22. Maulana!

582 130 7
                                    

"Ahaahah ayooo angkat bang!!!" Ujar Fiki begitu semangat.

Kini kedua tangan Fiki sudah memegang erat dua kaki Shandy, dan Farhan kini sudah memegang kedua tangan Shandy.

"Pelan-pelan lo Fik, anak orang nih," ujar Farhan.

Ricky bertugas sebagai kameramen yang merekam kelakuan absurd teman-teman nya.

Kini Farhan dan Fiki sudah menggotong tubuh Shandy menuruni ranjang.

"Lailaahaillallah ... lailaahaillallah ... " ujar Fiki membaca kalimat tahlil.

Aji dan Zweitson tentunya hanya bisa tertawa. Tidak bisakah mereka sehari saja tidak belaku aneh dan nyeleneh?

"Astagfirullah pik, udah kaya gotong orang mati lu!"

Gilang yang baru kembali habis mengambil cemilan di dapur pun kini menggeleng melihat kelakuan teman-teman nya.

"Wehhh mau di bawa kemana tuh?" Tanya Gilang heran.

"Kita eksekusi," celetuk Fiki.

"Jadi gaesss kita menemukan seorang Shandy yang tertidur pulas di atas ranjang Aji tadi malam. Dan tentunya kita gak terima gaess," ujar Ricky bak vloger ternama.

"Bisa-bisa nya gaeess di saat kita saling berdesak-desakan tertidur di bawah ... dan dia? Bak raja tidur di atas ranjang dan seperangkat bantal-bantalan nya ... Ahhh sungguh sangat tidak adil untuk kita bukan gaesss ... " ujar Ricky dengan dramatis nya.

"Betull!!! Kita harus menuntut keadilan!!" Fiki dengan semangat nya berujar.

"Hidup keadilan!!" Zweitson juga ketularan.

"Dan bahkan nampak nya ia masih belum mau meninggalkan alam mimpi nya itu saking nyaman nya ranjang Aji," lanjut Ricky lagi.

Farhan yang masih menggotong Shandy bersama Fiki kini tertawa.

"Bang Han ... lu angkat tangan nya yang bener dong bang! Berat nih gue!"

"Aahahah, gak kuat gue ... lu bikin gue ketawa!!" Jawab Farhan dengan tawa nya.

"Ahahaah gak ngerti lagi gue, emang gak ada kerjaan banget dah lu semua." Zweitson menyambar ucapan Fiki.

"Tau! Ahaha ... cape gue liat tingkah lo Pik ... Pik ... ada ajah. Bang Han juga pake ketularan lagi," sambung Aji.

"Heh diem lo berdua, gak usah ngomong kalo gak mau bantu!!" Ujar Farhan yang tentu nya di jawab tawa oleh keduanya.

"Lu juga!! Cengir cengir lu!! Bantu nih berat!!" Ujar Farhan lagi, tapi kali ini tertuju untuk Gilang.

"Eits ... gue udah bantu bro dari tadi," jawab Gilang.

"Bantu apaan lu?"

"DOA," ujar gilang sambil menengadahkan kedua tangan nya.

"Yeee ... " Farhan menggerakan kaki nya untuk menendang Gilang, namun gagal karena Gilang menghindar.

"Lagian lu jail banget dah Fik, yaa Allah ... " ujar Gilang tidak mengerti lagi.

Fiki dengan tawa jahil nya pun menyahut, "Kalo gak jail, bukan Fiki dong nama nya, eheh."

"Iyah juga sih," gilang menanggapinya sambil terkekeh.

"Ahahah, ya Allah ... kasian bet dah lu Shan ... Shan ... " ujar Ricky masih tetap merekam.

Kini Fiki dan juga Farhan sudah membawa Shandy ke ruang tamu. Mendudukan Shandy di soffa panjang.

Dan Ajaibnya Shandy yang menjadi korban kerusuhan di sini masih tetap saja terlelap dan tak mau membuka matanya.

"Hahhh ... akhirnya," ujar Fiki sambil mendaratkan bokong nya di sebelah Shandy.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang