat ini semua nya tengah berkumpul di kantin, karena memang ini waktu nya jam istirahat.

Setelah 2 jam pelajaran penuh Aji dapat mengatupkan kedua bola mata nya dengan tenang karena jam kosong tadi, membuat nya jadi punya stamina baru untuk beraktivitas lagi.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang