Demi Halal

2K 431 70
                                    

"Yi ini bikin akta cerai gimana?"

"Emang ada?"

"Ini ..." Hanbin melihatkan kertas yang sebelumnya mereka minta di Kantor Urusan agama.

"Waktu Bang Ibob sama Mas Jinan bikinnya dimana?"

Hanbin mengedikkan bahunya, keduanya baru saja melakukan foto untuk buku nikah. Setelah itu pindah ke percetakan untuk mencari model undangan yang mereka inginkan. Dan sekarang mereka sedang mempermasalahkan cara membuat akta cerai.

"Kita ke counter Bang Ibob aja kali ya? Tanya ke dia?"

Hayi langsung setuju, "Sekalian pesen soto mie di deket toko baju itu," pinta Hayi dan langsung disetujui oleh Hanbin.

"Vaksin kapan, Yang?" tanya Hayi saat Hanbin sedang mengemudikan mobilnya. Keduanya langsung menuju counter Bobby. Berharap akan mendapatkan pencahayaan dari ketidak tahuan mereka.

"Vaksin? Buat apa?"

"Kan persyaratannya juga ada yang bukti vaksin," jelas Hayi yang sekarang sedang meminum Jus stroberinya. Sedangkan Hanbin berpikir keras maksud dari vaksin yang Hayi katakan.

"Imunisasi Lee Hayiii," kata Hanbin yang akhirnya paham akan apa ya Hayi maksud.

"Iya ituu. Sama aja. Intinya disuntik."

"Ya KB juga disuntik," balas Hanbin asal.

"Kamu sekolah kedokteran atau kebidanan sih? Kok paham KB?"

Hanbin menghela nafasnya, "Tetanus 1 nanti sebulan sebelum hari H, kalo Tetanus 2 beberapa hari sebelum hari H."

"Bisa gak sih gak disuntik? Pake obat aja gitu."

"Kamu kira sakit pilek."

Ini Hayi kalo join sama keluarganya Hanbin, dia bakalan dikira anaknya Heechul cees sih, bukan lagi menantu. Randomnya hampir menyaingi Dahyun.

"Besok kita ke Jennie ya?" karena tahu suntik masih lama, Hayi akhirnya bertanya tentang agenda lainnya. "Jam berapa?"

"Siang kayanya, kamu nanti tanya aja ke Jennienya. Sore ini sebelum pulang kita ke EO rekomendasi dari Bang Ibob dulu, minta brosur. Besok ke sana lagi--"

"Sama Bunda, Mamah, kan kalo besok?"

"Iya, abis itu ikut catering. Tapi kayanya aku gak bisa ikut deh, kamu aja gak apa-apa, kan?"

Hayi menyetujuinya dengan santai, Hanbin memang sedang mengurus beberapa berkas internshipnya. Hayi tak bisa banyak protes, Hanbin bisa menemaninya di beberapa urusan saja sudah syukur.

"Ada Teh Jisoo kayanya," kata Hayi saat Range rover Hanbin memasuki parkiran BCell.

"Jam makan siang, ngasih makan peliharaannya paling," jawab Hanbin. "Lumayan Yang, kita numpang makan sekalian."

"Nah iya! Masakan Teh Jisoo sekarang enak banget tauuu. Waktu kapan gitu ya, aku makan ayam madu. Enak bangeeeet."

"Efek gabut kayanya dia, waktu itu aja ngirimin batagor ke rumah. Aku kira beli, ternyata bikin katanya."

"Kok bisa ya Teh Jisoo masih sempet masak? Padahal dua anaknya gak mau diem, gak pake pengasuh juga."

Keduanya berjalan beriringan memasuki toko dua lantai tersebut, "Kamu tanya gih ke Teh Jisoo. Kali aja dapet ilmunya, jadi lumayan gak perlu bayar pengasuh."

Hayi tentu saja langsung menoyor kepala Hanbin. Puas-puasin ngelunjak, kalo udah nikah kan gak boleh. Dosa.

"Widiiih, dalam rangka apa nih calon manten ke sini?" Bobby langsung menyambut adiknya dengan heboh. "Mau beli buat souvenir? Mau apa nih? S21? Atau iPhone 12?"

[3] KIMcheees 3x✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang