Kisah Mantan CEO Lambe

2.7K 444 95
                                    

"Pelan-pelan," tegur Hayi sembari membukakan botol air mineral untuk kekasihnya yang terlihat lahap memakan bekal yang dibawakan olehnya, "kaya belum makan dari kemarin aja."

"Emang," jawab Hanbin disela-sela mengunyah makanannya. Sedangkan Hayi sudah membulatkan mata terkejut akan jawaban dari Hanbin.

"Puasa aja sekalian, dapet pahala jadinya..." sindir Hayi. Hanbin sendiri hanya mengangguk tanpa mendengar jelas apa yang pacarnya itu katakan, Hanbin terlalu fokus pada bento buatan Hayi. Walaupun beberapa lauknya terasa terlalu asin, lidah Hanbin yang lama tak mengecap rasa, kini sudah tidak mempedulikan hal itu. Yang penting lambungnya keisi.

"Lupa ga niat," balas Hanbin yang masih sempat-sempatnya bercanda. Sedangkan Hayi sudah kesal ingin menjadikan laki-laki yang ada di hadapannya ini sebagai lauk nasi goreng.

Malam ini Hayi datang untuk menjemput Hanbin karena mobil laki-laki itu ia pakai untuk checkup Sang Mamah, dan mengingat kekasihnya itu sudah seperti zombie bahkan hingga lupa kapan terakhir makan, Hayi menyempatkan diri membuat masakan untuk Hanbin. Masakan biasa sebenarnya, hanya nasi putih ditambah dengan ayam saos madu, dan nugget serta sosis yang diberi bumbu saus tiram.

"Hari ini kamu ga pulang?" tanya Hayi dan dijawab gelengan kepala Hanbin, "jangan terlalu kecapekan."

"Sebentar lagi," kata Hanbin, "jalannya emang masih panjang. Tapi rintangan yang ini hampir selesai."

Senyuman yang terlihat sangat tulus terbit begitu saja dari bibir Hayi. Lengan kanan perempuan itu terulur ke wajah Hanbin dan mengusap sisa saus yang bertengger di sudut bibir laki-laki tersebut, "Semangat..." kata Hayi pelan, disusul senyuman lebar Hanbin yang bahkan sudah siap terbang ke langit-langit rumah sakit.

"Kamu bawa lagi aja mobilnya, besok aku pulang minta jemput Donghyuk atau Uto."

"Gak usah, aku udah minta Chanhyuk buat jemput," tolak Hayi dan menyebutkan nama sepupunya yang kebetulan juga menjadi salah satu teman Hanbin saat SMA. "Mumpung itu manusia bisa berguna."

"Peralat aja sekalian," jawab Hanbin, "porotin uangnya, Yi."

Sungguh pasangan yang sangat melengkapi memang mereka ini. Memang benar jodoh adalah cerminan diri.

Kunyuk is calling...

"Chanhyuk udah nelpon, kayanya udah ada di parkiran deh...."

Hanbin yang sudah menghabiskan seluruh makanan segera mengangguk, sedangkan Hayi dengan sigap membereskan sisa makan dari kekasihnya itu.

"Aku anter sampe parkiran," kata Hanbin yang sudah membawakan tas milik Hayi, "angkat aja telponnya."

💃

"Emang harusnya sepupu kamu tuh aku kirim ke penangkaran semenjak SMA," wajah Hanbin benar-benar kesal, "bilang di parkiran ternyata parkiran rumah."

"Kalo kamu buru-buru, duluan aja masuk. Aku nunggu Si Chanhyuk disini...."

Hanbin yang awalnya berdiri, kini sudah berjongkok di area parkiran, "Gak apa-apa, aku temenin aja..." jawab Hanbin tenang, lelaki itu bahkan sudah melepaskan alas kakinya agar bisa menjadi alas untuk Hayi duduk, "Duduk. Chanhyuk bawa mobilnya emang kaya setan, tapi kelakuan dia lebih dari setan. Jadi pasti sengaja ngaret."

"Tau banget ya sesama setan," balas Hayi yang kini sudah duduk di samping Hanbin yang sedang tertawa puas karena mendengar candaan Hayi.

Setelah tawa Hanbin reda, seketika suasana diantara keduanya menjadi hening. Hayi memilih untuk memperhatikan pintu masuk parkiran berharap sepupunya segera datang, sedangkan Hanbin hanya diam saja menatap lurus area parkiran yang tidak seramai biasanya.

[3] KIMcheees 3x✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang