SIX STEP-Lee Jeno (21+ Alert!!!!) pt. 2 [Lala]

9 1 0
                                    

Gedebuk!

"Hati-hati (Y/N), kau bisa jatuh," ujar Jeno tanpa menoleh.

"Hish, sisialan itu" gerutumu pelan sambil merapikan gaunmu. Kau berjalan mendekati kusirmu dan memberikannya 2 Shilling dan berjalan mendekati Jeno.

Pelajaran hari ini berjalan lancar, maski Jeno masih ketus dan dingin menjawab seluruh ucapanmu namun itu baik, setidaknya Jeno tidak hanya bungkam.

"Jeno!"

Kau yang lagi asik berbicara mengenai botani yang ternyata bidang yang sedang didalami Jeno harus terentikan oleh pekikan suara mentel seorang wanita yang menggunakan bedak yang kau yakini mengandung banyak zat yang akan membuat wajah cantiknya hancur serta perona bibir yang merah merona berjalan setengah berlari menghampiri kalian.

"Dari manure aku sudah tahu kalau lelaki yang menggunakan jas mocca ini adalah kau My lord."

"Miss Tiffany, kau cantik sekali hari ini." kata Jeno sambil mengecup punggung tangan Tiffany.

Sekilas rasa cemburu muncul didadamu. Apakah cantik itu harus seputih Miss Tiffany? Setinggi Lockheart? Sekaya Jennie? Kau melangkah mundur memberi ruang untuk mereka berdua.

"ah, Miss (Y/N). Apa yang kau lakukan disini?" Ujar Tiffany melirikmu sinis, ia bahkan menyilangkan tangannya keatas dada seperti seorang kekasih yang marah dan perlu diingat Tiffany pernah terkena sekandal panas dengan Jeno beberapa bulan yang lalu.

kau menatap Jeno sekilas, "Jalan-jalan."

"Dengan Lord Jeno?"

"Ya" kata Jeno yang kau balas gelengan. "Aku berfikir untuk menjadi pengagum Miss (Y/N). Dan disinilah kami, benarkan Miss (Y/N)?" katanya kemudian tersenyum kepadamu.

APA KATANYA? PENGAGUM? Yang benar saja, dari cara dia memperlakukanmu dan sekarang dia berkata sebagai pengagum? Dia pasti bercanda.

"Anda, bercanda.." gumam Tiffany sambil mengibaskan kipas tangannya.

"Tentu saja" katamu, kau melirik Jeno yang mendelik. "Lord Jeno sangat suka bercanda. Dia bahkan mengatakan akan menjadi suamiku saat kali pertama kita berjumpa, bukankah begitu My Lord?"

Jeno hanya terkekeh pelan namun matanya menjadi lebih sipit dari pada yang sebelumnya, dia juga membawa kalian menuju kereta kuda yang tadi kau bawa karena ini sudah sangat sore dan mengingat Jeno adalah satu-satunya laki-lakiーyang terlihat gentelmen dan terhormatーdisini, dia memutuskan untuk mengantar Tiffany ke Manure-nya dan lalu pergi mengantramu pulang.

"Jadi bagaimana dengan perkataan (Y/N) tadi?"

Tanya Tiffany akhirnya dia buka suara.

"Oh, aku memang suka bercanda" entah mengapa perasaanya menjadi tak enak saat mengatakan itu, dia tidak bercanda! Dia memang pengagummu tapi, ah begitulah.

"Jadi mengenai (Y/N) apa memang benar kau tertarik dengannya?"

Ia tersenyum, "Aku selalu tertarik terhadap setiap wanita, dan (Y/N) salah satu diantaranya." itu kata Jeno, ia terus melangkah dan bercerita dengan Tiffany yang cantik jelita sampai lupa kalau derap langkah kakimu tak lagi terdengar olehnya.

"Miss Courtney.." ujar sang kusir kemudian membantu Tiffany masuk kedelam kereta. "My Lord, perasaan saya tadi anda bersama Miss (Y/N). Kemana dia?"

Jenoーyang tidak memiliki kata menoleh kebelakang dalam kamusnya langsung menoleh kebelakang, matanya dengan liar ia edarkan keseluruh padang rumput. Hari semakin gelap dan demi tuhan, bulan November sangat tidak baik untuk wanita kecil dengan potongan gaun sedikit terbuka seperti yang digunakan (Y/N) tadi, kau bisa terserang flu!

Oneshot WattpadesurdWhere stories live. Discover now