Kau Mengingatku? [Kuran Ly]

33 4 2
                                    

Mari aku ceritakan sebuah kisah kecil dari gadis pemalu bernama Lily. Jangan memandang aneh begitu, dia hanya segelintir manusia anti sosial yang sering dicaci maki orang. Bukankah aneh keluarga sendiri bahkan tidak menginginkan Lily.

"Tidak apa-apa, ini bagian dari nikmat Tuhan." ucapan itu selalu menemani langkah Lily disetiap napasnya.

Walau orang tidak menganggap kehadian Lily, entah setan apa yang merasuki tubuh gadis kecil itu. "Kalian semua adalah temanku." Dengan senyum dia mengatakan hal tersebut.

Pernah suatu malam aku berjumpa dengan dia, keadaannya tidak terlalu mengenaskan namun cukup sayang sorot matanya tidak menandakan kehidupan. "Lily sudah mati." lirihnya saat melewatiku, terdengar pelan namun aku masih bisa mendengarnya.

Karena rasa penasaran lebih mendominasi, aku mengikuti dia yang tengah berjalan ke suatu tempat gelap. "Apa yang dia lakukan," ucapku dengan pelan.

Gadis itu terduduk lemas, sorot mata tidak menandakan kehidupan. "Kenapa kalian tetap tidak mengakuiku? Bukankah aku selalu menjadi orang baik? Kenapa tidak ada yang melihatku?" Aku cukup sedih melihat suara parau Lily. Sepertinya dia sunguh memikul beban yang berat.

Aku tetap di tempat dan mendengar ucapan Lily selanjutnya. "Kau selalu meminta pendapat, aku selalu memberinya. Namun apa? Kau bahkan tidak merespon ucapanku. Kalian selalu memakiku, aku selalu diam. Kalian menusukku dari belakang aku tidak membalas!!

Teriakan Lily membuat telingaku sakit, kenapa suaranya berbeda dari sebelumnya? Karena telingaku cukup sakit. Akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi meninggalkannya.

Saatku ingin tertidur melepas penat. Ponselku bergetar, dengan enggan aku membuka isi pesan tersebut. Mataku terbelalak, bukankah tadi Lily baik-baik saja. Sekarang temanku memberi tahu, jika Lily sudah meninggal 1 tahun yang lalu dan sekarang adalah peringatan kematiannya.

Sekarang aku mengingatnya, tentang kematian Lily sahabatnya. Pada saat kami sedang bertengkar hebat, dia menemuiku di stasiun kereta serta menyelamatkan 'ku dari maut. Alhasil Lily meninggal tepat di depan membuatku menjadi depresi dan melupakan semuanya.

"Kau sudah mengingatnya? Hihihihi ...," ucap Lily sambil menatapku dan semua menjadi gelap.


Oneshot WattpadesurdWhere stories live. Discover now