[MOONBOW] [Nabiru]

4 1 0
                                    

Aku akan menceritakan ke kalian sebuah cerita tentang persahabatan dan sebuah tempat yang kami panggil Moonbow.

Kini aku sendiri berdiri di taman tak terurus ini, sebentar lagi katanya akan ada pembangunan disini jadi waktu tempat ini tidak akan bertahan lama.

Aku dan dua orang sahabatku sejak SD hingga lulus SMA selalu kumpul disini. Banyak kenangan yang tersimpan di tempat ini, rasanya memang sakit sekali harus merelakan taman kecil ini digusur dan dibangun kembali menjadi suatu tempat.

Dua orang sahabatku kini telah tiada, aku yakin mereka berdua tidak masalah jika tempat ini dibangun kembali menjadi bangunan yang lebih berguna.

Moonbow, kami memanggilnya seperti itu karena taman ini tidak memiliki banyak bangunan di sekitarnya, kami selalu menatap bintang dan bercanda ria dengan bebasnya. Fenomena Moonbow pernah terjadi d sini, saat itu aku ingin menikah dengan istriku dan mengadakan pesta dengan banyak orang di tempat ini. Keluargaku dan keluarga istriku serta kerabatku datang dan meramaikan pesta itu. Itu adalah saat-saat yang terbaik.

Sahabatku yang pertama bernama Rio, dia adalah orang yang hebat dalam berpikir dan bijak dalam bertindak. Dia tidak ceroboh dan sabar. Dia kini telah tiada, dia meninggalkanku seorang karena ia gagal melawan ganasnya penyakit kanker. Dia selalu kaku saat di SD, tapi semakin berjalannya waktu ia berhasil menjadi seseorang dengan jiwa pemimpin dan berhasil memgang sebuah perusahaan besar yang sekarang juga sudah bangkrut tanpa alasan jelas.

Satunya lagi namanya Ikram, dia adalah anak yang pemberani dan penuh dengan lawakan, badannya kuat sehingga selalu membantu Rio yang fisiknya lemah. Dia adalah orang yang paling pertama meninggalkan kami berdua, dia meninggal tertabrak truk yang diduga supirnya sedang mabuk berat habis minum-minuman keras.

Setelah diingat-ingat lagi, kami dulu selalu melakukan sesuatu yang bodoh bersama di sini. Kami selalu bermain layangan, menulis-nulis sesuatu yang memalukan di batu-batu taman, balap sepeda, dan lainnya. Tapi tentu aku akan ikhlas jika harus melihat taman ini hancur, mereka pernah berpesan bahwa tempat ini lebih baik ada yang pakai, mau itu generasi selanjutnya ataupun orang dewasa lainnya yang ingin menjalankan usahanya.

Hujan gerimis kemudian turun tanpa kusadari saat sedang mengingat kembali semua kenangan itu, kemudian aku tersadar ... tangisanku jauh lebih deras daripada hujan yang turun ini.

Aku selalu berharap agar kita bertiga bisa seperti selamanya tanpa ada akhir. Aku juga tidak pernah menyangka bahwa ada yang mengincar tanah di taman ini.

"Apa yang kau lakukan disini?" sapa salah seorang kerabatku, dia adalah kakak tiri Ikram.

"Tempat ini akan segera digusur, jadi aku berpikir lebih baik aku melihatnya untuk terakhir kali," jawabku.

"Aku sudah tau, aku kemari untuk mengingat kenangan bersama adik ku disini, meski kami berdua hanya pernah bersama sekali di tempat ini ... itu adalah yang pertama dan terakhir aku akrab dengannya," ucap kakak tiri Ikram.

"Saat pesta sebelum pernikahan ku itu yah?" tanyaku dengan pelan.

"Ya, Moonbow malam itu sangatlah indah. Aku bahkan berhasil mendapatkan romansa ku dengan seorang gadis manis disini," jawabnya sambil tersenyum.

Tatapanku menjadi buram lalu mataku berkaca-kaca.

"Pasti sulit buatmu, kau mengenal mereka berdua sejak SD ... kini kau tinggal sendirian," ucapnya.

"Tentu, aku tidak pernah berharap mereka lebih dulu pergi," jawabku dengan nada penuh kesedihan.

Kakaknya menepuk bahuku dan berkata bahwa dia akan pulang duluan. Aku kembali sendiri dan termenung. Hari semakin gelap, jalan raya pun sudah sepi, nampaknya sudah saatnya aku kembali ke rumah.

4 tahun kemudian taman itu berubah menjadi sebuah bangunan megah yang bisa dikatakan sebagai pusat perjudian, tempat itu memiliki hubungan dengan pemerintah jadi aku tidak bisa banyak bertindak. Banyak desas-desus buruk dari tempat megah itu tapi aku rasanya sudah tidak peduli lagi, kenangan kami memang indah dan kami tidak memaksa agar tempat itu kembali menjadi sebuah taman kecil.

Setiap hari aku melewati tempat itu, aku sadar bahwa akhir-akhir ini tempat itu sering kedatangan sekumpulan remaja yang penuh memar maupun luka ingin masuk tapi dihadang oleh penjaga, hari ini aku mengikuti salah satu remaja yang ditarik sama penjaga tempat itu. Penjaga itu mengeluarkan besi dari balik jaketnya yang tebal dan mulai melawan remaja itu hingga remaja itu tidak bisa bergerak, kemudian temannya yang lain datang dan menghajar penjaga itu.

Mereka semua bersorak dan beberapa orang dewasa datang sambil membawa beberapa koper serta anak kecil kumuh dan lesu, mereka semua berkumpul dan menobrak bagian depan tempat itu. Terjadi perkelahian hebat, hingga media datang dan meliput hal itu.

Karena semakin banyak yang terluka, para remaja ini kemudian merebut pengeras suara di tempat itu dan mengatakan bahwa dia memiliki sebuah bukti kuat tentang buruknya asal usul tempat ini.

Mereka menyuruh anak yang mereka bawa tadi untuk berbicara dan ternyata dia telah mengonsumsi obat-obatan yang dipakai orang dewasa untuk menggunakan anak kecil sebagai budak seks mereka,  kemudian menunjukkan bukti tentang penjualan obat terlarang itu.

Lalu banyak orang dengan jabatan di pemerintahan datang dan menyuruh para media untuk pulang, tetapi mereka ditahan oleh remaja itu.

Mereka kembali melanjutkan bahwa anak itu memiliki kakak yang sudah meninggal karena menyelidiki tentang obat itu, dia ditabrak oleh truk dan mayatnya disembunyikan di rumah sakit yang bersekongkol.

Mereka tertangkap basah dan semua dipenjara bahkan negara kami kena teguran keras oleh negara lainnya.

Esok harinya, aku menyelidiki lagi lebih dalam tentang kasus itu, melihat daftar nama orang-orang yang berjuang untuk menghentikan usaha tikus berdasi itu.

Aku melihat nama Rio dan Ikram, aku kemudian menangis keras. Mengapa aku tidak tau akan hal ini?
Bel rumah kemudian berbunyi dan rupanya itu adalah kakak tiri Ikram, dia kemudian memelukku dan berkata, "Tenang saja, usaha mereka berdua kini berhasil total."

Dia menceritakan bahwa mereka berdua tau bahwa taman itu akan digusur, mereka berdua tidak setuju saat mendengar bahwa tempat itu akan menjadi sebuah kasino--pusat perjudian. Mereka kemudian mengumpulkan orang-orang yang ternyata keluarga maupun kerabat korban yang terkena dampak obat terlarang. Rio dan Ikram membujukku untuk selalu membiarkan taman itu hancur agar aku tidak ikut campur. Mereka berhasil.

Rencana selanjutnya, tempat itu akan diubah menjadi planetarium dengan nama Moonbow.

Oneshot WattpadesurdWhere stories live. Discover now