30. Pergi

524 120 39
                                    

Malam ini adalah malam yang mencekam bagi Fenly. Kemarahan nya memuncak malam ini.

Pasalnya sang Papah sepertinya sudah terlalu over pada nya.

Bayangkan saja, bahkan tadi Papah nya langsung yang menjemput Fenly. Dan lebih menggeramkan lagi, ia bahkan meminta untuk bertemu dengan wali kelas Fenly lalu menanyakan tentang siapa saja yang berteman dengan nya.

"Liat Mah sekarang anak Mamah! dia bahkan berteman sama berandal sekolah! Mau jadi apa hidup nya?"

Fenly menggeratkan gigi nya menahan kesal.

"Suka nya ngebolos, suka bikin onar, bahkan kabar nya, si berandal itu kemarin berhasil bikin anak baik ikutan bolos! Terus kamu mau ikutan juga?! Ha?!"

Kini Fenly sudah memejamkan mata nya, nafas nya sudah sangat tidak beraturan.

"Pah ... udah ... Mamah percaya ko Oven anak baik, dia gak mungkin ikutan kaya gitu." Mamah mencoba menenangkan.

"Belum ajah dia bawa pengaruh buruk buat anak kita! Papah tetep gak suka dia punya temen kaya gitu!!"

"Bang Shan gak pernah bawa pengarug buruk buat Fenly Pah!" Ujar Fenly penuh penekanan.

Posisi Fenly masih menunduk, menahan agar emosi nya tak makin tersulut.

Yah ... Fenly tentu tau jika Shandy anak yang baik.

"Liat kan? Sekarang ajah dia udah berani belain temen nya itu?"

"Fenly gak belain bang Shan Pah!" Ujar nya sambil menatap tajam sang Papah.

"Dengan kamu bantah omongan Papah itu kamu sudah membela berandal itu!!" Balas Papahnya dengan tatapan tak kalah tajam.

"Itu bukan karena bang Shan Pah! Itu karena Papah sendiri!" jawab Fenly dengan nada suara sedikit meninngi.

Papahnya tersentak sejenak, baru kali ini ia melihat anak nya seberani ini membantah diri nya.

"Liat kan Mah? Bahkan sekarang dia berani bentak Papahnya! Udah mulai berani kamu sama Papah ha?!"

"Udah Pah ... udah ... " Mamah masih mencoba melerai.

Fenly lagi-lagi memaku, dengan mata yang tersotot tajam pada pria di hadapan nya itu dan nafas yang semakin memburu.

"Gak bisa Mah! Anak ini udah mulai kurang ajar!!" Tunjuk Papah nya geram.

"Baru beberapa hari ajah kamu berteman sama dia, kamu uda keliatan beda!! Mau tiru sifat buruk dia kamu? Ha? Di ajarin apa ajah kamu sama dia? Udah di kasih apa kamu sama dia sampe kamu berani-berani nya ngelawan Papah?" Bentak Papah nya.

Fenly masih diam, ia sungguh tak kuasa melihat Mamah nya yang sudah terisak tepat di sebelah sang Papah.

"Kamu mau jadi anak nakal juga? Mau jadi berandal juga kamu? Ha? Mau ikutan kaya dia jadi anak bandel?"

"Pah! Cukup Pah!" Teriak Fenly lantang.

Semua terdiam tak percaya, seketika hening pun melanda. Bahkan dingin nya malam yang beriringan dengan hujan seakan kalah dengan panas nya emosi yang saling beradu di sini.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang