"Dih, apaan? Tiba-tiba aja nyerah," sewot Hayi dengan mulut penuh biskuit yang Jisoo bawakan. Beberapa serpihan biskuit cokelat itu bahkan sedikit keluar dan terkena ke wajah Ahra. "Nggak bisa gitu ya!"
Jungkook seketika menjauh karena terkena cipratan biskuit Hayi juga. "Jorok lo!" sewotnya menatap istri dari Hanbin dengan jijik. "Ini Ahra nyerah kayaknya bukan karena Donghyuk, tapi karena mau kembali ke jalan yang waras. Udah, Ra, nyerah aja."
Jisoo yang duduk di sofa yang tak jauh dari Jungkook dengan sebal melempar bantal sofa di sampingnya. "Berguna dikit napa! Kalo sampe Ahra nggak nikah, lo makin lama nikahin Dahyun."
"WAH IYA!" Dengan heboh Jungkook menyahuti. "Ra, lo jangan nyerah, Ra! Lo harus berjuang, lo nggak boleh gini."
Pasukan rangers Bunda alias The Ipar's itu kini sedang kumpul di rumah Sana. Sekalian bantuin wakil 1 The Ipar's jaga anak. Yaaa, meskipun lebih ke membuat Sanha berada di bawah tekanan karena bermain dengan Jihan dan Dihan. Lebih ke Jihan, sih.
"Gue denger dari Hayi, lo udah mulai cari kerjaan lain, Ra?"
Ahra melirik pada Hayi, sedang ibu hamil itu langsung buang muka dan berlagak tidak tahu apa-apa. "Senin depan gue mau interview, Mbak," jelas Ahra, "doain semoga keterima ya."
"Terus kalo keterima gimana? Bukannya itu distro pake uang lo juga, Ra? Masa belum nikah udah ribut harta gono-gini," sahut Jungkook.
"Kook, mending lo main sama Jihan, dah!" Ini Jisoo udah muak banget sama pola pikir Jungkook.
Sedangkan satu-satunya rangers jantan itu langsung menggeleng. Jungkook punya trauma mental kalo main sama Jihan. Angkat tangan dia sama tingkah cucu perempuan satu-satunya keluarga Kim.
"Donghyuk aja nggak ada ngomong sama sekali ke gue," Ahra akhirnya mengeluarkan unek-uneknya, "di distro juga gue paling diem buat desain bulan depan sama ngatur keuangan."
Hayi menghela napas, "Itu bocah belum ada ngomong apa gitu ke lo?" tanyanya dan langsung mendapatkan gelengan kepala dari Ahra. "Ah elah, ada yang lebih tolol dari Hanbin ternyata."
"Salah banget emang berharap ada anak Kim Heechul yang waras," sahut Jisoo menghela napas, "mereka cuma beda di pilihan kategori gilanya."
💃
Awal bulan selalu menjadi waktu yang sibuk untuk Dha's Clothing. Ciri khas usaha milik Ahra dan Donghyuk ini adalah mengeluarkan satu edisi khusus yang hanya ada di bulan itu dan dijual dengan jumlah yang sedikit. Edisi September kali ini, mereka hanya mengeluarkan celana, namun peminatnya sangat banyak, bahkan sudah sold out, termasuk untuk penjualan online.
"Ahra belum ke sini?" tanya Donghyuk pada salah satu tim packing. "Tadi sebelum gue ke sini juga dia nggak ada ke sini, kan?"
Salah satu perempuan mengangguk sebagai jawaban, "Kemarin kempet ke sini waktu Kak Dongi nggak ada, tapi itu Kak Ahra cuma sebentar, quality control barang aja."
Donghyuk menghela napas, hampir sebulan hubungannya dengan Ahra merenggang. Komunikasi mereka bahkan hanya sebatas kerjaan, teleponan pun tidak ada. Selain karena Ahra yang menghindar, Donghyuk juga seperti segan pada kekasihnya itu.
"Lagi ribut sama Kak Ahra ya, Kak?"
Senyum Donghyuk seketika terbit, "Nggak, kok," elaknya sembari beranjak dari tempat packing. "Gue duluan ya. Nanti kalo jam makan siang, stop dulu aja packing-nya. Toh, ekspedisi pickup abis magrib, kan?"
"Siap, Kak!" jawab perempuan yang memang bertanggungjawab sebagai leader tim packing.
Sedangkan Donghyuk, lelaki itu bergegas menuju mobilnya. Menjelang makan siang biasanya Mamah Ahra sedang bersiap pulang, dibanding berbicara dengan Ahra, ia memilih untuk lebih dulu mengobrol dengan mama dari kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] KIMcheees 3x✓
Fanfiction[KIMcheees Series] [3] Rumah tak lagi terasa ramai Justru kini teras sepi Tak ada Karaoke ala Hanbin, Bobby Tak ada pertengkaran antara Bobby, Dongii Haruto yang bisa menggila sendiri Hanbin lebih sering di rumah sakit Dahyun sibuk bekerja dan kulia...