Hal yang paling Haruto benci adalah masuk di awal semester. Iya, setelah liburan panjang, ia harus kembali masuk kesekolah. Tetapi, bencinya Haruto berbanding terbalik dengan tingkahnya. Lelaki itu bahkan sudah ancang-ancang di depan kelas barunya. Ia berancana masuk kedalam kelas dengan cara berbeda.
Koprol.
"ANYING! HARI PERTAMA TO! JANGAN BIKIN EMOSI!"
Gak salah sih Dohyon ngumpat, dia lagi asik tiduran di depan kelas tiba-tiba ketindihan makhluk astral. Kan nyebelin.
"AH lomah! Pendaratan gue jadi jelek kan!" protes Haruto sebal. "Ulang! Ulang."
"Tuhan, ini baru hari pertama. Mengapa engkau memberikan cobaan yang begitu berat kepada hambaaa?" kasihan Daeun, udah kena hipertensi di hari pertama, gimana enam bulan kedepan coba?
"To, abis koprol langsung kayang. Gue bayarin batagor dah. Tapi pake duit lo dulu."
"Wiiih siap laaah," jawab Haruto semangat karena akan mendapatkan traktiran dari Junhyuk. Ya... walaupun dia yang keluar duit. "Itungin! Itungin!"
"SATU!"
"DUA!"
"TIGA!"
Haruto langsung koprol ke depan, dan setelah itu melakukan kayang. Mantap, materi senam lantai nanti, Haruto dapet nilai sempurna di roll depan, dan kayang menuju kayangan.
"LOH?!" Haruto dengan refleks berteriak kaget saat kepalanya menoleh ke arah kursi pojok depan. "Kamu kenapa ada di sini?!"
"Kamu?" saut Junhyuk menggoda. "Buat aku tersipuuu~~"
"Buatku malu-maluu~~~"
"Gua gua! gua mau jadi Bisma!"
"Beda tim kosidah anying!"
Haruto tak lagi mempedulikan perdebatan bodoh antara Dohyon dan Jinwoo dengan wasit Junhyuk. Fokusnya kini sudah pada seorang perempuan yang tentu saja tak asing untuknya. "Kamu ngapain di sini?"
"Sekolah."
Haruto sudah merubah posisi kayangnya, ia langsung berdiri dengan tetapan kebingungan. "Ya iya sih sekolah... ta-tapi...."
"Dia anak baru, perlu gue kenalin nih?" Chayeon dengan semangat menggoda Haruto. "Namanya Nakamoto Mara. Nah Mara, dia namanya Watanabe Haruto. Salah satu orang gila di kelas ini, lo jauh-jauh sama dia ya, nanti ketularan gila."
Haruto dengan sebal menoyor kepala Chayeon. Ini bukan waktunya bercanda.
"Ikut aku sebentar," kata Haruto sedikit menarik Mara agar keluar dari kelas. Sedangkan perempuan yang menjadi murid baru itu hanya mengikuti kemana langkah Haruto membawanya.
"Kenapa gak bilang?" tanya Haruto. Keduanya kini berada di samping ruang kesenian, tidak terlalu ramai walaupun beberapa murid ada yang lewat. Bahkan ada yang kepo dan curi-curi pandang kepada Haruto yang berbicara dengan seorang perempuan dengan tangan yang masih bertautan.
"Bilang apa?"
"Kenapa gak bilang kalo kamu pindah ke sini?"
Mara diam sejenak, "Aku kira kamu udah tau..." jawab Mara. "Soalnya yang ngurusin perpindahan aku ke sini Bunda kamu."
"Bunda?" tanya Haruto dan dijawab anggukan Mara. "Mamah papah kamu? Mereka setuju kamu pindah ke sini?"
"Mereka tau kalo aku pindah sekolah aja udah syukur," jawab Mara malas. Sedangkan Haruto, entah untuk yang keberapakalinya menghela nafas. "Kamu gak suka aku pindah ke sini?"
Haruto tentu saja langsung menggelengkan kepala, "Bukan gitu..." jelas Haruto. "Ini sekolah gak aman--"
"Ada gangsternya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] KIMcheees 3x✓
Fanfiction[KIMcheees Series] [3] Rumah tak lagi terasa ramai Justru kini teras sepi Tak ada Karaoke ala Hanbin, Bobby Tak ada pertengkaran antara Bobby, Dongii Haruto yang bisa menggila sendiri Hanbin lebih sering di rumah sakit Dahyun sibuk bekerja dan kulia...