64. Sweet Day

532 77 27
                                    


Hari ini—tepat dimana Hyunjae menyadari betul bahwa hidupnya sudah berubah seratus delapan puluh derajat—sosok mungil yang tengkurap di atas dadanya yang masih berlapis kain biru itu memberikan seberkas kebahagiaan yang berkejaran dengan terbenamnya matahari.

Sore ini, nyata dirasakannya hembus nafas lembut dari Mochi. Kembang kempis hidunganya, katup bibirnya, juga pejam matanya yang sesekali terbuka. Semua, sudah nyata di depan mata.

Hyunjae mengusap-usap kepala Mochi dengan lembut dan berhati-hati.Cowok itu masih dengan senyum harunya mencoba mencari pertemuan wajahnya dengan bayi mungilnya.

Mochi yang tenggelam di dada Hyunjae yang kini duduk di bangsal dengan bersandar tembok itu sesekali menggeliat. Memberikan desiran tersendiri bagi Hyunjae. Rasanya percaya nggak percaya. Hyunjae kembali mencari pertemuan wajahnya dengan wajah Mochi yang tenggelam mungil di dadanya. Sorot matanya seolah ragu namun penuh haru.

Is this Mochi? My son?
Is he?
Is it real? I am a father?

Dan ketika Hyunjae larut dalam angannya itu, tiba-tiba suster datang untuk mengambil alih Mochi dengan urusan medisnya. Dan secara bersamaan juga Mama datang dengan wajahnya yang udah mirip sambal tomat lalapan.

Mama yang berjalan cepat dengan menenteng tas di tangannya mendekap erat Hyunjae  begitu langkahnya sampai di hadapan putranya itu.

Mama terlihat menangis haru. Wanita itu tersenyum sambil menyeka air matanya. Mama mengusap-usap punggung Hyunjae yang kemudian dibalas Hyunjae dengan tawa kecil.
"Makasih ma.. jangan nangis..."

Mama sesenggukan kecil. Siapa sih  mama yang nggak terharu melihat putranya udah jadi ayah?

Merasa Mama nggak kunjung menghentikan tangisnya, Hyunjae membalas dengan usapan pelan di punggung mama.

Setelah beberapa menit, Mama akhirnya melepas pelukannya dan langsung menghirup nafas banyak banyak.

Mama masih menyelami kebahagiaan. Sementara Hyunjae terus menepuk nepuk punggung mama.

"Masuk dulu Ma, Mirae udah di ruang pemulihan,"

Mama mengangguk sambil menyeka ingus. "Mama mau ngomong berdua aja sama Mirae, boleh?" tanya Mama kepada Hyunjae. Hyunjae sempat ragu dan bingung, tapi mungkin Mama pengen memberi wejangan atau berbagi cerita aja yang berbau keperempuanan. Mungkin bagi Mama itu quality time bersama Mirae. Yang Hyunjae duga pasti nanti ada acara mewek meweknya.

"Iya, Ma," ucap Hyunjae pada akhirnya. Mama masuk ke dalam ruang yang ada di hadapan. Sementara Hyunjae kembali duduk di bangsal.

Sembari Hyunjae menunggu mama, ia memilih untuk membuka ponselnya. Hyunjae bingung, dia pengen mengabari Bang Sangyeon dan Mbak Yves, tapi pasti  nanti mbak Yves mewek sambil minta video call. Hyunjae nggak mau, jujur aja Hyunjae bener bener kepengen sendiri dulu.

Hyunjae berpikir sejenak, lalu muncul ide untuk memposting foto Mochi beserta kabar bahagia ini. Hyunjae pikir, dengan cara ini, bukan hanya Bang Sangyeon dan   Mbak Yves yang akan tau, tapi teman kantor dan teman-temannya yang lain juga.  Hyunjae kepengen memperkenalkan Mochi kepada dunia.

Klik.

Hyunjae selesai mengupload postingan terbarunya. Dilihatnya satu persatu notifikasi yang muncul. Rasanya lama sekali Hyunjae nggak memposting sesuatu. Ya, no life katanya. Dan hari ini,  Hyunjae kembali memposting dengan kabar yang pasti akan mengejutkan bagi sebagian orang. Terutama teman-teman lama Hyunjae.

 Terutama teman-teman lama Hyunjae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marry Your Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang