48. Lapangan Bermain

307K 32.7K 21.3K
                                    

Jadi versi lama memang baru sama part "Lapangan bermain" ya, jadi next part itu part baru nantinya❤


48. Lapangan Bermain

Beberapa bulan berlalu, kini Zean dan Teya sudah berusia 5 tahun yang artinya sebentar lagi mereka anak mulai memasuki dunia persekolahan. Altarel hari ini pulang lebih cepat karena tugas di kantornya hari ini sudah terselesaikan. Altarel melirik jam hitam yang terpasang di tangan kirinya, menunjukkan jam setengah lima sore.

Altarel mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju mall terdekat. Ia berniat membelikan mainan untuk anak anaknya juga membelikan sesuatu untuk istrinya.

Ia mulai melangkahkan kakinya masuk ke suatu toko mainan didalam mall itu. Ia memilih milih box permainan masak masakan satu set untuk Teya juga mobil mobilan hitam mahal untuk Zean. Segera setelah itu, ia mengedarkan pandangannya mencari satu toko. Toko "khusus" wanita.

Setelah menitipkan barangnya pada bagian penitipan, ia melangkah ragu memasuki toko khusus wanita yang dibagikan depan toko sudah dihiasi oleh pakaian dalam.

Altarel memasukkan tangannya kedalam saku celananya, sok cool.

Ia berkeliling keliling tanpa tahu tujuan, akhirnya matanya menangkap rak yang berisikan lingerie. Ia mendekati itu. Saat hendak menyentuh lingerie berwarna merah maroon itu, seseorang disebelahnya mengagetkan.

"P-permisi p-p-pak! Ad-ada! Yang bi-bi-bisa dibanting?!" Tanya seorang laki laki gagap berpakaian seragam dengan lambang toko ini, pegawai disini.

Altarel mengelus dada, hampir saja ia terkena serangan jantung. Ia menggaruk kepala belakangnya.

"Sayacaribajutidur" ucapnya ngerap.

"Situ yang m-make?" Tanya mas mas itu masih dengan senyuman yang menyebalkan.

"Masak gue?! Wah gak bener nih orang" gerutu Altarel.

Mas mas itu mengambilkan satu lingerie yang terdapat di rak diatas kepala Altarel. Lalu ia menunjukkannya pada Altarel.

"B-baju tidur ini kan yang bapak em-em-maksud?" Mas mas itu bukan memperlihatkan sebuah baju tapi sepertinya kerangka baju yang dihiasi tali tali, tidak ada kainnya.

"Baju apaan nih?!" Tanya Altarel heran.
"Tali doang begini, mending gak usah pake baju"

"Yang lain!" Kata Altarel.

Mas mas itu tersenyum lalu mencarikan lagi baju yang mungkin akan disukai Altarel. Mas mas itu datang kembali membawa  bra renda dengan banyak bagian bolong bolong dan terbuka.

"Itu bra" kata Altarel datar.

"Si-si-siapa tau suka!" Mas mas itu agak sedikit melempar bra itu, dengan gelagapan Altarel menangkapnya, setelah itu mas mas itu kembali pergi mencarikan baju yang lain.

Altarel menatap bra ditangannya, ia menolehkan kepala kearah samping. Sialan! Seorang perempuan dan ibu ibu sedang memperhatikannya tentunya dengan bra kurang bahan yang ia pegang.

Altarel menghempaskan bra itu kesembarang rak, ia berdehem menutupi malu dan salting nya. Altarel melipat kedua tangannya didepan dada, ia merutuki dirinya mengapa ia harus pergi ke tempat ini? Ya demi istri biar bisa tampil sexy lah.

Beberapa detik setelah itu, mas mas itu kembali membawa banyak lingerie ditangannya. Ia melemparkan setengah lingerie itu pada Altarel, Altarel langsung sigap menangkap nya walaupun agak kesal dengan manusia ini.

"Niat kerja gak sih lo?!" Kesal Altarel.

"Niat pak, ka-ka-kalo gak ng-nga-"

"Udah! Stop! Jangan ngomong lagi, saya pusing" kata Altarel.

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang