44. Beach

432K 38.3K 22.4K
                                    

44. Pantai

Seorang anak laki laki celingak celunguk disela sela celah yang terbuka untuk mengintip kedalam rumah besar dengan pagar hitam itu.

Anak laki laki memanjat tembok untuk mengintip kedalam rumah. Halaman rumah itu sepi. Anak itu bertahan beberapa detik lalu, anak kecil itu mengambil setangkai bunga matahari dari saku celananya yang telah ia petik dari halaman depan pekarangan rumah orang yang ia lewati.

Anak itu melempar bunga matahari berukuran sedang itu hingga mendarat di halaman depan teras rumah Altarel.

Setelah melakukan itu, ia melompat turun.
"Akkhhh!!" Anak itu meringis karena tak melihat ada batu hingga pendaratannya kurang mulus membuat kakinya terasa sakit.

Ia mengusap pelan kakinya, lantas ia berjalan pelan pelan, pergi dari rumah Altarel.

Belum anak laki laki itu jauh berjalan meninggalkan rumah Altarel, seseorang anak perempuan menghampirinya.

"Kaki kamu kenapa?" Anak perempuan itu berjongkok memperhatikan kaki anak laki laki itu yang terlihat baik baik saja.

"Enggak, tadi jatuh, mama ku udah sampe ya?" Tanya anak laki laki itu.

"Kamu mau pulang sekarang? Nginep lagi aja dirumah aku ya? Kita bisa main barengg" Rayu anak perempuan itu, ia menarik narik tangan anak laki laki itu.

"Aku kan sekolah" laki laki itu tertawa lalu mengikuti langkah anak perempuan itu menjauhi rumah Altarel.

"Nanti kesini lagi, mau liat si manis" anak laki laki itu tersenyum.

"Manis?" Anak perempuan itu bergumam, masih menarik tangan anak laki laki itu untuk berjalan. Anak perempuan itu tersenyum malu ketika anak laki laki yang merupakan sahabatnya itu mengatakan dirinya manis. Ralat seprtinya ungkapan itu bukan ditujukan untuknya.

..🐊..

Sore ini, Altarel mengajak Aeris dan juga anak anaknya untuk bermain main di pantai. Waktu menunjukkan pukul setengah 6 sore. Altarel sudah siap dengan pakaian santai, kaos dalaman putih dengan kemeja hitam yang tersampir di badannya. Tak lupa dengan tas kulit hitam yang bertengger di dadanya.

Altarel menyesap vape, ia menyangga tangannya di tembok balkon, dari atas ia melihat melihat pemandangan kompleks yang mereka tinggali ini. Altarel menghembuskan asap vapenya ke udara, ia menyugar rambutnya kebelakang lalu matanya terfokus pada seorang anak yang memanjat tembok rumahnya. Ia terus memperhatikan anak itu, Altarel mengerjapkan matanya ketika anak itu membuang bunga berwarna kuning ke halaman rumahnya.

Altarel mengingat rupa anak itu, anak yang tadi siang sempat digoda oleh anaknya.

"Altarel!! Jagain Zean! Ngerokok aja kerjaannyaa!!" Teriak Aeris dari dalam kamar. Dengan handuk ditangannya, serta menenteng Teya menuju kamar mandi.

"Pakein baju" lanjut Aeris.

Altarel memasukkan vapenya kedalam tasnya lalu kembali masuk kedalam kamar. Altarel terkejut, ia langsung menghampiri Zean yang terududuk diatas ranjang, bocah itu kembali berulah.

"Ampun dah Jeannn! Baru juga ditinggal sebentar sama mamaa!"

"Ampun dah Jeannn! Baru juga ditinggal sebentar sama mamaa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang