51. telat

444 111 34
                                    

Zweitson melotot saat melihat jam weker di atas nakas nya menunjukan pukul 06.45.

Sial!!!

Bahkan saat ini hangat nya selimut masih membalut nya dengan nyaman di atas ranjang.

"Astaga!!! Gue telat!!" ujar Zweitson langsung berlari ke arah kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi, ia sadar jika ada yang tertinggal.

Handuk!!

Ahhh bodohh!!!

Sekarang ia kembali keluar dari kamar mandi itu, menggapai handuk yang menyantel indah di sebelah pintu kamar mandi.

Selesai dari kamar mandi kini Zweitson keluar, membuka lemari dan memakai seragam nya.

Saat dirasa seragam nya sudah terpasang rapih, kini ia berbalik menghadap meja belajar nya.

Ia menggaruk kepalanya.

Siall!!!

Apalagi ini?!!!

Kenapa ia bisa lupa kalau ia belum membereskan pelajaran nya.

"Duhhh kenapa sih hari ini gue sialll mulu!!" ujar nya sambil membereskan pelajaran nya dengan kesal.

Selesai semua telah masuk ke dalam tas nya. Kini ia berlari ke arah bawah dengan tergesa.

"Sayang, kamu telat bangun?"

Zweitson mengerem lalu menatap Mami dan Papi nya yang menatap nya heran.

"Iyah … ko Mami gak bangunin Soni sih!!" kesal nya.

"Loh … kan kamu pernah bilang kalo kamu udah gede dan gak perlu Mami bangunin lagi."

Bodoh!!!

Sekarang Soni malah terjebak ucapan nya sendiri.

"Iyah deh Mi … yaudah, soni berangkat yah Mi, udah telat!!" ujar nya buru-buru.

Yah … tentu nya ini bukan waktu yang tepat untuk ia berdebat dengan Mami nya.

"Eh Son!" cegat Papi.

"Pih … apalagi? Soni udah telat ini kecup kecup nya nanti lagi yah. Darurat ini tuh."

Papi nya menggernyit bingung.

"Siapa yang mau kecup kecup?"

"Ya Papi berentiin Soni?"

"Bukan itu."

"Terus?" Zweitson kesal sendiri.

Mami malah terkekeh di sana. Memangnya apa yang lucu?

"Kamu yakin mau ke sekolah nyeker gitu? Gak pake sepatu?" ledek Papi nya.

Zweitson dengan wajah aneh nya kini menatap kedua kaki nya yang masih telanjang bulat di sana.

Siaaalllll!!!

Bahkan dingin nya ubin rumah saat ini tak menyadarkan diri nya kalu sepatu nya masih tertinggal di dalam kamar.

"Aduhhh!!" keluh nya sambil berlari kembali ke atas.

Begini jadi nya jika sudah telat bangun. Bingung, ribet dan linglung yang akan menemani.

Zweitson kembali turun dengan tergesa saat kedua sepatu nya sudah terpasang rapih di kaki nya.

"Udah yah Pi, Mi … Soni berangkat."

"Ehhh Son sebentar," kali ini Mami yang mencegat.

Zweitson yang sudah akan berlari kini menahan langkah nya saat mendengar Mami nya memanggil.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang