EXTRA PART 1

229K 20.3K 6.9K
                                        

Setelah sekian bulan, akhirnya saya up lagi disini. Tapi kayaknya viewers nya bakal berkurang karena banyak yg udah unsave di library.

salam papa jeyek papa puaya!🥵

••••••

Altarel menyesap rokok elektrik berwarna hitam di tangan kirinya. Cowok itu duduk santai di sofa ruang tamu dengan stick ps ditangannya. Di siang menuju sore hari ini, Altarel mengisi waktunya dengan bermain ps. Semua masih berlangsung tenang dan santai sebelum kehadiran anak anaknya yang mengganggu kegiatannya.

Aeris menuruni tangga dengan pelan pelan sambil membawa kedua anaknya yang masih berumur 1 tahun. Aeris membawa kedua anaknya seperti membawa galon disisi kanan dan kiri tubuhnya. Zean dan Teya nampak bahagia karena mereka merasa seperti kapal terbang.

"ALTAREL JAGAIN ANAK ANAK!" teriak Aeris, ia berjalan menghampiri Altarel.

Zean terlihat anteng walaupun wajahnya memerah karena posisi gendongan mamanya. Ia memain mainkan baju serta tangan mamanya. Teya sibuk mengarahkan tangannya kedepan sambil menyebutkan sepatah kata yang bari saja ia pelajari.

"Mama mayah?" tanya Zean kecil menengok Aeris.

Aeris menengok putranya yang terlihat menggemaskan dalam posisi ini. Ia tertawa kecil memperhatikan kedua anaknya yang sangat anteng sedari pagi. "Enggak sayang. Mama marah sama papa tuh, sibuk dia daritadi," sahut Aeris berbicara pada anaknya walaupun Zean dan Teja tak mengerti apa yang dibicarakan.

"Apaa...papaa?" gumam Teya. Ia membuat bunyi brrr menggunakan mulutnya.

"Rel! Jagain anak anak nih ah! Aku mau beresin baju kamu tuh berantakan di lemari!" Aeris membawakan anak anaknya pada papa mereka.

Aeris mendudukkan Zean disebelah Altarel pada pojok kursi sofa. Sementara itu, ia mendaratkan Teya di pangkuan Altarel. Cowok itu masih memegang stick psnya, namun ia mengeratkan pelukannya pada anaknya ketika anaknya didudukkan diatasnya. Altarel menyempatkan mengusap dahi Zean yang kini tak diam diam diatas sofa.

"Bentar, yang. Lagi turnament," ujarnya.

"Ck! Cepetan ah Rel!" Aeris ikut duduk disalah satu sofa. Ia mengambil Zean yang tak mau diam dan mendudukkan anaknya di pangkuannya. Begitu merasa tempat yang nyaman untuk bersandar, Zean menyandarkan pipinya pada dada Aeris. Ia menyentuh menyentuh dan memainkan rambut Aeris yang digerai.

"Cayang cayang mama...anteng banget sih hmm daritadi...cium mama dulu," Aeris membercandai Zean dengan menggelitiki badan bayi kecil dipangkuannya. Altarel ikut tertawa mendengar suara tertawa anaknya yang cukup keras.

Teya hanya diam dengan anteng ketika Altarel memeluknya, ia ikut memencet mencet stick ps di dadanya karena Altarel menempelkan tangannya di dada anaknya itu. Mata bulatnya berbinar memandangi tv dengan gambar bergerak itu. Aeris sampai tertawa menahan kegemasannya pada anak perempuannya yang bengong dan anteng.

"Seneng dia tuh, Rel," Aeris mengambil dua biskuit dari toples yang ada diatas meja didepannya. Ia memberikan Teya dan Zean masing masing biskuit bayi yang sengaja ia taruh disana.

"Papa!" panggil anak kecil dipelukan Altarel.

Altarel mengepause permainannya. Ia menaruh stick psnya di space kosong disebelahnya. Altarel mengangkat tubuh kecil anaknya. Ia mencium pipi gembul Teya lalu membercandai anaknya itu. "Apa sayang?" tanya nya dengan lembut.

"Au ain. Eya au ain...boyaa...mama.."

Anak manis itu memerosotkan dirinya turun dari pangkuan Altarel ketika melihat Zean yang tidur di dada Aeris. "Mamaa...cuu!" gumamnya.

ALTAREL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang