31. Altarel's baby

684K 47.2K 13.1K
                                    

Selepas peristiwa itu, Altarel langsung memecat Dania dengan terhormat, ia artinya ia tidak memecat Dania dengan kasar karena itu permintaan Aeris. Kini Altarel tidak menerima sekretaris pribadi seorang perempuan, bukan karena Aeris yang menyuruhnya tapi memang kemauannya sendiri, untuk menjaga hati istrinya.

Altarel tengah disibukkan dengan pekerjaan kantor yang menumpuk, meeting, menandatangani berkas serta memeriksa meriksa berkas yang bertumpukan di meja.

Altarel memijat pelipisnya ketika membuka satu berkas bermap merah, tulisan dikertas itu terasa seperti novel, sebelum menandatangani, bukankah ia harus mencermati setiap kata katanya? Baiklah Altarel harus membaca.

Pintu ruangan kerja Altarel diketok, ia menengok jam nya, apakah sudah jam untuk meeting?

"Masuk" perintah nya.

Altarel terkejut, bukan sekretaris nya yang masuk melainkan wanita cantik dengan anak anaknya yang masih didalam perut nya.

"Eh? Sama siapa kesini?" Altarel memundurkan kursinya.

"Ehh diem disana! Aku bawain kamu makan nih" Aeris mengangkat paper bag di tangannya.

Altarel tertawa pelan, Aeris membuka tas selempangnya, ia menaruh tas itu di sofa. Perempuan itu, mengeluarkan kotak makan itu dari paper bag nya.

Altarel menepuk nepuk satu pahanya mengkode agar Aeris duduk disana.

"Sini duduk, suapin aku" Altarel tersenyum.

"Nanti ada yang liat" Aeris tertawa.

"Enggak, sini duduk" Altarel menarik tangan Aeris, hingga wanita itu duduk diatas satu pahanya. Altarel mengelus elus perut Aeris.

"Kalian yang minta kesini, hm?" Altarel memandangi perut Aeris.

"Enggak ihh, aku yang kangen sama kamu" Ceplos Aeris, selepas itu, Aeris menggigit bibir dalamnya, sial dia keceplosan.

"Ekhemm, ada yang kangen nihh" sindir Altarel, ia mengendorkan dasi yang mengikat lehernya.

Pipi Aeris bersemu merah, untuk mengalihkan saltingnya, Aeris menyendokkan nasi goreng buatannya pada mulut suami itu.

"Ehh santai dong, pelan pelan, kok gituu" Altarel masih menggoda Aeris yang kelihatannya makin salting.

"Isshh! Cerewet! Makan cepet" ketus Aeris lalu tertawa.

"Galak banget, yang lembut dong, makan sayangg, gitu dongg" Altarel makin gencar menggoda gadis di pangkuannya ini. Ralat wanita:)

"Ish! Tengil banget sih?!" Ketus Aeris.

"Yaa makannya, panggil sayang dulu baru aku mau makan"

"Altarel ganteng....sayanggg, makan yaaa" Ucap Aeris dibuat buat.

Altarel terkikik, ia memakan nasi goreng yang Aeris suapkan.

"Enak ganteng?" Tanya Aeris.

Altarel tersenyum lalu menaikkan alisnya, mulutnya masih sibuk mengunyah.

"Iihhhh gemes banget sama kamuuu" Aeris gerimetan sendiri melihat Altarel antara terpesona, gemes, salting, kesel, dan yang lainnya.

"Nanti ke dokter kandungan ya, periksa dulu sebelum berangkat" Altarel mengelus perut Aeris.

Aeris mengangguk, ia kembali menyendokkan nasi itu pada mulut suaminya.

"Paha kamu gak pegel aku duduk disani?"

"Sini pindah sebelah" Altarel menepuk paha satunya, lalu Aeris berpindah, padahal disebelah mereka ada kursi:)

Tok...tok...tok...

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang