38. cinta sepihak?

484 122 72
                                    

Kayla mengintip dari balik hordeng jendela saat suara motor dari abang nya terdengar dengan jelas.

Terlihat Shandy di sana sudah melepas helm nya lalu berlari menghindari gerimis yang sejak tadi menemani perjalanan nya.

"Assalamu'alaikum, Kay ... " salam Shandy sambil mengetuk pitu.

"Wa'alaikumsalam," kayla sudah berdiri di balik pintu besar itu.

Shandy menyengir, dengan badan yang sudah dominan basah karena gerimis yang cukup besar.

"Abis dari mana sih bang? Kay pikir abang gak pulang malem ini," kesal Kayla.

Shandy tersenyum, "Ya gak mungkin lah Kay kalo abang gak pulang tanpa ngabarin kamu dulu. Tadi abang ada urusan sama anak-anak, makanya pulang telat," jelas Shandy sambil masuk ke dalam.

"Udah sini ambilin handuk! Kedinginan nih abang!"

Kayla yang masih kesal kini menghela nafas nya, lalu dengan malas ia beranjak untuk mengambilkan handuk untuk abang nya.

Shandy membuka jaket nya sejenak, sampai Kayla kembali bersama handuk yang ia bawa untuk Shandy.

"Nih!" Ujar Kayla menyodorkan handuk tadi.

"Makasih adik abang yang cantik," goda Shandy sambil mencubit kedua pipi Kayla.

Kayla dengan kesal menyingkirkan tangan abang nya itu, "Ihhh abang!!"

Shandy malah terkekeh lalu beranjak naik untuk ke kamar nya. Kayla juga mengikuti dari belakang.

"Tadi ... abang kumpul sama Aji juga?" Tanya Kayla sedikit ragu.

Shandy berbalik sejenak, dengan handuk yang masih melingkar di leher nya. Menatap Kayla dengan aneh.

"Kenapa?" Tanya Shandy.

"Ah-kenapa?" Ulang Kayla tak mengerti.

Shandy terkekeh, "Ya ampuun Kay ... kamu yang kenapa? Abang yakin Aji juga udah izin sama kamu kan? Kamu curiga Aji bohong sama kamu?"

Yah, Aji memang tadi memberi tahu nya lewat chat.

"Bukan gitu ... " balas Kayla sedikit merengek.

Kayla menggigit bibir bagian dalam nya. Jujur saja, Kayla sedikit merindukan sosok Aji yang belakangan selalu menemaninya. Dan sekarang, Aji terlihat lebih sibuk bersama teman-teman nya. Bahkan ia tak punya waktu untuk Kayla.

"Terus?"

Kayla hanya diam, ia malu jika harus berbicara terang-terangan pada abang nya.

Kini Shandy sudah kembali melangkah, "Tenang ajah Kay ... Aji itu anak baik, abang tau itu. Dan kamu gak perlu khawatir, dia gak akan berani macem-macem sama kamu."

"Ihhh ... b-bukan gitu ko maksud Kay!!" Ujar Kayla menahan malu.

Sungguh, sedikitpun tak ada dalam hati Kayla rasa tidak percaya pada Aji. Karena Kayla sendiri tau bagai mana Aji dan ia tau jika Aji tak akan pernah mengecewakan nya.

"Ya terus apa?" tanya Shandy mulai kesal.

"Yah ... mm ... Kay penasaran ajah, kalian ngobrolin apaan sampe baru pulang jam segini?" Alih Kayla.

Shandy menghela nafas nya, Shandy tau jika adik nya hanya berkilah. Tapi untuk saat ini, rasanya ia terlalu lelah untuk sekedar menggoda adik nya.

"Tadi kita abis ngomongin masalah ulang tahun Zweitson."

"Zweitson ulang tahun?"

Shandy mengangguk, "Iyah."

"Kapan?"

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang