Oneshot Wattpadesurd

Fault [Salsa]

"Hai, kamu apa kabar? Semoga kamu baik-baik saja ya." Tanyaku saat menghampirinya.

"Pasti sekarang kamu senang kan dengan semesta? Karena dia kita bisa kembali berjumpa lagi setelah peristiwa itu." Tanyaku lagi.

"Aku .... rindu dirimu, rindu akan semua perbuatanmu kepadaku. Rindu akan kehadiranmu di sampingku," ucapku terjeda.

Namun, sepertinya semesta ikut merasakan apa yang aku rasa. Sekarang semesta ikut menjatuhkan air matanya untuk menemaniku di sini.

"Sudah hampir satu tahun kita tak bertemu, hanya rasa rindu menggebu yang dapat kurasakan padamu. Selama itu pula, aku mengumpulkan semua tekatku, dan keberanianku untuk bertemu denganmu lagi. Karena ...., aku takut, aku takut dinding kokoh yang telah ku bangun selama ini runtuh lagi."

Air mata ku mengalir begitu saja, air mata yang sudah tak dapat ku bendung lagi ditambah air mata semesta yang ikut menimpaku dan dirimu.

"Sepertinya semesta tak mau kita lebih lama bertemu. Aku harus pergi, aku harap kamu dapat menjaga dirimu baik-baik. Karena aku sudah tak dapat mengingatkanmu seperti dulu lagi, aku tak dapat untuk mencubitmu jika salah. Sekarang dunia kita telah berbeda," ucapku sambil mengusap sisa-sisa air mata yang jatuh.

"Aku pamit, aku janji akan kembali lagi untuk berjumpa denganmu. Semoga aku tetap bisa menahan dinding kokohku. Aku rindu kamu, sahabat tersayangku."

Aku menatapnya sangat lama, sesekali tersenyum.

"Hai." Sapanya.

"Sudah lama ya? Maaf tadi macet," ucapku.

"Gimana? Barang-barang praktikumnya sudah kamu siapin kan?" tanyanya

"Sudah kok, bentar ya ku ambil dulu barangnya."

"Aku ke kamar dulu ya, mau ambil sarung tangan."

Saat dia pergi ke atas, tak sengaja aku menyenggol salah satu botol senyawa dan tumpah di minuman dan di meja. Buru-buru aku ke belakang untuk mencari lap untuk membersihkannya. Sekembalinya di ruang tamu, aku melihatnya tak berdaya dengan minuman di gelasnya.

Andai saja dulu aku tak menumpahkan CN ke minumanmu, aku yakin kamu masih bisa berada di sampingku.