40.Tuyul tuyul Altarel

483K 42.4K 19.4K
                                    

PART 39 ADA DIBAWAH:)

40. Tuyul tuyul Altarel

2 tahun berlalu....

Altarel memijat pelipisnya, pekerjaan pekerjaan kantor yang menumpuk membuatnya pusing. Ia melirik jam, menunjukkan pukul 6 sore, sudah sangat terlambat untuk pulang kerumah. Altarel mengetuk ngetuk meja, ia memutuskan untuk membawa pulang pekerjaan yang bisa ia kerjakan dirumah.

Altarel yang sedang kalut, suhu tubuhnya panas, ia butuh istirahat. Laki laki itu menyemprot para staff yang bebuat salah walau sedikit, ia juga sempat memarahi sekretaris nya hanya karena sekretaris nya itu tidak menjawab pertanyaan bukan karena sengaja namun sekretaris nya itu tidak mendengar bahwa Altarel bertanya.

Ddrrttt...

Getaran ponsel diatas mejanya membuat Altarel menoleh ke benda pipih itu. Wajahnya berubah lunak ketika melihat nama yang tertera di ponselnya.

Sayang❤️

Altarel meletakkan berkas berkas ditangannya. Ia menggeser tombol hijau.

"Halo?" Suara Aeris.

"Mama.."
"Papaa"

Ah suara suara manis itu menghangatkan hatinya. Altarel tersenyum, kegelisahannya hilang sesaat.

"Halo"

"Pulang jam berapa sayang?"

"Sekarang aku pulang, anak anak nakal?"

"Enggak, mereka nanyain kamu terus nih"

"Papaa"
"Pa paa..."
"Apaaa.."

Altarel tertawa, suara tawa itu benar benar membuat Aeris jatuh cinta.

"Sebentar sayang, papa pulang sekarang"

"Iyaa cepet pulang, hati hati ganteng"

"Eh? Udah bisa gitu sekarang yaa, tunggu aku sampe rumah" kata Altarel jahil.

Aeris tertawa diseberang sana. Sambungan telepon itu terputus, Altarel bergegas keluar dari ruangannya.

..🐊..

Aeris sedang memasak didapur, ia sibuk dengan alat alat masaknya, tetapi ia sudah mengunci semua pintu karena ia melepas anaknya bermain diruang tamu, sesekali ia mengintip dan mengawasi dari dapur.

Anak anak nya kini sudah bisa berjalan, Zean bahkan sudah bisa berlari. Zean lebih tangkas daripada Teya, gadis kecil itu sudah bisa berjalan namun masih tertatih berbeda dengan Zean yang sudah lincah berlarian kesana kemari.

Mereka juga sudah bisa berbicara dan berkomunikasi, walaupun masih belum sejelas orang dewasa.

Aeris menutup masakannya, ia mengecilkan api untuk mematangkan ayam mentega yang ia masak. Ia mencuci bersih tangannya kemudian menghampiri anak anaknya.

"Zeann...Tey-"

"EH?! SATU LAGI MANA?!" kejutnya karena hanya melihat Teya yang sedang memakan biskuit diatas karpet.

"Mama...a da masya icuuu"
(Mama, ada marsha itu)
Teya menunjuk tv besar didepannya, ya Aeris mengaja memutarkan film Marsha and the Bear.

"Iyaa Marsha sayang, Abang dimana?" Tanya Aeris.

"Abann?? Abannn jeyekk"
(Abang? Abang jelek)
Rancaunya mengambil mobil mobilan milik Zean yang berada didekatnya.

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang