"SELAMAT PAGI DUNIAAAA ..." ucapan selamat pagi yang tak asing untuk para anak-anaknya. Ayah emang kalo pagi randomnya gak ketulungan.
"Yah, puasa Uto tahun ini full--"
"Iya entar ayah beliin sepeda," jawab Ayah cepat.
"Diiih ... dikata aku anak kecil."
"Ya lo juga, udah gede pamer puasa full," balas Hanbin. "Pamer tuh kalo puasanya gak full."
"Tuhan menutup aibmu, tapi lambe tidak pernah taubat," saut Dahyun.
"Ini cepetan sarapannya. Bentar lagi ke masjid. Donghyuk aja udah takbiran tuh!" seperti biasa, Bunda adalah wasit dan pelerai dari kerusuhan yang dibuat oleh suami dan anak-anaknya. "Mara makan sayur aja?"
"Iya, Tante ..." jawab Mara.
"Rendangnya Ra," saut Dahyun. "Empuk kok. Tapi ati-ati ketuker sama lengkuas."
"Mara gak boleh makan daging, Teh ..." jawab Mara lembut.
"Yah, emang gak boleh sama sekali?" tanya Bunda kepada Suaminya. "Lebaran loh ini."
"Jangan deh, apalagi rendang. Udah daging, santen lagi," jelas Ayah. "Makan yang lain aja ya, Mara ...."
"Iya, Om ..." balas Mara.
"Ra, gak ada rencana ganti dokter jantung?" tanya Hanbin, sedangkan Mara hanya tersenyum saja.
"Heh! Papahnya Hayi aja balik lagi berobat ke Ayah."
"Biar dapet diskon itu--"
"A ulang coba ngomongnya. Mau aku rekam, nanti kirim videonya ke Papahnya Teh Hayi--"
"HEH! LO MAU GUE GAK DAPET RESTU?!"
Luar bisa sekali memang keluarga ini. Memulai hari di lebaran dengan keributan. Bukan maaf-maafan.
💃
"Widih ... widih ... widiiiih ... Heh ini anak remaja ...."
Jihan dengan semangat berlari kepada Hanbin. Bayi perempuan itu mengenakan gamis senada dengan Sang Bubu. "Bibibiiiiiiin!"
"Jisung mana nih? tumben belum dateng."
"Uto mana uto?"
"Biasaaa, lagi nyari nafkah."
Seperti lebaran sebelumnya, rumah menjadi pusat berkumpulnya para anak. Tahun ini mereka lagi-lagi tidak mudik. Nenek bahkan sudah tinggal di rumah keluarga Jaejoong, sembari menunggu hari lamaran Hanbin.
"Hyun cowok lo mudik, ya?" tanya Bobby yang ikut bergabung dengan Dahyun. "Nastar mana, nastar?"
"Gak ada, Bunda cuma bikin kastengel--"
"Wah gak adil! Buuund ... Bunda gak bikin nastar?" Bobby yang awalnya sudah duduk, kembali beranjak dan menghampiri Sang Bunda.
"Maklum ya, Ra. Di sini mulutnya emang jelmaan toa semua ..." kata Dahyun kepada perempuan yang sedari tadi bersamanya.
"Iya, Teh ..." jawab Mara. "Teh, keluarga Teteh lebarannya di rumah aja?"
Dahyun dengan santai menganggukkan kepalanya, "Bisanya sih ke rumah manusia gila lainnya. Tapi katanya nanti aja, sekalian lamaran A Mbin."
"A Mbin mau lamaran?"
"Iya," jawab Dahyun. "Akhirnya Teh Hayi mau."
"Loh emang selama ini gak mau?"
"Kemarin-kemarin peletnya kurang kuat ..." jawab Dahyun. "Gak tau deh kalo sekarang, dukun mana yang dia ikutin."
Mara tentu saja langsung melogo, ia benar-benar terkejut mendengar perkataan Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] KIMcheees 3x✓
Fanfic[KIMcheees Series] [3] Rumah tak lagi terasa ramai Justru kini teras sepi Tak ada Karaoke ala Hanbin, Bobby Tak ada pertengkaran antara Bobby, Dongii Haruto yang bisa menggila sendiri Hanbin lebih sering di rumah sakit Dahyun sibuk bekerja dan kulia...