7. Sisi Lain

950 130 31
                                        

There will be a mature scene in this chapter, be wise.





"Kalian pernah ngapain aja?"

"Pernah pelukan

-sekali doang."

"Cium gitu nggak pernah?" Sangyeon nggak kaget kalo Hyunjae baru pernah pelukan aja, sekali doang pula. Karena Sangyeon tau, pernikahan Hyunjae dan istrinya itu karna permintaan Mama nya, alias Hyunjae terpaksa.

"Nggak.."

Sangyeon menghela nafas. Bingung juga mau ngomong apa.

"Bang, jadi gimana..? Gue harus ngapain nanti di villa..?" Hyunjae tampak frustasi.

"Y-ya.. gimana.. selayaknya honeymoon aja sih..."

"Terus... "

"Gitu juga gitu..?"

"Ya terserah.."

"Lo kalo mau itu emang gimana ngomongnya?"

"Ngomong gimana maksudnya?"

"Ya ngomongnya.. mulainya gitu.."

"Ya.. let it flow aja Je.."

"Sumpah gue boleh ketawa nggak sih ini?" sela Sangyeon melihat tingkah Hyunjae. Hyunjae bahkan rela datang ke rumah Sangyeon-yang notabenenya tetangga dekat, teman kerja, dan si pemilik villa- hanya untuk bercerita-atau lebih tepatnya minta wejangan.

Embel-embel nya sih mau nanya nanya tentang keadaan villa..

Tapi, nggak masalah juga.
Hyunjae dan Sangyeon udah berasa abang-adek.

"Tapi maksud gue, gimana cara lo ngomong ke mbak Yves nya?" lanjut Hyunjae lagi.

"Ya ngomong aja??" jawab Sangyeon gereget.

Ya greget sih. Orang tinggal ngomong, pake segala bingung.

Begitu pikir Sangyeon.

"Ya ngomongnya gimana Bang? Masa..?" Hyunjae membayangkan.
"Hiii!" Hyunjae bergidik ngeri sendiri.
Geli.

Sangyeon menghela nafas, percakapannya dengan Hyunjae di dapur miliknya itu bikin gereget.
Udah mah ngomongin itu, di dapur pula.
Hyunjae pula partner ngomongnya!

Gimana nggak greget?
Tapi Sangyeon tipe penyabar, akhirnya Sangyeon mencoba ngomong lagi dengan bijak, tatapannya mengayomi, posisinya udah kayak abang-abang yang lagi nasihatin adeknya.

Gimana nggak greget?Tapi Sangyeon tipe penyabar, akhirnya Sangyeon mencoba ngomong lagi dengan bijak, tatapannya mengayomi, posisinya udah kayak abang-abang yang lagi nasihatin adeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Sekarang gue tanya dulu, lo nya niat nggak?"

"Enggak..?"

"Gimana sih. Ya nggak bisa kalo gitu."

"Ya kan gue nanya, siapa tau suatu saat nanti."
"Jadi gimana..? Ngomongnya tu gimana?"
"Gue tu bingung Bang?!.."

Marry Your Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang