TUGAS KELOMPOK BERAKHIR SIA-SIA [Lily]

3 1 0
                                    

Rara, siswi ramah terhadap semua orang tanpa terkecuali bahkan semua guru mengenal siapa dia. Anak rajin namun sering membuat ulah seperti tidur di kelas, datang terlambat, sering bertingkah diluar logika manusia, dan masih banyak lagi.

Harus berhadapan dengan tugas ekskul yang menurutnya sangat menakutkan, dibantu dengan beberapa temannya seperti Tata, Hadi, dan Surya.

Tugas laporan yang diluar nalar manusia ini bersangkutan dengan nilai kenaikan kelas mereka. Bayangkan kalian diposisi empat sekawan itu, mereka harus mendapatkan video suasana sekolah di malam hari selama seminggu penuh.

Entah apa gunanya video itu, namun sang guru —Herry—menyuruh tujuh video itu diedit serapi mungkin. Namun yang membuat mereka berempat pusing adalah cara pengambilan video di malam hari yang begitu sulit.

Tantangan mereka terjadi saat malam ke tiga tepat di lantai dua di depan kelas mereka sendiri.

Bermula dengan candaan surya mengenai kantor guru yang memiliki penunggu kuntilanak dengan wajah penuh darah, Rara selaku ketua kelompok langsung menegur temannya itu. Tata selaku kameramen malah mengarahkan kamera ke arah kantor guru dan berdialog seolah benar-benar terjadi.

Candaan dihari pertama berlanjut ke hari kedua, saat hari ketiga tidak biasanya Surya dan Tata diam membisu dengan wajah pucatnya.

Rara merasa aneh dengan temannya pun bertanya-tanya ada apa dengan mereka, malam ketiga Hadi dan Rara memutuskan merekam di sekitar kantin bawah dekat WC. Anehnya Surya dan Tata tidak mengikuti mereka, masih setia berdiri di depan gerbang menghadap LAB MM.

Saat hendak memarkirkan motor, Hadi melihat jelas seperti gurunya bapak Herry sedang duduk di depan ruang Brocasting dengan wajah pucat pasi.

Keanehan di malam ketiga tidak berhenti disitu saja, saat Rara hendak merekam dia melihat jelas wanita berbaju merah tengah melambaikan ke arahnya. Merasa hawa mulai mendingin, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing lalu berencana untuk menceritakan keanehan malam itu.

Esok harinya, Hadi langsung bertanya kepada bapak Herry bahwa dia bertemu dengan beliau. Namun langsung dibantah Herry karena dia tidak sama sekali ke sekolah pada malam hari. Mereka berempat menceritakan apa yang terjadi selama tiga hari ini termasuk candaan Tata dan Surya pada hari pertama serta kedua.

Herry seakan tidak percaya dengan cerita anak muridnya langsung memeriksa CCTV, apakah benar mereka mengalami hal tersebut. Namun yang terlihat hanyalah mereka saat mengambil video, Rara ingin memprotes bahwa rekaman itu tidak benar, malam itu mereka tidak seperti yang ada di dalam CCTV tersebut.

Karena tidak terbukti benar aduan mereka, Herry tetap memaksa untuk melakukan tugasnya yaitu merekam suasana malam sekolah. Bedanya, saat malam keempat, hanya ada Rara dan Hadi. Entah kenapa Surya serta Tata serempak izin sakit.

Lokasi malam mereka putuskan disekitar gerbang saja, bahkan mereka memarkirkan motor agak jauh dari lokasi sekolah untuk jaga-jaga. Saat jam 11 malam, semua berjalan lancar dan tidak terjadi apapun bahkan terjadi percakapan singkat antar Rara dengan bapak-bapak ronda malam. Hadi tidak bergeming dan tetap fokus memantau rekaman, sebenarnya tugas mereka ini sangat mudah, yaitu merekam suasana sekolah saat malam hari. Yang membuat tidak masuk akal adalah satu video harus berdurasi dua sampai tiga jam.

Tepat jam 12 malam, entah apa yang merasuki Hadi. Dia tiba-tiba berlari menuju perpustakaan yang terletak di sebelah kiri. Rara yang melihat hal tersebut mau tidak mau langsung ikut mengejar. Wajah Hadi tampak menunjukkan ketakutan, Rara bertanya ada apa dan dia menjelaskan bahwa dia baru saja melihat bapak Herry bersama dengan kedua teman mereka—Tata dan Surya—setelah mengetahi hal itu seketika muncul wanita berbaju merah.

Wanita itu berjalan mendekat dengan darah beercucuran di mulut serta dahinya, di atas mereka terlihat wanita berbaju putih tanpa wajah merayap melalui dinding untuk turun. Keadaan sangat mencengkram, mereka bingung harus bagaimana, Hadi melihat disekitar untuk menemukan celah pergi. Dia yakin jika mereka langsung berlari akan dikejar sampai rumah.

Mereka berdua berdoa semoga setan yang mendekat segera pergi, sekep setan-setan itu hilang. Hadi dan Rara bisa bernapas lega, mereka langsung berlaki keluar gerbang. Saat sampai dimasing-masing motor, muncul bapak Herry entah dari mana yang tergopoh-gopoh dengan setelan baju tidur. Bapak Herry bilang bahwa Tata dan Surya berada di sekolah tersebut, dia baru saja mendapatkan telpon dari nomor tidak dikenal.

Rara yang mengetahui hal itu langsung berlari menuju ke sekolah disusul dengan Hadi dan Herry. Ia menuju perpustakaan, terdengar seseorang berteriak minta tolong dari belakang. Hadi dan Herry langsung menerobos pintu dengan cara mendobrak.

Saat pintu terbuka, terlihat kedua setan yang dia lihat mengelilingi Tata dan Surya. Mereka berdua menangis, Rara yang melihat hal tersebut merasa miris kenapa kedua temannya bisa seperti ini.

Wanita berbaju merah tersebut mengancam Tata akan membunuhnya jika tidak menceritakan kejadian sebenarnya kepada Rara, Hadi, dan Herry. Disusul Surya yang langsung angkat suara, dia menjelaskan kejadian sebenarnya kenapa mereka berempat bisa merasakan hal-hal aneh, yaitu saat hari kedua dimana Rara dan Hadi turun lebih dulu menuju kantin bawah saat malam itu, Surya dan Tata menemukan cincin serta kalung yang indah, mereka mengambil hal tersebut merasa tidak mempunyai tuan.

Ternyata keputusan mereka salah, benda itu punya kedua setan tersebut. Setan itu sudah merasa terganggungu pada hari pertama saat candaa Surya, ditambah barang mereka diambil membuat mereka murka besar.

Herry yang mengetahui hal itu merasa marah, pantas saja anak muridnya merasakan hal aneh, jika ternyata ada yang menggangu mahluk tak kasat mata. Hadi menyuruh mereka untuk menyerahkan barang tersebut kepada tuannya. Rara meminta maaf dan mendoakan semoga kedua arwah tersebut tenang. Mereka memutuskan untuk pulang dan membatas besok harinya.
Keesokan harinya, Tata dan Surya disidang di ruang brocasting dengan Rara menampakkan wajah kecewa. Tugas kelompok mereka dibatalkan dan diganti dengan yang lain. Surya serta Tata dijamin tidak akan naik kelas walalu nilai mereka sempurna.

Setelah kejadian itu, mereka berempat sadar bahwa tidak baik menggangu mereka yang kasat mata jika tidak ingin diganggu. Untung saja tidak memakan korban, jika terlambat ditangani mungkin nyawa Surya dan Tata tidak tertolong.

Hari ini mereka berempat pulang agak sore karena harus mendikusikan tugas dengan bapak Herry, saat menjelang magrib mereka pulang ke rumah masing-masing. Namun saat melewati gerbang, Rara merasa ada seseorang membisikan dengan kata-kata 'kita akan berjumpa lagi' saat dia melihat ke arah lantai atas. Samar terlihat bayangan merah dan putih.

Oneshot WattpadesurdWhere stories live. Discover now