48. mulai terungkap

452 123 56
                                    

"Tumben ajakin aku main ke mall," ujar seorang gadis menatap pasangan nya di samping.

"Gak suka nih? Kalo gak suka, kita balik lagi," jawab pria itu enteng.

Gadis itu malah terkekeh, "Gak heran sih. Ini emang pacar aku! Aku malah bakalan heran, kalo tiba-tiba seorang Shandy Maulana malah bersikap romantis sama pacar nya, ahaha."

Yah … pria itu adalah pria konyol Shandy, bersama pacar nya, Nindy.

Shandy ikut tertawa, "Yehh … enak ajah, aku juga pernah tau romantis!!"

"Kapan?"

"Waktu kita anniversary!!"

Nindy mencoba mengingat sejenak.

"Astaga Shandy, mana ada romantis. Yang aku inget yah Shan, kamu waktu  itu dateng cuma bawa satu donat abis itu di kasih lilin yang malah lebih gede dari donat nya. Dan itupun kamu sendiri yang bawa, kamu sendiri yang niup terus kamu sendiri yang makan!! Di mana romantis nya Shandy!!" kesal Nindy.

Shandy terbahak, "Itu romantis Nin!"

Nindy menghela nafas nya. Memiliki pacar se kocak Shandy memang bukanlah hal yang mudah, harus memiliki kesabaran ekstra itu pasti.

"Kan yang nama nya romantis itu bukan tentang kemewahan," ujar Shandy menggantung.

Nindy menatap Shandy dengan senyum termanis nya.

"Tapi tentang kebersamaan," lanjut Nindy sambil memeluk erat lengan Shandy yang sejak tadi ia gandeng.

Yah … Nindy memang gadis yang sangat sederhana, ia tak pernah menuntut banyak dari Shandy. Apapun yang Shandy lakukan seakan terlihat spesial di mata gadis itu.

"Tuh tau!" tanggapan Shandy mencubit ujung hidung Nindy dengan gemas.

"Dan aku bersyukur, karena kamu masih bisa bagi waktu untuk ketemu sama aku, yah ... Meskipun beberapa hari belakangan kamu lupa sama aku!!"

"Yaa ampuun Nin! Masih ajah ngambek, kan aku udah bilang, kemarin aku sibuk ngurusin ulang tahun Zweitson."

Nindy terkekeh sambil mencubit gemas pinggang Shandy.

"Ya makanya, kalo aku chat tuh di bales!! Ngeselin!! Gak tau orang rindu apa?"

Shandy mengusak rambut Nindy dengan gemas juga, "Yaudah maaf. Yang penting sekarang kan kita udah ketemu."

Nindy mengangguk, "Yaudah … kita mau kemana?"

"Nonton kali yah?"

Nindy berbinar, "Mau!! Kebetulan ada film bagus yang mau aku tonton!"

"Ayoo!!!!" Nindy menarik Shandy dengan semangat. Shandy sampai tak dapat mengendalikan tubuh nya yang di tarik oleh kekasih nya itu.

"Wehhh pelan-pelan dong!! Udah kek sapi ajah di seret-seret!" kesal Shandy.

"Bukan sapi, tapi kebo! Ahahah." Nindy menanggapi.

"Astagfirullah, bisa-bisa nya pacar nya di samain sama kebo!!"

"Emang sama! Suka tidur!!"

"Tidur itu kebutuhan!"

"Tapi kalo keseringan itu nama nya kelewatan!!"

"Ehh parah yah!! Pacar nya sendiri di bully loh, kena mental nih aku!"

"Biarin," jawab Nindy meledek. Bahkan ia sampai menjulurkan Lidah nya ke arah Shandy.

"Untung sayang," ujar Shandy.

"Ahahah kalo gak di sayang, aku tendang!!'' tambah Nindy.

Kedua nya tertawa. Memang pasangan kocak mereka ini.

Suatu Hari Nanti || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang