Dia [Kanmas]

63 6 0
                                    

"Aku tahu kamu. Semua tentangmu, aku tahu".
Itu kata pertama yang aku ucapkan saat bertemu dengannya. Ini pertama kalinya kami mengobrol. Ia yang sedang menikmati minumannya melongo.
"Hah? Kamu bercanda kan?"Tanyanya tak yakin. Aku mengeleng.
"Tidak. Aku serius. Aku benar benar tahu kamu". Ia menatapku sesaat, lalu tertawa kecil.
"Hahah, gila. Mana mungkin. Kita baru kenal hari ini,"ujarnya.
"Ya, memang. Tapi aku akan buat kamu suka padaku". Ia mengangkat bahunya.
"Terserah, I don't care"

❤❤❤❤

"Hai, kita bertemu lagi,"sapaku ramah saat melihatnya duduk di pojok sana. Ia melihatku sekilas dan mengangguk.
"Ya, hai." Sapanya balik. Aku duduk di sebelahnya.
"Kenapa lesu banget?"Tanyaku. Ia mengeleng.
"Gak, aku gaapa kok hehe,"jawabnya sambil nyengir. Nyengir yang palsu. Aku sadar itu. Hei, sudah kubilang aku tahu apapun tentang dia kan?
"Kamu yakin?"Tanyaku lagi. Ia terdiam. Menunduk lesu. Setetes, dua tetes air mata turun jatuh ke pipinya. Aku menepuk pundaknya pelan.
"Ya, menangislah. Jika itu menenangkan".

Tangisan itu berhasil di rendam oleh serbuan air hujan yang turut sedih.

❤❤❤❤

Itu pertama dan terakhir kalinya aku melihat ia menangis. Setelah itu, tak ada lagi tangis yang turun. Hanya senyum yang terus di utarakannya. Mungkin ia berusaha terlihat baik baik saja. Ya, kurasa begitu.

"Hei kamu, jika tak ingin senyum, biarlah tangis itu turun,"ujarku. Ia mengeleng dan semakin melebarkan senyumnya.
"Badai udah reda, udah saatnya matahari yang turun tangan,"jawabnya. Aku terdiam.

Ya, dia memang orang yang tegar.

❤❤❤


Hari ke hari, kami semakin dekat. Aku malu untuk mendekatinya saat ia sedang dengan bersama teman-temannya. Pasti ia di anggap aneh karena di sapa olehku.

"Kamu kenapa sih, gak pernah sapa aku? Padahal aku sering loh nengok kamu perhatiin aku,"tanyanya pada suatu hari. Aku mengeleng pelan.
"Gaapa. Aku cuma malu,"jawabku sedikit menunduk.
"Ih ngapain mesti malu. Tenang aja, teman temanku orangnya care kok,"jelasnya. Aku hanya nyengir lebar.
"Iya, lain kali deh aku sapa kamu ya".

❤❤❤

"Calis!"Panggil temannya, Andrea. Ia menoleh.
"Kenapa Ndre?"Tanyanya.
"Kamu ngomong sama siapa?"Tanya Calis.

Ia mengernyitkan alisnya. Aku terdiam. Kami sedang ada di sudut ruang, saling mengobrol seperti biasa.

"Hah? Ada temenku kok di sini. Kenalin Ndre, dia temenku. Namanya ..." Ia menoleh ke arahku, tapi tak ada aku di sana. Ia terdiam.

"Lah, pergi kemana dia?"

❤❤❤


Oneshot WattpadesurdWhere stories live. Discover now