53. Shandy yang istimewa

471 117 49
                                    

Kantin menjadi tempat ternyaman ketujuh pria yang kini saling duduk bersandingan memutari meja di sana.

Obrolan hangat seputaran hari ini nyata nya menjadi topik yang mereka pilih.

"Seru yah Son pagi-pagi di ajak main lari-larian sama pak Hendra," ledek Fenly memulai.

"Seru apa nya! Gila ajah gue suruh muter sepuluh kali, padahal gue cuma telat kurang dari setengah jam. Waktu Aji, dia kan sampe ngebolos empat jam pelajaran, tapi dia gak kena hukum!! Gak adil!!" omel Zweitson tak terima.

Aji malah terkekeh, "Yehhh itu mah tergantung amal dan perbuatan."

"Yesss bener banget, makanya gak usah ikut-ikutan kalo gak mau di hukum!!" tegas Fiki.

Zweitson hanya melengos, entah mengapa jika Fiki berbicara Zweitson malah merasa makin kesal.

"Lagian lo bayi!! Belagak mau bolos. Lain kali kalo mau bolos bilang sama gue, biar gue ajarin sampe pinter kaya Aji!!" Shandy berujar.

Semua nya kini menatap Shandy tak percaya, tak terkecuali Fenly yang kini malah menatap Shandy tak terima.

"Weh … gak gitu juga dong bang!" ujar Fenly.

"Tau lo Shan, bukan nya tobat lu udah tua!" sargah Gilang.

Semua nya sudah terbahak mendengar ucapan Gilang.

"Ahahah tua!" sahut Ricky tak sadar diri.

Kini Shandy menatap Ricky tak suka, tak tertinggal ia pun menatap Gilang yang dengan berani nya mengatai diri nya tua, padahal itu kan benar wk.

"Heh ngaca! Lu berdua juga tua!" timpal Shandy.

Ricky dan Gilang kini memamerkan cengiran mereka.

"Eh, gue baru sadar kalo bang Han gak ada. Kemana dia?" Zweitson yang bertanya.

"Lah iyah … bang Han gak ada yah? Terus ini siapa yang mau bayar dong?" kini Fiki yang berbicara.

"Ck, bisa-bisa nya yah lo Pik! Bayar sendiri lah, kan lo yang makan!" jawab Aji.

Fiki hanya mencebik, "Yaudah sih, gak usah pake sewot! bercanda kalie."

Aji kini menggeleng.

"Emang nya bang Han kemana? Dia gak masuk hari ini?" Fenly juga ikut penasaran.

"Gatau, hari ini dia gak berangkat. Belum ada kabar juga." Gilang menjawab.

"Udah coba lo chat?" tanya Fiki.

"Udah sih, tapi belum ada jawaban."

"Coba di telfon deh!" usul Ricky.

Gilang menatap keseluruhan teman-teman nya yang kini menatap nya dengan serius.

Terlihat betapa teman-teman nya berharap banyak pada Gilang saat ini.

Perlahan Gilang menampakan cengiran khas nya, "Gue gak ada pulsa."

"Yaahhhh …  penonton kecewa Miskah." Fiki berujar penuh drama.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang