"Gak ada yang mabok laut, kan?" tanya Haruto saat semuanya sudah berada di dermaga pribadi milik keluarga Haruto. "Karena kita cuma izin sehari, jadi kita pulangnya lewat pulau."
"Naik perahu?"
"Ya ngga lah tolol!" bukan Haruto yang menjawab pertanyaan Jeongwoo. Melainkan Jisung.
Dera dan Wonyoung lagi-lagi tak bisa berkata apa-apa. Sedangkan Mara sudah dengan santai berjalan mengikuti semuanya. "Ini tuh anaknya kapal pesiar, kan?" gumam Wonyoung membuat Mara terkekeh.
"Yacht namanya," saut Mara. "Tapi ini versi kecilnya gitu."
"Emang ada yang gedenya?" tanya Dera polos. Sedangkan Mara hanya mengarahkan kepalanya ke jejeran kapal lainnya yang sedang bersandar. Membuat Dera dan Wonyoung semakin melongo.
"Itu semua punya Haruto?"
"Nggak lah," jawab Dera. "Ini tuh parkiran Yacht gitu. Cuma yang punya akses yang bisa masuk ke sini."
"Woy! Ayok masuk..." panggil Haruto yang ternyata sudah menaiki yacht putih tersebut. "Sekalian brunch, makan siangnya baru di pulau."
"Pulau?" tanya Jeongwoo yang baru saja membantu Dera untuk masuk ke dalam yacht.
"Iya, mainnya di pulau aja. Nanti balik lewat sana," jelas Haruto. "Kalo mau diving juga bisa kok."
"Ru, ini makanan kaga bayar kan?" tanya Jisung yang sudah memegang cake di tangannya.
"Makan aja kali, abisin kalo bisa," jawab Haruto. "Mara kamu makan apa?"
Mara yang awalnya sudah siap memakan apple pie langsung menyengir saat ketahuan oleh Haruto. "Dikiiiiiit..." pinta Mara, matanya sudah membulat dengan penuh harapan. "Dikit doang janjiiii. Biasanya juga gak apa-apa."
"Mbaaaak, Mara emang boleh makan apple pie?"
Asisten Mara yang memang ikut langsung menghampiri Haruto dan Mara. "Kan kemarin sudah, Non. Jadi hari ini nggak ya...."
"Tuuuh, udah makan ini aja..." Haruto langsung menyuapi anggur hijau kepada mulut Mara. "Mau jus?"
"Biar saya pesenin Jus buat Nona Mara," asisten Mara tersebut langsung bergegas menuju area dapur. Memesan jus khusus untuk Mara.
"Minum air mineral dulu aja," Haruto dengan santai mengambil botol kaca berisi air mineral dan menuangkannya ke dua gelas kosong. Satu untuknya dan satu lagi tentu untuk Mara.
"Minum cola aja kali," kata Mara saat melihat Haruto yang ikut meminum air mineral. "Aku gak akan minta, kok."
Haruto hanya tersenyum saja, ia memang tak meminum cola atau bahkan minuman lainnya yang tidak Mara minum. Haruto bahkan ikut-ikutan menghindari makanan yang tidak Mara makan. Jadi lambung bungsu keluarga Heechul ini ikutan sehat sesaat selama bersama Mara.
"Kamu ke sini mau ketemu Papah kamu?" tanya Haruto dan dijawab gelengan Mara. "Terus?"
"Ada beberapa anak perusahaan yang harus aku cek langsung," jelas Mara santai. "Biasa, tugas per enam bulan sekali."
Mara memang sudah lebih dulu terjun dalam mengurus perusahaan orang tuanya.
"Sejak kapan kamu ikut andil?"
"Sejak kamu pindah?" kata Mara yang lebih menjurus ke sebuah pertanyaan. "Kamu pindah kelas 8, aku kelas 9 milih homeschooling. Dan konsekuensinya aku harus nerima beberapa anak perusahaan Papah buah aku tangani."
Ya. Mara homeschooling semenjak Haruto pindah. Perempuan itu tak sanggup tinggal lebih lama di sekolah dengan tatapan sinis murid lainnya. Bahkan semenjak Haruto pergi, Mara beberapa kali terkena perundungan. Jadi bukan karena sakit Mara terpaksa homeschooling.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] KIMcheees 3x✓
Fanfic[KIMcheees Series] [3] Rumah tak lagi terasa ramai Justru kini teras sepi Tak ada Karaoke ala Hanbin, Bobby Tak ada pertengkaran antara Bobby, Dongii Haruto yang bisa menggila sendiri Hanbin lebih sering di rumah sakit Dahyun sibuk bekerja dan kulia...