39. H-3

501 123 55
                                    

Siang itu menjadi siang terpanas Farhan, menenemani Ricky berbelanja perlengkapan hiasan ulang tahun.

Macet nya jalanan ibu kota lagi-lagi membuat keluhan kecil di mulut Farhan keluar.

"Aduhhh kenapa Jakarta selalu macet dah? Mana siang-siang bolong gini lagi, kan panas!!" Keluh Farhan yang berada di jok depan motor nya.

"Sabar bang ... ini nama nya perjuangan, dan yang kaya gini itu yang nanti nya bakal kita kangenin di suatu hari nanti." Ricky menasihati dari jok belakang motor Farhan.

Farhan tersenyum, "Iyah juga yah ... gak kebayang gue di saat di mana kita harus pisah karena ngejer impian masing-masing nanti. Apa kita bakal tetep kaya gini terus yah?"

"Semoga."

Seakan hati Farhan menenang, jujur ... memiliki teman seperti Ricky dan yang lain nya adalah sebuah keberuntungan bagi Farhan.

Dulu, ia tak pernah memiliki teman akrab se asik mereka. Bahkan ... ia hampir tak memiliki teman. Karena kata nya, Farhan adalah orang yang cuek.

Jika saja bukan karena Shandy yang konyol yang tiba-tiba menghampirinya lalu menarik nya ke kantin dan minta traktiran pertama di hari pertama mereka kenal, mungkin Farhan tak akan menjadi Farhan yang sekarang.

Yah ... ada nya mereka di hidup Farhan nyata nya sangat berpengaruh besar untuk sekedar meringankan beban dalam pikiran nya.

Tingkah konyol Shandy yang di balut sifat Aji yang polos bersanding dengan Ricky yang renyah dan Gilang yang sedikit emosian. Bahkan terkadang tingkah julid Fiki yang membuat Zweitson kesal pun Farhan menyukainya.

Selalu saja ada tawa yang mereka ciptakan di setiap perkumpulan.

Di tambah sekarang ada Fenly yang masih terlihat malu-malu untuk sekedar bergabung, membuat Farhan dengan mudah untuk menjahili nya.

Dan Farhan bersyukur atas itu.

Ia tak pernah membayangkan jika waktu nya tiba dan mereka akan sama-sama sibuk dengan kehidupan masing-masing nanti.

Apakah hidup nya akan seberwarna saat mereka bersama-sama sepetri saat ini?

Tinnn ... tinn!!!!

Suara klason kendaraan membuyarkan lamunan Farhan.

"Ayo bang ... udah lampu ijo tuh!" Ujar Ricky menepuk pundak Farhan pelan.

Farhan menengok sejenak ke arah Ricky.

"Udah kaya nyuruh tukang ojeg lu lama-lama," jawab Farhan yang mendapat kekehan dari Ricky.

"Ahaha ... ya maap." Ricky cengengesan.

Berbeda dengan Farhan dan Ricky yang tengah kepanasan di jalan, kini Shandy dengan bahagia nya menikmati sepoyan angin dari kipas yang berdiri tegak di depan nya.

"Shan!! Lo jangan berdiri depan kipas juga kali, kan yang lain gak kebagian angin nya!!" Kesal Gilang.

"Tau nih bang Shan!! Kita juga kan kepanasan!!" Finny yang berujar.

Yah, bukan hanya Finny. Tapi Kayla dan juga Ririn pun ada.

"Ahhh berisik lu semua!!! Ni pori-pori gue butuh angin segar lo tau?" Sargah Shandy dengan galak.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang