35. malam yang di tunggu

485 124 31
                                    

Malam yang paling di tunggu, kini datang juga. Malam di mana akhirnya kedelapan pria ini dapat berkumpul bersama.

Saling lelempar canda, bersenda gurau, dan tertawa bahagia.

Memang sudah menjadi budaya bagi Shandy and the gank nya, di saat ada sesuatu yang baru maka mereka akan merayakan nya di base camp tercinta, yaitu kosan Aji.

Tidak perduli besok itu hari apa, atau sekolah apa tidak, atau akan mengantuk atau tidak.

Yang terpenting adalah mereka harus merayakan nya dengan bahagia.

"Wihhh martabak cokelat khas buatan tangan mang Acill ... " teriak Ricky sambil menaruh sepiring martabak di sana.

"Huuu emang paling enak sih martabak nya mang Acil gak ada tanding," ujar Zweitson sambil menyomot sepotong martabak itu.

"Yess bener banget," jawab Aji yang juga ikut mengambil sepotong martabak itu.

"Heh Son!!! Lu kecil-kecil makanya banyak lu!! Mana milih lagi tuh potongan paling gede." Fiki berujar tak terima.

Semua terkekeh saat Fiki berujar seperti itu, sangat lucu memang. Jika pasal makanan, Fiki memang selalu tak mau mengalah.

Zweitson hanya memeletkan lidah nya. Membuat Fiki merengut tak suka.

"Eh ... eh ... anak bayi gak boleh rebutan makanan, pamalih." Gilang menimpali.

"Apaan!" Fiki masih kesal.

"Udah lah Fik, kan martabak nya juga masih banyak." Ricky mencoba menengahi.

"Tau!!" Zweitson pun bersuara.

Aji sendiri tak perduli, ia lebih memilih menyantap martabak nya sambil sesekali terkekeh melihat tingkah Fiki yang seperti bocah.

"Fen ... ayoo makan," ujar Aji yang melihat Fenly sejak tadi hanya berdiri sendiri tak mau berbaur.

"Ah-iyah Ji." Fenly menjawab dengan canggung.

Entahlah, padahal ini bukan kali pertama nya ia bergabung bersama Shandy and the gank tapi, rasa nya ia masih canggung.

"Udah sini gak usah malu-malu, nih liat Fiki sama Zweitson ajah sampe rebutan. Entar lo gak kebagian." Ricky menarik Fenly untuk bergabung.

"Hehe iyah bang," jawab Fenly.

"Nih, cobain deh martabak nya mang Acil, enak banget. Pasti nanti lo nagih." Aji memberikan sepotong martabak itu kepada Fenly.

Fenly dengan senang hati menerima nya, "Makasih yah Ji."

"Sama-sama, udah di makan!"

Fenly mengangguk dan menggigit martabak itu.

Pertama kali yang ia rasakan adalah manis, lumeran coklat yang berpadu dengan asin nya keju di tambah manis nya susu bersatu jadi satu dalam mulut.

"Eumm, enak Ji ... " ujar Fenly berbinar.

Gilang langsung menarik piring berisi martabak itu, "Bahaya nih. Kaya nya,. abis ini martabak nya bakal abis sama Fenly!"

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang