2. Sah.
"SAH!!"
Tangis bahagia serta sorakan sorakan terdengar begitu semua saksi berteriak Sah! Apa tadi? SAH?!
Air mata mengalir di pipi cantik milik perempuan yang kini sudah sah menjadi istri seorang pria tengil disebelahnya. Aeris menunduk lesu, semua penolakannya sudah tak berguna sama sekali karena sekarang secara sah, Altarel adalah suaminya.
"Cengeng banget lo!" Cibir Altarel.
"Diem lo!" Aeris membentak pelan, sambil mengusap kasar air matanya.
Walaupun Aeris menyetujui kata kata Altarel kemarin, tetap saja Aeris kesal jika melihat wajah Altarel.
"Siap untuk nanti malam,bby?" Bisik Altarel jahil.
Aeris mendelik, lalu melempar pandangan sensi kearah Altarel. "Jangan macem macem lo atau lo gue dorong dari nih gedung" Ancamnya.
"Wihh ngeri" ledeknya.
"Udah! Lo terima nasib aja! Nanti layani gue dengan baik, okay istriku?" Altarel menampilkan senyum jahilnya.
Aeris dongkol, ia ingin mencekik Altarel sekarang juga. Aeris menatap tajam kearah Altarel yang sedang mesem mesem tidak jelas.
"Anjing lo!" Gumamnya pelan.
"Heh! Gue suami lo!" Koreksi Altarel.
Aeris tak menanggapinya. Ia sibuk memikirkan nasibnya kedepannya, ya walaupun Altarel kaya, tapi kan....
"Wuihh, Rel! Ada yang lagi seneng nih mau merasakan sesuatu yang tak pernah dirasakan haha" Ujar Dion, serasa melakukan tos ala laki laki kearah Altarel.
"Bangsat lo" sambut Altarel dengan kekehannya.
Dibelakang Dion disusul dengan 3 teman Altarel yang sama sama minim akhlak.
"Wihh punya bini nih sekarang!" Goda Rifki.
"Wah Ki! Mantap banget gak sih? Pagi pagi dimasakin, tidur ditemenin, duh enaknya punya istri!" Suara Altarel sengaja ia besarnya dan ia melirik kearah Aeris yang sedang dongkol disebelahnya.
"Siapa yang mau masakin lo?!" Ketusnya.
"Jangan gitu dong, sayang" goda Altarel.
"Sayang sayang! Pala lo sayang!" Kesalnya.
"Buset dah bini lo galak bener Rel! Napas aja salah lo Rel" kompor Haikal.
****
"Kita seranjang?!" Pekik Aeris.
Altarel yang semula tengah memilih milih bajunya dibuat kaget dan langsung menutup kedua telinganya mendengar teriakan Aeris.
"Berisik lo Ris!" Ujar Altarel.
"Gue gak mau ya tidur sama lo!" Ujar Aeris tidak terima.
"Yaudah sana lo tidur di sofa atau di bathup kamar mandi!" Ujar Altarel santai sambil membuka pakaiannya. Mereka masih menggunakan pakaian pengantin.
"Eh?! Altarel!" Pekiknya sambil menutup matanya menggunakan kedua tangannya.
"Apasih?!"
"Di kamar mandi kalo mau buka baju!!" Aeris memdorong Altarel memasuki kamar mandi membuat Altarel kelimpungan karena terkejut.
Aeris berbaring di ranjang kingsize milik Altarel, ia sibuk mengutak atik ponselnya. Sejak pernikahan nya tadi, ia tak sempat membuka handphonenya menimbulkan banyak pesan yang tak terjawab.
Altarel membuka pintu kamarnya, menampakkan Aeris yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
Altarel merebahkan dirinya disebelah Aerin. Ia meringis pelan, memegangi bahunya, Aeris yang tak tertarik pun hanya meliriknya sebentar lalu ia kembali memandangi handphone miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [TERBIT]
General FictionSEGERA TERBIT📌 Zeen Teja Altarel. Salah satu kisah mengenai pemaksaan cinta alias perjodohan telah menyatukannya dengan seseorang hingga pernikahan mereka dihadiahi oleh kehadiran dua tuyul kecil sebagai pelengkap keluarga mereka.