59. Crazy Girl

388 73 42
                                    


"Kamu udah gila."
"Tau nggak?"

"Iya" jawab Miyeon seraya memanggutkan kepala "aku gila," lanjutnya lagi.

"Aku pengen menghancurkan kamu, dengan menyakiti orang-orang di sekitar kamu,"
"Karna aku tau, itu bakal lebih menyakitkan buat kamu,"

"Sekarang kamu maunya gimana?"
"Istri kamu mau diapain nih?" tanya Miyeon yang dibalas tatapan miris dari Hyunjae. Miris karna bagi Hyunjae cewek itu gila. "Aku udah cukup puas sih, udah bisa menyakiti Mama kamu sampe nggak bisa jalan,"

"Kamu pikir itu semua kecelakaan? Ya tentu enggak,"
"Aku sengaja,"

Gila. Ini benar-benar gila. Hyunjae sama sekali nggak menyangka kalau ini semua direncanakan.

"Sekarang giliran istri kamu," ucap Miyeon lagi.

"Maunya gimana? Pas banget lagi hamil, rentan, mudah buat aku mencelakai istri kamu"

"Atau mau aku hilangin anak kamu aja?"

"Oh ya, aku bisa bikin kamu dipecat dari kerjaan kamu dengan mudah. Aku punya kuasa, Hyunjae. Aku punya segalanya,"

"Jadi gimana? Istri anak kenapa-napa, nggak punya kerjaan pula? Kurang komplit apa?"

Hyunjae mengepalkan tangan, cowok itu merasa marah dan sedih secara bersamaan.

"Mau kapan nih?" tanya Miyeon mengedikkan bahu seraya tersenyum licik.


Hyunjae menghela nafas kasar.
"Kamu kenapa sih?" tanyanya seraya menatap tepat manik kecoklatan Miyeon dengan nanar. "Kenapa kamu tiba-tiba muncul di kehidupan aku, kenapa kamu mau hancurin hidup aku, kenapa??"
"Kenapa??! Apa salah aku?!"

"Salah kamu? Ya kamu salaahh?! Kamu itu salah, Hyunjae." ucap Miyeon penuh penekanan di setiap katanya, juga dengan telunjuk yang menekan kening Hyunjae layaknya mengatai orang tolol.

Hyunjae menepis tangan Miyeon yang mulai kurang ajar dan merendahkan.

"Emangnya sebesar apa salahku sama kamu?"

"Sebesar apa?"
"BESAR!"

"Kamu menyakiti aku, kamu penjarakan ayahku, kamu hancurkan keluargaku."

"Kamu bisa perbaiki itu semua, Jerry?"

"Enggak, kan?!"

"Kamu itu Jerry, orang yang menghancurkan hidup aku, orang yang paling aku benci." ucap Miyeon dengan penekanan katanya.




Hyunjae nggak mengerti.
Hyunjae nggak mengerti tentang semua ini. Sejahat itukah dirinya dulu?
Sebesar itukah kesalahannya?

Hyunjae marah pada dirinya sendiri. Karenanya, Mirae dan Mama harus ikut masuk ke dalam pusaran berbahaya ini.



Hyunjae menstabilkan nafasnya yang memburu, cowok itu menelan salivanya dengan sangat berat. Hyunjae memejamkan mata, lantas dengan perlahan mulai menjatuhkan dirinya di hadapan Miyeon.

Ya, Hyunjae berlutut.

"Aku nggak bisa perbaiki itu, oke."
"Tapi jangan sakiti orang-orang di sekitar aku, cukup aku." ucap Hyunjae yang kemudian membuka mata.

"Apa aku perlu berlutut dan cium kaki kamu?"

"Berdiri nggak? Berdiri!"

"Kita di depan sungai, ya. Ada banyak orang bisa lihat kita. Ngertii nggak kamu?!"

Miyeon justru semakin menggebu, cewek itu nggak mau kalau kalau ada yang melihat peristiwa ini dan menganggapnya perempuan nggak baik.

Nggak, Miyeon nggak boleh terlihat seperti itu. Miyeon punya image yang baik di mata seluruh orang di muka bumi ini.  Semua orang tau bagaimana Bu Miyeon—istri dari CEO Hongseok seharusnya dipandang.

Marry Your Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang