E p i l o g

65.1K 4K 184
                                    

This is it.

Selamat, kalian telah benar-benar terlepas dari kisah Zelina dan Damian hari ini 💙

Terima kasih untuk dukungannya selama ini.

Don't forget to find me on:
Insta : ilmi_miilh

Selamat menikmati :)

****

"Gue gak nyangka hari ini lo nikah...."

Wanita berusia 29 tahun itu menatap undangan pernikahan di meja riasnya dengan sendu. Ia baru saja selesai berhias dan mengenakan gaun biru laut untuk datang ke acara pernikahan itu. Pernikahan salah satu orang terpenting di hidupnya.

Rasanya baru kemarin mereka dekat, menghabiskan waktu bersama, bercanda, dan berbagi tawa. Eh, tiba-tiba hari ini, ia akan pergi untuk membuka lembaran baru di hidupnya bersama seorang pendamping sehidup semati.

Zelina pun menghela napas, menatap bayangannya di cermin. Ia mencoba tersenyum, tetapi sialnya terlihat aneh sekali. Terlihat tidak ikhlasnya.

Ah, sepertinya ia butuh udara segar.

Maka, Zelina pun melangkahkan kaki dan membuka jendela di kamarnya. Ia tidak memiliki balkon, tetapi jendela itu tingginya sangat pas untuk dipakai bertumpu lengan sambil menikmati pemandangan di luar sana.

Beberapa minggu terakhir, semuanya ... terasa gila.

Semuanya seperti video samar yang memakai efek dipercepat.

Hidup Zelina berubah begitu saja.

Ia tidak bisa melakukan apa pun selain mencoba untuk menikmatinya.

Salah satu hal yang Zelina syukuri adalah peak season yang mulai mencapai titik akhir. Selain itu, sebentar lagi, Arin akan kembali bekerja sehingga Zelina bisa lengser dari posisi ketua tim sementaranya.

Benar-benar melelahkan.

Eh, sialnya, tahun ini ia dipastikan naik jabatan menjadi manajer audit seperti Arin. Alur perjalanan karir di kantornya memang sejelas itu. Jenjang karir ditentukan oleh lamanya bekerja, kualitas pekerjaan, dan tentu saja berbagai sertifikasi jika mereka hendak diangkat menjadi petinggi kantor seperti direktur dan/atau partner. Zelina merasa gugup memikirkan bahwa ia akan memiliki tim sendiri, terlibat dalam proses perancangan proses audit, dan lebih banyak mempresentasikan hasil audit mereka ke klien.

Itu terdengar ... menakutkan, tapi menarik.

Ya, walaupun tidak semenarik pernikahan yang sedang ia pikirkan saat ini.

Ting!

Suara notifikasi pesan masuk dari ponselnya terdengar. Zelina pun kembali duduk di depan meja riasnya dan membuka pesan tersebut. Ternyata dari Arin.

Lo udah siap?

Udah.


Yakin mau datang sendiri? Gue sama Rafa bisa jemput lo.

Gue bisa sendiri, Arinaaa

Beneran lo gak apa-apa? Jangan sampe muka lo kusut pas dateng ke sana 😖

Ya ampun. Gue baik-baik aja, oke?

Ya, gimana, ya? Gue kira lo masih galau karna ditinggal pergi. Terus, sekarang ditinggal nikah lagi.

Gue ini wanita independen and strong💪

Ya, terserah lo ajalah. Nanti jangan nangis cariin gue di sana. 😌

ZelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang