CINCIN

755 174 31
                                    

"Kalau menurut aku, sih. Kak Ahra sama Kak Dongi udah putus."

Bobby mengangguk setuju dengan perkataan Haruto. "Dongo emang Si Dongi."

"Ahra bahkan udah keluar dari grup The Ipar's" sahut Hanbin yang meneruskan informasi terbaru dari Hayi. "Beneran udah putus berarti. Soalnya Rangers Bunda aja keseret."

Dahyun yang sebelumnya asik menikmati menu baru di kafe Mas Jinan akhirnya ikut turun tangan. "Tapi aneh nggak, sih? Kenapa Bunda diem-diem aja? Ayah juga. Padahal waktu tragedi A Mbin langsung ada sidang aja, tuh."

Para saudara lelaki langsung menoleh pada Dahyun. Hanbin bahkan menatap tak percaya pada adik perempuan satu-satunya itu. "Tumben lo pinter, Hyun?" tanyanya dan berhasil mendapatkan toyoran dari Jinhwan. 

"Tapi nggak mungkin The Ipars nggak tau," sahut Mas Jinan, "apa emang mereka punya rencana juga?"

Siang ini anak-anak Heechul kumpul di kafe Mas Jinan. Donghyuk yang menjadi bahan obrolan saja ada di sana. Mereka anti ngomongin dari belakang, jadi omongin aja langsung di depan orangnya. meskipun orang yang diomomgin sedang sibuk dengan dunia sendiri. 

"Tanya Mara, To!"

"Dih? Istri Bang Ibob wakil ketua harian The Ipar's! Ngapain nyari informasi ke Mara yang masuk kategori karyawan kontrak yang hampir didepak." 

Hanbin dan Dahyun kompak tak bisa menahan tawa. "Makanya turunin gengsi lo, To!" ceramah Dahyun di sela-sela tawanya. "Kating ganteng siap nyalip, noh!"

Kantor di lantai tiga itu seketika rusuh, Hanbin, Bobby dan Dahyun kompak meledek Haruto yang sudah cemberut. Hanya Mas Jinan yang memang masih tetap normal dan Donghyuk yang sedang tidak peduli dengan kerusuhan para saudara. 

"Perasaan topik obrolan kali ini masalah cinta Kak Dongi, kenapa aku juga jadi kena?" Bibir Haruto sedikit maju, mahasiswa baru itu emang cuma seneng ngomongin kisah cinta para saudara, bukan kisah cinta sendiri. "Yuk, balik ke topik dulu omongin Kak Dongi."

Mas Jinan akhirnya ambil alih kerusuhan antara adik-adiknya. "Sekarang harusnya kita cari informan dari The Ipar's," saran Mas Jinan yang berusaha menarik para adiknya ke jalan yang benar. "Coba istrinya siapa yang bisa diandalkan."

"Bini lo waketum, Mas," sewot Hanbin, "harusnya dia lebih tau info anggotanya."

"Ck!" Mas Jinan berdecak sebal. "Sana terlalu profesional, rahasia The Ipar's dijaga dengan baik."

"IYA ANJIR!" Bobby menyahut, pria itu menyetujui perkataan Jinhwan. "Jisoo juga gitu! Gue nanyain info, dia jawab nggak tau mulu."

Loyalitas anak The Ipar's memang patut diacungi jempol. Hayi yang kadang cerita ke Hanbin saja itu hanya kulit tipis-tipis. Jungkook yang takut sama Dahyun aja lebih takut sama para Rangers bunda yang lain.

"Coba Mara aja, To! Dia kan paling kecil!" Bobby masih berusaha menyuruh Haruto meminta Mara menjadi informan mereka.

Sedangkan Haruto, lelaki itu jelas menolak keras. "Logikanya aja nih, ya. Teh Jisoo sama Mbak Nana yang dinafkahin sama kalian aja nggak mau berbagi info rahasia, apalagi Mara."

"Makanya kasih nafkah, To."

"Mara lebih kaya dari aku, ngapain nafkahin orang kaya," sahut Haruto menepis godaan Hanbin.

Bobby yang suka keributan jelas langsung tertawa lepas. "Minimal nanti Mara jadi nurut sama lo--Eh, APA? APA? HYUK, LO MAU KE MANA? JANGAN BUNUH DIRI!" Bapak dua anak itu seketika heboh saat melihat pergerakan dari Donghyuk yang sebelumnya hanya tiduran di pojok ruangan.

"Mas, Bang, A, Hyun, To ...." Donghyuk kini duduk berhadapan dengan para saudaranya. "Rekomendasi toko jual perhiasan couple."

"Temen aku ada, Si Yuna. Harganya juga murah, paling mahal gocap--APA SIH, TEH?" Perkataan Haruto langsung Dahyun hentikan. Emang kadang otak adiknya ini suka kalah cerdas sama Paus.

[3] KIMcheees 3x✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang