Ada Aku Disini, Kamu Tidak Sendirian [Aina]

4 1 0
                                    

Di sutu pagi yang dingin, seorang gadis berusia 17 tahun berjalan seorang diri menyusuri jalan yang sepi, hanya sesekali mobil atau motor yang melewati jalan itu. Gadis bertubuh mungil dengan headseat ditelinganya berjalan santai menikmati semilir angin pagi. Ia tak kedinginan, karena tubuhnya terlindungi jaket kebesaran miliknya.

Tiba-tiba langkah kakinya terhenti di tepi jalan itu. Kemudian,matanya menerawang langit di atasnya.

'Pagi yang sama' batinnya.

Karena lelah berdiri, ia dudukkan badannya di trotoar jalan yang ada di sana dan melonjorkan kakinya.

"Hmm ... Tidak papah. Kamu kuat ...," ucap gadis itu menyemangati diri.

"Aku sudah terbiasa dengan sunyi dan sepi," lanjutnya entah pada siapa.

"Argh! Sudahlah ... nanti aku dikira orang gila ngomong sendiri," geram gadis itu pada dirinya sendiri.

Setelah itu hening.

Menit demi menit berlalu, kini jalan itu mulai ramai banyak mobil dan motor hilir mudik pagi itu. Kini, gadis itu bangkit dan melihat arlogi di tangannya. Jam 06.15.

'Pantas saja!' batinnya.

Gadis itu melangkahkan kakinya menjauhi tempat itu. Telingannya masih terpasang headseat yang mengalunkan lagu kesukaannya.

Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, Ku ulang kembali

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu

Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu,
Ho-oh
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu
.........

(Hanya rindu - Andmesh)

Kilasan-kilasan itu terputar jelas dibenaknya layaknya kaset usang. Seorang pria paruh baya dengan senyuman hangat yang selalu ia rindukan. Seorang pria yang mampu membuatnya tertawa dan bahagia. Seorang pria yang selalu membuat dirinya merasa aman dan nyaman selama di dekatnya. Hanya dia seorang yang bisa membuatnya seperti itu. Sayangnya, pria itu pergi meninggalkannya. Takdir telah merenggutnya. Namun, ia juga tidak bisa menyalahkan takdir, itu sudah ketetapan-Nya. Tapi bisakah, pria itu kembali walau hanya sebentar? Bisakah ia tertawa lagi bersama pria itu? Ia ingin pria itu ada bersamanya lagi seperti dulu. Ia hanya sekedar rindu dengan pria itu. Apa itu salah?

"Arrgh!" ucap gadis itu sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Sadar tidak sadar, tingkah gadis itu tak luput dari mata yang terus mengawasinya sedari awal. Entah kesurupan setan apa, pemilik mata itu terseyum geli melihat pemandangan di depannya. Ia tidak menyangka akan menjadi penguntit seperti ini, menguntiti gadis yang sudah ia kenal. Sayangnya, ia belum berani menunjukan dirinya di depan gadis itu.

'Ah, ayo beranikan dirimu! Samperin dia!' batinnya.

Puk.
Seseorang tiba-tiba menepuk punggung gadis itu membuatnya terkejut setengah mati.

"Hey! Bikin orang kaget ---" belum sempat ia memarahi orang iseng yang mengagetkannya tapi ia sudah dibungkam dengan orang yang kini ada didepannya.

"Elo?" lanjut gadis itu dengan alis yang berkerut bingung akan kehadiran orang yang ada di depannya.

"Haii! Sorry yah ... Gue ngagetin Lo yah. Hehehe ...," ucap laki-laki yang seumuran dengan gadis itu. Sayangnya, gadis itu diam, tidak menjawab malah berlalu pergi.

"Lo ngapain jalan sendirian?" tanya laki-laki itu sambil menyamakan langkahnya dengan gadis di depannya.

"Lagi pengen aja. Lo?" jawab gadis itu asal.

"Gue liatin lo dari tadi," balas laki-laki itu asal mengikuti cara lawannya bicara.

Langkah gadis itu tiba-tiba berhenti begitu juga dengan laki-laki yang ada disebelahnya.

"Maksud Lo? Lo ngikutin Gue?!" tanya gadis itu dengan muka memerah menahan emosi. Sayangnya membuatnya terlihat lucu di mata laki-laki itu.

"Kenapa, ngga boleh? Lagian si Lo pagi-pagi jalan sendiri bukannya lari...," tutur laki-laki itu kesal dengan tingkah sahabatnya ini.

"Itu bukan urusan Lo," balas gadis itu dingin sambil memalingkan wajahnya

"Urusan Lo urusan Gue juga, Lan ...," ucap laki-laki itu tegas. Kini laki-laki itu memutar tubuh gadis yang ada di depannya.

Gadis itu diam, tak menanggapi.

"Lo ngga sendirian, Lan ... Ada gue sahabat Lo dari kecil. Gue ngerti apa yang Lo adepin. Jangan ngerasa sendirian lagi ...," ujar laki-laki itu serius.

"Makasih, Lin. Gue akan selalu ingat itu ...," balas gadis itu tersenyum manis.

'Aku akan selalu ingat'

'I will always remember'

Oneshot WattpadesurdWhere stories live. Discover now