Sweet Seventeen

3.1K 490 263
                                    

Ini panjang banget.
Bahkan cukup banyak tokoh yang terlibat, walau hanya lewat.

Semoga kalian tidak pusing.

💃

"Jadi udah baikan nih?" tanya Ahra dengan nada menggoda, sedangkan Hayi langsung melirik sinis kepada kekasih dari Donghyuk itu.

"Lo yang cepu ke Bunda, ya?" tuduh Hayi. "Gue kaga ngomong apa-apa, bisa-bisanya jadi gempar."

"Gue cepunya ke Teh Jisoo," bela Ahra. "Mau ngadu ke Mba Sana, kasian dia lagi hamil muda. Ya udah gue ngadu ke Teh Jisoo aja."

Hayi menghela nafasnya, tak lagi mempermasalahkan tentang cerita pertengkarannya yang sampai ke telinga Ayah dan Bunda Hanbin.

"A Mbin kena sidang ya gara-gara itu?" tanya Ahra. "Soalnya pas aku telpon Donghyuk, dia gak ngangkat. Terus malemnya dia nelpon balik, cerita abis ngehadirin sidang."

"Katanya sih gitu," jawab Hayi. "Kena omel sama Bunda."

"Mampus gue," gumam Ahra. "Semoga A Mbin gak tau informannya siapa. Kalo sampe ketauan lo lindungi gue ya, Teh."

"Elah, Hanbin gak akan berani sama Bunda, Mba Sana, Teh Jisoo ..." balas Hayi santai. "Hidup lo tenang."

Keduanya masih terus berbincang, berdiri di belakang pagar pintu kedatangan domestik. Menunggu pemeran utama yang akan datang beberapa menit lagi.

"Ra tuh, Ra. Angkat yang tinggi kertasnya."

Ahra langsung menuriti perintah Hayi, mengangkat tinggi kertas bertuliskan Mara dengan huruf yang memenuhi HVS tersebut.

Ya. Ahra dan Hayi mendapatkan tugas untuk menjemput hadiah utama di ulang tahun Si Bungsu keluarga Kim. Nakamoto Mara.

"Permisi ..." suara pelan yang terdengar ragu tiba-tiba saja mengalihkan fokus Ahra dan Hayi yang mencari gadis bernama Mara, tanpa tahu yang mana orangnya.

"Mara, ya?" tanya Ahra, dan dijawab anggukkan kepada Mara. "Kenalin aku Ahra, dan ini Hayi."

"Haii," sapa Hayi dengan senyuman terlembutnya, agar tidak membuat anak remaja di hadapannya ini merasa ketakutan. "Cuma datang sendiri?"

"Asisten saya nanti nyusul, Kak."

"Oke deh, sekarang kita pulang. Masih ada waktu buat kamu istirahat." Mara menganggukkan kepalanya, dan setelah itu berjalan bersama dengan dua perempuan menyambutnya dengan ramah.

"Kamu gak sekolah, Ra?" tanya Hayi memulai pembicaraan saat ketiganya sudah berada di mobil milik Hanbin.

"Aku kan udah lulus sekolah, Teh."

"Mara, bukan Ahra ..." balas Hayi. "Gue lindes niiih."

Mara terlihat canggung saat mendengar percakapan dua perempuan di jok depan ini. "Kak Ahra sama Kak Hayi, Kakaknya Haruto?"

Ahra langsung menggeleng, posisi duduknya sudah sedikit menyerong ke arah kanan, agar bisa leluasa mengobrol dengan Mara yang duduk di belakang. "Kakak perempuan Haruto cuma satu, Dahyun. Aku pacar Kakaknya Haruto, nah Teh Hayi juga sama."

"Kakaknya Haru punya dua pacar?" tanya Mara polos, sedangkan Hayi sudah tertawa puas, disauti dengan Ahra yang juga ikut tertawa. Sedangkan Mara, memperhatikan dengan bingung dan bertanya-tanya dimana letak lucunya dari pertanyaan ia.

💃

"Raraaaaa ..." sambut Bunda saat Range rover hitam sudah terparkir di garasi. Wanita dengan setelan kaos dan celana training milik Dahyun itu langsung menyambut salah satu anak tetangganya di masa lalu. "Dateng sendiri? Asisten kamu gak ikut?"

[3] KIMcheees 3x✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang